Sweet Home 1

Cerita Sedarah Dengan Mama Dan Kakak Sweet Home. Tomi, adalah nama yang diberikan oleh orang tuaku padaku.. 18 tahun yang lalu. aku tinggal bertiga bersama kakak perempuanku Naya dan ibuku Sherly setelah meninggalnya ayahku 1 tahun lalu.

sebelum kepergian ayahku, kehidupan kami sebagai keluarga berjalan normal. tapi setelah itu


semuanya berubah. ibuku sekarang bekerja, menggantikan posisi ayah sebagai pencari nafkah


keluarga. kakakku yang sekarang berusia 19 tahun membantunya dengan berjualan baju di


internet. hasilnya cukup lumayan, setidaknya bisa mencukupi biayanya kuliah.


hari-hari berlalu hingga saat ini adalah semester terakhirku di SMA. sebagai anak SMA aku


dikenal sebagai pribadi yang penyendiri, jarang bergaul dan bersosialisasi. kebiasaanku saat


pulang sekolah adalah pergi ke perpustakaan dan meminjam beberapa novel untuk kubaca


loading...

dirumah. yah… cari hiburan pikirku.


Naya juga tidak jauh berbeda, sepulangnya dari kampus yang dia kerjakan adalah duduk di


depan komputernya berjam-jam mengecek iklan bajunya dan sesekali menelpon pelanggan


yang memesan. tak heran di usianya yang baru 19 tahun Naya sudah memakai kacamata.


Dalam usia yang sudah menginjak 19 tahun rasanya aneh jika perempuan secantik Naya tidak


pernah keluar dengan lawan jenisnya pada malam minggu. Tapi ya begitulah adanya. Dengan


lekuk tubuh yang indah dan wajah yang rupawan, Naya belum pernah menerima satu orang


laki-laki pun untuk menjadi pacarnya. Laki-laki sukanya menyakiti perempuan katanya.


hari itu sangat ku ingat dalam benakku. hari senin, aku pulang dari sekolahku. kuparkir motorku


di pekarangan rumah dan segera ku gembok pagarnya. kubuka pintu rumah dengan tangan


loading...

kananku sementara tangan kiriku menggenggam buku novel setebal 560 halaman. Naya yang


berada di ruang tengah segera menghampiriku. tumben… pikirku. tak seperti biasa. ia biasanya


acuh dengan kedatanganku dan tetap asyik di depan komputernya.


“kamu baru pulang Tom..??” tanyanya

“iya kak, ada apa kok tumben tanya-tanya?”

“mama hari ini ngak kerja Tom, dari tadi mama di kamar belum makan. aku udah bujuk supaya


mama makan… tapi katanya nunggu kamu. coba kamu ajak mama makan, kasihan nanti mama


sakit”.


ada yang aneh pikirku, biasanya hari senin mama justru pulang malam. tapi tiba-tiba dia tidak


masuk kerja hari ini. segera kuhampiri mama di kamarnya.


mama sedang tertidur di kamarnya berselimutkan bed cover yang tebal. mungkin karena suhu


AC terlalu dingin. segera ku ambil remote AC dan ku naikkan beberapa derajat.

“mam… kok mama belum makan….”tanyaku

“ohh kamu sudah pulang Tom.. yuk kita makan. kamu ganti baju dulu” pintanya

“ganti baju? memang kita mau kemana mam?”

“hari ini mama cuti, kita akan ziarah ke makam ayah”katanya

“oke mam….”


loading...

segera ku bergegas ke kamarku, ketika kulewati ruang tengah ku katakan pada Naya untuk


segera mengganti bajunya juga karena kami akan ziarah ke makam ayah.


tak lama kamipun berangkat. aku menyetir mobil, sedangkan Naya dan mama dibelakang.

baru ku ingat bahwa hari ini adalah tepat satu tahun ayah meninggal. pantas mama agak murung


hari ini.


sesampainya di makam kami berjongkok mengelilingi makam. menabur bunga dan berdoa


untuk ayah , agar ayah mendapatkan tempat yang baik di sisi yang maha kuasa.

tak berselang lama kamipun pulang. mama segera masuk kembali ke kamarnya, aku dan Naya


di ruang tengah menonton TV


“tumben komputernya gak dilihat…”tanyaku

“blom ada yg sms sih, lagian aku capek.. pijitin pundakku dong Tom” pintanya

“yeeee… aku sendiri capek nyetir mobil”

“ya nanti gantian” katanya sembari tersenyum lebar


kuturuti permintaannya, ku suruh dia duduk di lantai, sementara aku di sofa. sehingga aku


dengan mudah bisa memijit pundak dan bahunya. cukup lama ku pijit pundaknya. setengah jam


berlalu lalu kami berganti posisi.


“Tom.. mama kok ngurung diri di kamar, ada apa ya” tanyanya sembari memijatku. aku hanya


mengangkat bahu menyatakan ketidak tahuanku.

“nanti abis ini kita tengok yuk ke kamar mama…”ajaknya.

aku hanya mengangguk sambil menikmati pijitannya di bahuku. tangannya cukup lembut karena


memang dia jarang melakukan pekerjaan yang berat mungkin.


tak lama kami berjalan menuju kamar mama. baru ingin ku ketuk pintu kamarnya, Naya


mencegahku. “Stttt…. diam” bisiknya… “kenapa??” akupun berbisik.

“coba dengar deh” kata Naya


Aku dan Naya menempelkan telinga kami dengan posisi wajah kami berhadapan.. kurasakan


dengan jelas hembusan nafas Naya di wajahku. dari dalam kami mendengar mama merintih,


sepertinya dia sedang menangis. tapi kemudian dia mendesah…. Aku dan Naya berpandangan


satu sama lain sambil mengerutkan dahi.


“masa sih mama masturbasi…” bisik Naya.

“hus…. kamu ada-ada aja kak..” kataku


“siapa diluar..?? Nay.. Tom… kalian di luar” tanya mama dari dalam kamarnya.

iya mam.. boleh kami masuk.. kata Naya.


Tanpa di persilahkan kamipun membuka pintu kamar

Kami bertiga terbelalak nyaris bersamaan, ketika kami melihat mama berada di ranjangnya


tanpa busana sambil memegang sebatang dildo yang terbenam di vaginanya.

Wajah mama memerah. Kamipun terdiam.

ÔÇ£kalian main masuk-masuk aja gak nunggu mama bilang iyaÔÇØ kata mama

mmm..mmma.. af mam kami gak tau.. kata Naya

Mama menarik bed covernya menutupi tubuh mama sampai batas payudaranya.

ÔÇ£ya sudah gpp.. sini, ada apa?ÔÇØ tanya mama

Aku dan Naya melangkah menuju tempat tidurnya. Kami duduk mengapit mama di tengah. Aku


di kanan dan Naya di kiri.

mama kok masturbasi?tanya Naya. Mama terdiam. Tertunduk, ku pandangi matanya


berkaca-kaca.

mama kangen sama ayah kalian. Ucapnya lirih.

Kami bertiga tertegun mendengar apa yang diucapkan mama. Aku dan Naya langsung memeluk


perut mama, dan bersandar di bahunya. Berharap dapat menenangkan sedikit perasaan rindu


karena telah di tinggalkan pasangan hidupnya.


mama kan masi punya kita mah. Ucapku sembari tersenyum.

bener tuh ma kata Tomi, masa mama tega. Nanti papa ngeliat jadi sedih loh kata Naya


Titik-titik air mata kembali jatuh membasahi pipi mama. Mama merangkul kami berdua dan


berkata


terima kasih ya sayang.. kalian memang anak mamaucapnya


Aku dan Naya langsung mencium pipi mama dari kanan dan kiri. Mama pun tersenyum dan


membalas mencium pipi kami. Naya memeluk mama dan tidak sengaja menyentuh payudaranya


yang masih mekar. Tak sengaja tersentuh olehnya putting mama yang masih mengeras. Naya


tersenyum dan berkata.


mah ga di terusin lagi masturbasinya?? kata Naya.

haha oh iya mama beli dildo dimana.??tanyaku.


Mama hanya tersenyum saja.


di toko peralatan sex lah. Ucapnya dengan tersenyum lebar.

ÔÇ£mau di bantuin gak mah sama kita masturbasinyaÔÇØ kata Naya

hus jangan ahh mama malu sama kalian. Ucapnya sambll menyeka air mata yang tersisa


di pipinya.

Aku tersentak mendengar ucapan Naya. Jangan-jangan Naya sudah tidak virgin lagi.

ÔÇ£emang kamu pernah masturbasi juga Nay…?ÔÇØ tanya mama


Naya menggelengkan kepala.

makanya ajarin dong mah. Enak ga sih masturbasi ucap Naya


Edann.. pikirku. Apakah kakakku ini sudah tidak waras. Kalau dia masturbasi kan bisa-bisa


perawannya hilang.


eh. Kakak nanti perawannya hilang loh. Kataku

ÔÇ£mendingan perawan hilang sendiri dibanding diambil sama lelaki bejatÔÇØ ucapnya

iya sih tapi kan sayang aja, cewe secantik kakakku ini keperawanannya ilang

Pipiku kiriku dicubit olehnya. Agak kencang sampai aku mengaduh.


tuh kan mah lelaki bisanya gombal. Kata Naya

ÔÇ£tapi memang betul loh Nay kata Tomi.. kamu kan cantik, sexy, pasti banyak cowo yg mau


sama kamuÔÇØ kata mama.

ÔÇ£iya mah.. banyak.. tapi rata-rata paling lama seminggu setelah di tolak mereka jadian sama


cewe lain. Cowo macam apa itu. Naya maunya cowo yang ngotot ngejar-ngejar Naya


berbulan-bulan. Baru Naya terima jadi pacarÔÇØ

nah kalo begitu aku setuju kak.. kataku sambil mengacungkan jempol.


kalian mau nenen ga kaya waktu kecil dulu? kata mama sambil membuka bedcover


yang menutupi dadanya. Saat itu terpampang dengan jelas dada mama yang besar. Putingnya


yang berwarna kemerahan mengacung ke depan. Mamaku memang cukup rajin berolah raga,


tak heran badannya masih kencang di usianya yang sudah 45 tahun.


Aku dan Naya tidak menjawab apapun sambil langsung mengulum kedua puting mama.


Ahh..  desahnya pelan ketika kami menghisap putingnya. Sesekali kuhisap dengan kuat


dan kumainkan putingnya dengan lidahku. Ohh.. sayang. Mama menggeliat dan


menekan kepala kami berdua makin kuat ke dadanya.


Naya memulai aksinya dengan mengelus perut mama, turun ke selangkangannya. Dimana


tumbuh bulu-bulu yang tipis disana. Diusapnya belahan vagina mama. Tepat di klitorisnya.

Mmmmpph Ohh. Mama kembali mengeliang.

Kulepas isapanku di payudaranya dan kucium bibir mama. Mama membalas ciumanku dengan


beringas. Tampak nafsu birahi mulai menguasainya. Maka kumainkan putingnya dengan jariku..


kupilin dan kutarik.


Mama tidak tinggal diam menerima perlakuan kami. Dengan sebelah tangan dia perlahan


membuka kancing baju kami satu persatu. Bedcover pun di dorongnya hingga jatuh dari


ranjang.

Naya yang kancing bajunya sudah terlepas, menghentikan aksinya mengusap klitoris mama


untuk melepas pakaiannya.


Oh man.. kini di pandanganku telah ada dua wanita cantik sudah tidak berbusana.

Aku pun melepaskan seluruh pakaianku dan kembai mencium mama sambil memainkan


putingnya.

Mama meraba tubuhku mencari penisku yang sedaritadi telah mengeras. Di remasnya batang


kejantananku sampai-sampai aku bergetar. Seumur hidup penisku belum pernah di sentuh oleh


seorang wanita. Kini mamaku sendiri yang menyentuhnya. Tangan kanan mama juga mengusap


klitoris Naya. Menyebabkan Naya menggumam sambil terus mengisap payudara mama.


Oh mah geli mah.kataku sambil melepaskan ciumanku darinya.

Ciuman mama turun ke leherku, dadaku, dan mengisap putingku. Oh my god. Sensasinya


tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.


Tubuh mama mulai menggeliat tidak karuan menerima usapan pada klitorisnya. Tak lama lagi ia


mencapai klimaksnya. Oh. Terus sayang. Mama sebentar lagi sampai Ahhhh


Ah..


Melihat mama hampir mencapai klimaksnya aku langsung mengisap kembali putting mama. Di


tekannya kepalaku hingga aku sulit bernafas.


Aaa.. jeritan mama tertahan. Ouuuhhhh. Mama melenguh panjang tanda ia sudah


mencapai orgasmenya yang pertama.


Mama terkulai lemas setelah orgasmenya yang pertama. Namun aku dan Naya tidak melepas


kulumanku dari putingnya. Diusapnya kepala kami berdua lalu berkata.


kok nenennya masih lanjut sayang?

abis udah lama ga nenen sama mama Tomi kangen mah. Kataku sambil tersenyum.

ÔÇ£kok toket mama gede banget sih ma. Punya Naya gak segede ini..ÔÇØkata Naya sambil mengelus


payudara mama.

ya kan karena sering di remas-remas sama ayahmu kata mama

ÔÇ£ah masa sih ma.. Cuma karena sering di remas-remas doang???ÔÇØ

di remas, di isap, ya pokoknya di beri rangsangan sayang

mah isepin toket Naya dong mah biar gede kaya mamah pinta Naya seraya bangkit


dan menyodorkan putingnya ke wajah mama. Kupikir benar juga ya. Payudara mama


ukurannya cukup spesial. Besar, kencang, mengacung, padat. Mungkin memang benar bahwa


payudara wanita harus sering di beri rangsangan.


Mama kemudian mengulum lembut puting Naya. Melihat mimik wajahnya, tampak Naya sangat


menikmatinya. Tak sampai di situ, tangan mama mengusap lembut payudara lainnya hingga


putingnya ikut menegang. Sssshhh Naya mendesah. Diusapnya klitoris Naya dengan


lembut. Pelan tapi pasti mama mulai menaikkan temo permainannya.


aku mau juga dong kakisep punya kakak pintaku.

Naya mengulurkan tangannya ke leherku dan menarik wajahku mendekati payudaranya.


Kuhisap payudara Naya dengan perlahan. Tampak nafsu birahi Naya mulai memuncak. Ia


menggoyang-goyangkan pinggulnya maju mundur agar usapan di klitorisnya makin cepat.


Mama menyadari itu dan mempercepat usapan di klitoris Naya. Sesekali ia mencubit dan


menarik klitorisnya. Ahhhh.. mah.. enak banget mah.. desahnya.


Tampak mama juga mulai di bakar nafsu. Tangannya yang tadi dipakai meremas payudara


Naya kini telah berpindah ke klitorisnya sendiri. Aku yang melihat itu tanpa dikomando segera


menyusupkan tanganku di selangkangan mama. Memasukkan dua jariku ke dalam vaginanya.


Uhhhm mah udah mah., Naya mau ke kkamar..mandi.., Nay.. Naya mau


pipisss

pipis di sini aja gpp sayang kata mama. Mama sudah tau bahwa itu adalah tanda Naya


akan mencapai orgasme. Di percepat usapannya sambil sedikit menekan vaginanya.


Ahhhhh mahhh.. lenguhnya ketika orgasme itu datang. Menghampiri Naya untuk


pertama kalinya. Tampaknya Naya tidak kuasa membendung luapan energi yang terjadi ketika


ia orgasme. Ia kini terkulai lemas di sebelah mama.


mah.. spreinya basah ya Naya kayanya tadi pipis.

ÔÇ£ngak sayang.. itu tadi yang namanya orgasme..ÔÇØ kata mama

enak banget mah. Ucap naya seraya tersenyum dan memejamkan matanya.


Mama masih asyik dengan klitorisnya yang sejak tadi ia usap.

Tom mau gak jilatin memek mama? pinta mama.

ÔÇ£sini mah.. mama buka yang lebarÔÇØ aku pun mengatur posisi. Mendekatkan wajahku ke arah


vagina mama. Aroma vagina perempuan itu sulit di ungkapkan dengan kata-kata. Yang jelas au


menyukainya.


Mama melepaskan tangan dari klitorisnya dan membimbing wajahku menuju kesana. Kujilat


klitorisnya dengan perlahan. Reaksinya sungguh diluar dugaan. Mama mengeliang dengan


liarnya. Di tekannya kepalaku dengan sebelah tangan, seakan tidak ingin melepaskan jilatanku


pada klitorisnya.


Kumasukkan kembali dua jariku kedalam liang vaginanya. Tubuh mama menegang. Kuat sekali.

Naya yang berada di sampingnya kembali bangkit dan mengisap serta meremas payudara


mama. Nafsu mama semakin menjadi-jadi.


Terus sayang.hmmph..enakk.. Ahhh.Ahhh.. desahnya

udah mau orgasme lagi ya mah? tanya Naya. Mama hanya mengangguk.


Ku percepat gerakan mengocok pada vagina mama. tiba-tiba kedua kaki mama menekan


kepalaku dengan kuat ke arah vaginanya. sebentar lagi


sa..yanggg.Ahhhhhh.Ahhhhh.. ceracaunya.


Ohhhhh Ahhhh. Orgasme mama tercapai seiring dengan lenguhan panjangnya.


Cairan kewanitaannya menyembur dengan deras ke wajahku. Rasanya agak Asin, tapi tidak


seperti air garam. Kubersihkan selangkangan mama dengan lidahku.

Mama terkulai lemas untuk kedua kalinya. Ditariknya tubuhku ke sebelah Naya.

Duduk sini sayang., mama mau isepin punya kamu kata mama

Aku pun bersimpuh di antara Naya dan mama. Kemudian mama meremas-remas penisku


hingga menegang. Mama mendekat dan mulai mengisap penisku.


Aaa ahh. Enak mahh. Terus mahh kenikmatan yang saat ini kurasakan benar-


benar tak bisa tergantikan. Naya kemudian mengambil posisi. Berlutut di depanku, sehingga


payudaranya mengacung ke arah wajahku.


Tom isepin lagi tom. Enak tau di isepin kamu pintanya.

Segera kuturuti kemauannya sambil tanganku meremas payudara mama.

Naya mengusap-usap rambutku, menikmati jilatan dan gigitanku pada payudaranya.


Penisku yang sudah basah oleh liur mama kemudian dikocoknya. Jilatannya berpindah ke buah


penisku.

Rangsangan itu begitu hebat kurasakan. Seakan kepalaku ingin meledak, tidak cukup


menampung luapan birahi yang kurasakan. Ahhhmah cepetin lagi kocokannya mah.


Enak erangku.


(sfx : Crooooottt, crotttt)

Spermaku jatuh diwajah mama. menandakan orgasmeku sudah sampai. Rasa lelah tiba-tiba


menghampiriku. Lemas, lelah entah dari mana rasa ini berasal. Seperti habis berlari pikirku.


Akupun ikut terkulai lemas di ranjang itu. Mama dan Naya ikut merebahkan diri. Mengapitku


yang berada di tengah.


Pandanganku terpaku pada langit-langit kamar itu. Perlahan tapi pasti, rasa kantuk mulai


menyerangku. Kelopak matakupun sudah tidak mampu lagi kutopang dengan sisa tenagaku.


Saat mama dan Naya memelukku, saat itulah aku terpejam.


Sang fajar mulai menampakkan kehadiranya. Pertanda pagi telah datang. Mataku terasa berat


pagi itu, kelopak mata yang tak kunjung mau terbuka lebar seakan menempel di pelipisku.


Ingatanku mulai pulih tentang apa yang terjadi kemarin malam. Permainan yang telah kulakukan


bersama Naya dan mama. Kutersenyum sendiri dalam lamunanku. Kulihat mama dan Naya


masih terbaring di sisiku. Masih terlelap nampaknya.


Aku bergegas bangkit dan berjalan menuju kamarku. Mengambil handuk dan mandi,


membersihkan diri. Sisa-sisa keringatku semalam terasa lengket menyelimuti badanku.


Setelah mandi dan mengenakan pakaian, kurapikan buku pelajaranku dan bergegas ke ruang


tengah untuk sarapan. Kulihat mama telah berada disana, sibuk menyiakan makanan untuk


sarapan pagi ini.


pagi ma. Kusapa mama dan kupeluk dia dari belakang.

eh sayang. Sudah rapi ya mama mengecup pipiku. Aku hanya tersenyum.

ÔÇ£hari ini mama masuk kerja?ÔÇØtanyaku.

iya kerjaan mama sudah numpuk karena kemarin cuti..


Naya keluar dari kamarnya. Tampaknya ia pun sudah siap untuk berangkat kuliah.

pagi mah, pagi Tom. Sapa Naya. Ia pun duduk di sofa, memeriksa kelengkapan yang


ada di dalam tasnya.


Tak lama mama selesai menyiapkan sarapan untuk kami. Telur dadar, tempe goreng, dan roti


selai adalah menu pagi itu. Mama memang tidak begitu senang memasak makanan yang rumit.


Tapi itulah keluarga kami, menu pagi ini memang menu favorit kami sejak dulu.


Tak lama kami bersiap untuk berangkat.

Motor ku panaskan di halaman. Mama mengambil tasnya dan meletakkannya di bangku depan


mobil.

Aku dan Naya terbiasa berangkat bersama. Karena kampus Naya memang tidak begitu jauh


dari rumah.


Dalam perjalanan kami berbincang. Menyinggung kejadian semalam. Naya hanya tertawa-tawa


saja ketika kami membahasnya. Tampak dia tidak keberatan mengenai aktivitas kami semalam.


Tak butuh waktu lama aku sampai di sekolahku. Naya sudah ku antarkan terlebih dahulu ke


kampusnya. Teman-teman memandangku sedikit aneh hari ini. Tidak biasanya aku semangat


pergi ke sekolah kata mereka. Mereka tidak tau saja apa yang sudah terjadi padaku kemarin


^^.


Hari itu berjalan menyenangkan. Sampai tiba saat guru BP mengadakan penyuluhan tentang


sex. Tumben, topik hari ini begitu vulgar. Teman-teman satu kelas yang biasanya gaduh, kini


hening. Seakan begitu tertarik tentang materi yang diberikan. Terlebih karena guru BPku adalah


seorang wanita cantik. Primadona sekolah katanya. Bu Reni, begitu teman-temanku


memanggilnya. Orangnya ramah dan pendengar yang baik. Tidak seperti guru BP kebanyakan,


killer dan galak.

Topik hari itu memang tidak jauh dari free sex, kenakalan remaja, dan akibat yang ditimbulkan


karenanya. Saat itu aku termenung sejenak. Apakah yang telah kulakukan semalam patut di


benarkan? Tanyaku kepada diri sendiri. memang secara teknis aku tidak melakukan hubungan


sex. Tetapi apa yang kurasakan di dalam hati ini mengartikan serupa seperti itu.


Ketika penyuluhan telah berakhir, bel pulang sekolah berdering. Tanda bahwa sudah saatnya


kami pulang.


Kurapihkan buku-buku pelajaranku ke dalam tas dan bergegas menuju gerbang sekolah.


Kulihat saat Bu Reni baru menuju ke ruangannya yang terpisah dari ruang guru. Membawa


proyektor yang cukup berat yang tadi digunakan untuk memberi penyuluhan pada kami.


Kuberanikan diri untuk menawarkannya bantuan.


ÔÇ£sini saya bantu bu. Kelihatannya beratÔÇØ kataku

ÔÇ£ohh kamu Tom. Boleh.. memang berat banget proyektornyaÔÇØ ucapnya seraya menurunkan


proyektor itu ke lantai.

OMG belahan dadanya terlihat. Tiba-tiba kepalaku mulai hangat membayangkan apa yang ada


dibalik kemeja putih itu. Kutepis jauh-jauh bayangan itu dan kuraih proyektor di lantai. Dalam


perjalanan bu Reni menanyakan padaku tetang tanggapanku terhadap materi yang


diberikannya.


gimana materi saya tadi Tom tanyanya.

materinya bagus bu memang materi seperti itu yang dibutuhkan oleh anak-anak jaman


sekarang. Teman-teman di kelas aja yang biasanya ribut terus sampe terdiamÔÇØkataku. Bu Reni


tertawa kecil mendengarnya.

kalo kamu sendiri gimana nakal juga ngak bergaulnya? tanyanya.

bergaul gimana bu pacar aja ngak punyakataku.

halah bohong kamu kan ganteng, tinggi, proporsional. Saya tau kok beberapa cewe yang


suka sama kamu di sekolah iniÔÇØkatanya.

ÔÇ£saya ga minat pacaran buÔÇØ

ÔÇ£lho..kenapa? kok tumben ada anak kaya kamu. Emang kamu belom pernah pacaran?ÔÇØ

Aku menggelengkan kepalaku.

ÔÇ£selama saya belum punya penghasilan sendiri, saya ga mau punya pacar bu. Saya ga mau


nyusahin mama dan kakak saya yang cape-cape nyari uang. Masa saya habisin cuma buat


pacaran ga jelasÔÇØ jawabku


Bu Reni hanya tersenyum.

ÔÇ£baguslah masih ada anak kaya kamu. Yang sadar capenya orang tua nyari uangÔÇØ katanya


ÔÇ£bu Reni juga kenapa belum nikah bu. Kan umur ibu sudah cukup matangÔÇØ tanyaku. Bu Reni


saat itu umurnya sekitar 23-24 tahun.

baru juga putus Tom. Ucapnya pelan.

aduh maaf bu saya ga maksud menyinggung

gpp Tom. Soalnya ibu yg mutusin dia. Habis dia minta sex terus sih katanya

tapi ibu gak kasih kan. Kataku seraya membukakan pintu ruangannya.

ÔÇ£ya ngak lah.. ibu sebagai guru BP kan harus bisa memberi contoh yang baik. Jangan cuma bisa


nasehatin orang tetapi diri sendiri gak benerÔÇØ katanya.

Ku acungkan jempolku ke arahnya. Dia hanya tersenyum.


Kuletakkan proyektor itu di sudut ruangan. Sesungguhnya pikiranku cukup terganggu dengan


apa yang kulakukan semalam. Ingin sekali ku bertanya pada bu Reni, tapi canggung sekali aku


untuk bertanya.


ÔÇ£kok ngelamun Tom..? ada yang mau ditanyakanÔÇØ bu Reni memecah lamunanku.

Dasar lulusan psikologi, pikirku. Bisa-bisanya dia menebak apa yang kupikirkan.

kalau ada yang mau di tanyain jangan di pendam. Kali aja ibu bisa kasih pendapat

ÔÇ£ada sih.. sedikit bu.. tapi ini aib. Saya takut aib saya tersebar kalau saya cerita sama orang


lainÔÇØ kataku seraya mengambil bangku dan duduk di seberang bu Reni.


Bu Reni terdiam, mimik wajahnya mulai serius.

sudah kewajiban saya untuk menjaga rahasia dari murid-murid saya Tom termasuk kamu.


Jadi apapun yang kamu ceritakan tidak akan saya bocorkan kesiapapunÔÇØ kata bu Reni.


Terdiam sesaat, mempertimbangkan antara bercerita atau tidak. Akhirnya kuputuskan untuk


mempercayakan rahasiaku kepadanya. Kuceritakan apa yang terjadi semalam dan sebab


kenapa semua itu terjadi. Bu Reni terdiam sesaat.


ÔÇ£tapi kamu gak ngesex kan?ÔÇØ tanyanya

Aku menggelengkan kepala. Bu Reni menghela nafas lalu memajukan tempat duduknya


mendekat kearahku.


ini rumit Tom jujur ibu gak bisa bilang apa-apa katanya.

Aku tersenyum mendengarnya. ÔÇ£kamu sayang sama ibu dan kakakmu?ÔÇØ tanyanya lagi.

ÔÇ£sayang banget bu.. saya rela ngelakuin apapun demi mereka bahagia..ÔÇØ jawabku

Bu Reni tersenyum.

ibu juga punya adik laki-laki seumuran kamu lahkatanya.

ÔÇ£semenjak orangtua kamu meninggal hanya dia yang ibu punya. Apapun akan ibu lakukan untuk


melindungi dia dari pergaulan yang tidak benarÔÇØ lanjutnya


Aku menarik napas panjang mendengar apa yang dikatakanya. Apa jangan-jangan bu Reni juga


punya problem yang sama denganku.


apa yang kamu pikir benar Tom, ibu juga punya problem yang sama kayak kamu katanya

Lagi-lagi dasar lulusan psikiater, batinku.

ibu pernah mergokin adik lagi nonton film porno ibu tanya baik-baik, apakah dia punya


pacar. Jawabannya tidakÔÇØ lanjutnya.

Aku terdiam mendengarkan lanjutan ceritanya.

ÔÇ£memang normal untuk anak seumur kamu dan adik ibu untuk mulai punya orientasi sex. Tapi


ibu khawatir dia terjerumus jalan yang salah.ÔÇØ Katanya.

ÔÇ£akhirnya saya sebagai kakaknya mencari cara bagaimana agar orientasi sex itu tersalurkan.ÔÇØ


Lanjutnya

Aku tersenyum mendengarnya.

kamu jangan tertawakan ibu ibu kan juga cewe normal yang punya nafsu.. katanya

Senyumku langsung berubah menjadi tawa kecil.

tuh kan kamu tertawakan. Bu Reni cemberut.

hehehe gpp bu lanjutkan pintaku.

tapi ya hanya sebatas seperti kamu, tanpa aktivitas sex hanya sebatas handjob, blowjob,


dllÔÇØ katanya

ÔÇ£tapi semenjak kejadian semalam, saya merasa ada perasaan yang berbeda kepada mama dan


kakak saya buÔÇØ kataku.

Bu Reni tersenyum.

perasaan kamu adalah alasan ibu mutusin pacar ibu juga Tomkatanya.

ÔÇ£jadi ibu mulai cinta sama adik ibu?ÔÇØtanyaku.

Bu Reni mengangguk. Dia menghela nafas dan berkata ÔÇ£yah.. ibu juga ngak tau sampai kapan


harus begini Tom.

ÔÇ£apakah wajar kalau saya mencintai mama dan kakak saya. Seperti cinta antara laki-laki dan


perempuan?ÔÇØ tanyaku.

sulit untuk dikatakan.. antara ya dan tidak, disatu sisi cinta tidak pernah memiliki batasan,


baik itu gender, hubungan, usia, dll tapi resiko untuk hubungan incest memang cukup serius.


Jika sampai lahir anak dari hubungan incest, anak tersebut memiliki resiko cukup tinggi


mengalami buta warnaÔÇØ katanya.

dan hubungan incest itu dilarang keras oleh agamalanjutnya.

tapi itu semua tergantung diri kita masing-masing ibu percaya tuhan pasti punya maksud


tersendiri terhadap umatnya. Seperti saya saya dan adik saya saling melengkapi


Pembicaraan berlanjut hingga hampir setengah jam. Perasaan mengganjal dihatiku sudah


menghilang. Pembicaraan hari itu dengan bu Reni membuka mataku. Menambah wawasan baru


untuk hidup. Ku naiki motorku dan bergegas untuk pulang.


Sesampainya di rumah motor kuparkir di halaman rumah dan ku gembok pagarnya, pintu tidak


dikunci. Tanda bahwa Naya telah lebih dahulu sampai di rumah. Kulepaskan sepatuku dan


kuletakkan di rak sepatu diteras.


Naya seperti biasa sudah asyik dengan komputernya. Melihat aku memasuki pintu dia


menghampiri dan memelukku.

ehh adikku sayang sudah pulangkatanya

ÔÇ£kakak baru mandi kak…. wangi bener badannyaÔÇØ

iya dong. Kamu sudah makan? tanya Naya

belum. Pengen makan dirumah sama kakak kataku sambil tersenyum.


Kami bergandengan ke ruang tengah. Tempat kami biasa makan. Kami sekeluarga memang


jarang makan di meja makan. Kami lebih suka makan di ruang keluarga sambil menonton TV.


Setelah makan, kakak menyodorkanku segelas eskrim.

mau eskrim gak.? Tanyanya.

mauuuu..ucapku seperti anak kecil.

Naya tersenyum mendengarnya. Kami berdua memakan eskrim sambil menonton TV.

ÔÇ£Tom.. habis ini pijitin kakak mau ga?ÔÇØ pintanya

hayooo apanya nih yang dipijit? Pundaknya kemaren udah. Kataku nakal.

sekarang yang ini Tom naya menunjuk payudaranya.

ÔÇ£emang masih kurang gede kak?ÔÇØ kataku sambil mengusap payudara Naya.

WTF. Ternyata Naya sudah tidak mengenakan bra. Terasa di telapak tanganku putingnya


yang mulai mengeras. Kuusap-usap dan Naya mulai mendesah.


Sssshhhh. Enak Tom.. desahnya.

Eskrim kami letakkan di meja. Kuselipkan tanganku memasuki kaosnya, dan kuraba dari


dalam. Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Naya membuka kacamatanya. Sungguh cantik


sekali kakakku ini tanpa kacamata yang biasa di kenakannya, pikirku. Kudekatkan bibirku


dengan bibirnya dan mulai menciumnya. Tampak Naya agak canggung.


kenapa kak? tanyaku

kakak belom pernah ciuman jawabnya

aku juga baru kemarin di ajarin mama. kataku sambil tersenyum.

Kulumat pelan bibirnya, dan kumasukkan lidahku. Tanganku kini mulai meremas payudaranya.

kak segini mah udah cukup gede kak kataku.

masa sih.. tapi punya mama gede banget loh katanya.

mama kan udah lama sering begini sama papa wajar lah kataku sambil membuka kausnya.

Naya mengangkat tangannya ke atas, memudahkanku melepaskan pakaiannya.


Ku selipkan wajahku di antara payudaranya. Naya mendekapku, erat sekali. Ku jilat belahan


payudaranya.

Ahhh. Geli Tomkatanya sambil tersenyum.

kamu lepasin bajunya juga dong masa cuma kakak yang telanjang pintanya sambil


membuka kancing seragamku. Tak lama kamipun sudah telanjang di ruang keluarga.


Kulanjutkan lagi remasanku di payudaranya. Perlahan tapi pasti aku kuatkan remasanku.

Naya merangkulkan tangannya di leherku. Menarikku untuk merebah di atas tubuhnya. Kujilat


lehernya agar dia merasa nyaman. Desahanya kini mulai berubah. Tampak dia sangat menikmati


aktivitas kami. Perlahan jilatanku turun ke dadanya. Ketiak Naya sangat bersih, bebas dari


bulu-bulu yang mengganggu. Iseng saja ku jilat ketiaknya. Dan dia tertawa.

geli tau katanya tapi tidak berusaha menepis jilatanku.

ÔÇ£enak gak di jilat di situ kak?ÔÇØ tanyaku. Naya mengangguk.

Kulanjutkan menjilat ketiaknya. Wangi sekali, mungkin karena Naya baru selesai mandi.

Tom. Isepin toket kakak tom pintanya. Kuturuti saja, kapan lagi ada payudara virgin


yang bisa kunikmati^^.


Aktivitas kami berlanjut cukup lama. Namun tampaknya Naya tidak puas hanya dengan


rangsangan di payudaranya. Kudengar desahannya mulai berkurang.


bosen ya kak? Memeknya mau di jilat juga ga? tanyaku.

mau dong kemarin mama dijilatin kayaknya enak


Aku merubah posisi. Naya tetap kubaringkan di sofa. Kuarahkan lidahku ke klitorisnya dan


kujilat perlahan sambil tetap kuremas payudaranya.


Ohhhh. Ahhh Ahh.. gila enak banget tom katanya. Aku tersenyum saja dan


melanjutkan aksiku.

Jilatanku makin kupercepat, sesekali kucium dan kuhisap klitorisnya. Naya mulai menegang,


matanyapun terpejam. Birahinya mulai memuncak. Kuremas payudaranya dengan kuat, dan ia


melenguh panjang.


Uhhhh Ohhhhh.. dikit lagi sampai Tom.

Sudah hampir orgasme, pikirku. Kupilin puting Naya agak keras. Kuhisap klitorisnya dengan


kuat.

Aaaaaa jeritan Naya tertahan. Cairan kewanitaanya menyembur ke


wajahku, banyak sekali pikirku. Tampaknya Naya puas sekali dengan oral sex yang kuberikan.


udah belum kak? tanyaku.

Naya yang sedaritadi memejamkan matanya hanya mengangguk pelan. Menikmati sisa-sisa


orgasmenya.

banyak banget keluarnya sampai belepotan beginikataku seraya meninggalkannya


menuju dapur untuk mencuci mukaku.


Kuputar kran air di dapur. Air mengucur deras, kuambil air itu dengan kedua telapak tanganku


dan kuusapkan ke wajahku.

Tiba-tiba Naya merangkulku dari belakang. Kurasakan payudaranya yang besar menempel erat


di punggungku. Kupikir dia tertidur di sofa, ternyata dia mengikutiku kesini.


makasih ya Tom. Kamu emang pinter banget nyenengin perempuan dikecupnya pipiku.

hehe masih belajar kok kalo ada yang kakak pengen bilang aja. Kataku


Naya memelukku. Aku kembali membasuh wajahku dengan air.

Tangan kanan Naya mulai ia turunkan ke selangkanganku, meraih penisku yang sedaritadi


tegang.

nah lo yang ini belum dapat jatah ya. Kata Naya sambil tersenyum.

hehehe.. iya. Isepin donk kak kemaren enak banget di isepin sama mamahpintaku.

yuk kamu ke sofa lagi sana, kakak mau cuci memek kakak dulu becek banget ujarnya


sambil berjalan menuju kamar mandi.


Kusudahi mencuci muka dan ku bergegas ke ruang tengah. Kurebahkan diriku di sofa. Tak


lama Naya pun datang. Ia duduk di sampingku, kemudian merebahkan tubuhnya ke


pangkuanku.


ÔÇ£gede banget sih kontol kamu Tom..?ÔÇØ ucapnya seraya meraih penisku yang menegang.

ya kalo udah keras ya segede ini kak kalo masi lembek ya tetap aja kecil kataku.

Naya hanya tersenyum dan mulai meremas-remas penisku. Kini tanganku bergerilya di


dadanya. Meremas payudaranya yang kenyal, dan memilin putingnya yang kini mengeras lagi.


Naya mendekatkan wajahnya ke dadaku dan mulai menjilat putingku. Nikmat sekali rasanya,


pantas Naya dan mama senang sekali di hisap putingnya. Rasa geli mulai menjalar di seluruh


tubuhku. Nyaman sekali posisi yang kualami sekarang ini. Tapi rasanya ada yang kuranng kalau


kami tidak bermain bertiga seperti kemarin.


Jilatan Naya lama kelamaan mulai turun ke penisku. Di jilatnya penisku layaknya menjilat


eskrim.

Ohhh. Kak.. terusin kak.. kakak pinter banget. Kataku.

Naya diam saja, meneruskan jilatan di kepala penisku. Batang penisku kini di kocoknya pelan.

Ahhhh Emmmmm. Enak banget kak

hayo jadi ketagihan ya di oral? tanya Naya.

iya lah apalagi yang oral cewe secantik kakak.

gombal banget. Kata Naya, ia pun melanjutkan aksinya.


Tak terasa 15 menit berlalu. Kini Naya menjilat dan menghisap buah penisku. Kurasakan agak


sakit di perutku karena otot yang menegang akibat jilatan itu. Tak kukira efeknya akan seperti


ini. Tapi entah dorongan dari mana, aku sangat menikmatinya. Rangsangan ini membuat birahiku


makin memuncak.


kak di masukin kemulut donk kak isepin pintaku.

Naya menurutinya di masukkan batang penisku kemulutnya. Tampak Naya belum terbiasa,


batang penisku hanya masuk sepertiganya. Tapi rasanya sudah amat nikmat.


Naya mempercepat gerakannya. Membuatku kehilangan kontrol atas diriku.

ohh. AhhhSssshhh. Terus kak.. mau keluar nih kataku

Naya memperkuat isapannya pada penisku. Saat itulah kurasakan batang penisku mulai


berdenyut. Kepala penisku memanas seperti akan meledak pikirku.


(sfx : Crooottttt Crooottttt..)

AhhhhAhhhhh.Haaaahhhh Haaaaahh.. desahku.

Spermaku tumpah di mulut Naya. Ditelannya spermaku hingga bersih.

agak asin ya Tom? Kalo punya kakak agak asin juga ga? tanya Naya.

iya kalo punya kakak juga agak asin. Tapi punya kakak enak kok punyaku enak ga


kak?ÔÇØ aku bertanya baik. Naya hanya mengangguk dan melanjutkan menjilat sisa-sisa sperma


di penisku.


kita mandi bareng yuk Tom ajak Naya.

Naya bangkit dari sofa dan mengulurkan tangannya padaku. Aku menyambut uluran tangannya


dan bangkit berdiri.

kami berjalan bergandengan menuju kamar mandi. Kami masuk ke dalamnya. Sengaja kami


biarkan pintu kamar mandi terbuka agar kami tau jika mama telah pulang kerja.


kakak sexy banget sih kak kataku ketika aku memeluknya dari belakang.

ahh bisa aja kamu, sabunin badan kakak dong.

Kuambil botol sabun cair di pojok kamar mandi. Kutuangkan sedikit ke telapak tanganku dan


mulai kuusapkan ketubuhnya.


Baru kali ini aku memandikan seorang perempuan. Sensasinya sangat sulit untuk diceritakan.


Mengusap payudaranya dalam keadaan licin. Eksotis sekali.


Naya ikut mengambil sabun dan mengusapkannya ke tubuhku. Benar-benar tak terlupakan.


Baik aku yang mengusap, atau aku yang diusap, keduanya betul-betul sangat nikmat. Dobel


kenikmatan kupikir.


Kudekatkan wajahku pada wajah Naya dan kami mulai berciuman. Menikmati usapan,


sentuhan, dan rabaan ditubuh kami masing-masing. Sungguh nikmat. Tak terasa cukup lama


kami melakukannya hingga sabun ditubuh kami mengering.


Kuputar kran shower untuk membasahi tubuh kami. Kami masing saling mengusap tubuh satu


sama lain untuk menghilangkan sisa sabun yang masih menempel. Dirasa sudah cukup bersih,


aku keluar mengambil handuk untuk kami berdua.


Dingin sekali angin yang kurasakan menerpa tubuhku. Karena handuk kami jemur di halaman


belakang, terpaksa aku keluar mengambilnya tanpa busana. Untunglah halaman belakang kami


tertutup tembok yang cukup tinggi. Sekitar lima meter, sehingga aku tidak khawatir ada orang


yang melihat.


Kuberikan handuk untuk dipakai Naya. Kami mengeringkan tubuh masing-masing lalu kembali


duduk di sofa.


Tom kamu sayang gak sama kakak? tanya Naya.

ya sayang lah.. kakak kan baik sama aku, cantik, kakak satu-satunya pula.. masa aku gak


sayang sama kakak jawabku.

kakak juga sayang sama kamu. Katanya sambil tersenyum dan mencium pipiku.

tapi kalo nanti kakak udah punya pacar, pasti kakak lebih sayang sama pacar kakak


kataku.

kalo gitu kita pacaran aja gimana.? Kata Naya sambil tersenyum lebar.

lah mana boleh begitu.. masa saudara pacaran kataku

ihhh. Ini yang kita lakuin aja aktivitas suami istri.. masa pacaran gak boleh..

ya tapi apa kata orang kak, kalau sampe tetangga tau gimana? tanyaku

mana mungkin tetangga tau, kita peluk-pelukan aja wajar sebagai kakak adik. Asal jangan


ciuman di depan umum aja katanya.

oke siapa takutkataku.

janji ya kamu harus setia sama kakak kata Naya.

Kami mengaitkan jari kelingking kami sebagai tanda janji.


Sore menjelang. Langit telah berubah warna menjadi jingga. Saat itu kudengar mobil mama


sudah sampai di depan pintu gerbang. Aku bergegas mengenakan celana pendek dan


membukakan gerbang untuk mama.


ÔÇ£kamu sudah makan Tom?ÔÇØ tanya mama

Mama keluar dari mobilnya sambil membawa setumpuk kertas di tangannya.

belum mah tadi Cuma makan eskrim. Dibeliin sama kakak Aku menghampiri mobilnya


untuk memasukkannya kedalam garasi.

yaudah mama masuk duluan ya

ya mah


Segera aku masuk kedalam mobil dan memutar kuncinya. Deru mesin mobil mulai terdengar.

Tak lama mobilpun selesai kuparkir. Tak lupa kugembok pagar rumah kami agar tidak ada rasa


khawatir.


Ketika aku memasuki pintu rumah, mama sedang duduk di samping Naya yang masing


mengenakan handuk. Mama mengengok ke arahku.


hayo kalian habis ngapain? Gak nunggu-nunggu mama ya. Kata mama

Aku hanya tersenyum.

mah aku sama Tomi udah jadian jadi pacar lho mam kata Naya.

ehh dasar kalian bilang aja biar lebih mesra dirumah ya kan? kata mama sambil


mencubit pipi Naya. Naya pun tersenyum lebar dan memeluk mama.


mama mau mandi dulu ah.. keringetan nih habis macet-macetan dijalan

ÔÇ£mau kita mandiin gak mah?ÔÇØ tanyaku.

ÔÇ£iya mahh.. mandi bareng yukÔÇØ Naya tanpa dikomando langsung menyergap mama dari


belakang dan membuka kancing kemejanya satu persatu.

yuk mama kan belum dapet jatah hari ini kata mama sambil membantu Naya


melepaskan pakaiannya.

Aku menghampirinya dan membuka kait pada celananya. Mama menaikkan pinggulnya agar


memudahkanku melepaskan celananya. Kuturunkan perlahan celananya dan kuletakkan


dilantai.

Bra dan celana dalam mama juga tak lupa kami lucuti. Tak lama kemudian mama telah bugil di


ruang tengah.


yuk mah.. kita mandi. Naya bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangan pada


mama.

nanti abis mandi kita pijitin deh mama pasti cape abis kerja kataku.

iya tuh.. karena kemarin cuti kerjaan mama numpuk sampai harus lembur. Makanya mama


bawa pulang aja habis kangen sama kalian.. kata mama.


Kami menggandeng mama ke dalam kamar mandi. Sesampainya di dalam aku menyalakan


shower dan Naya mengambil botol sabun.


Kami melumuri tubuh mama bersama-sama. Naya dari depan, dan aku dari belakang. Ohh..


lagi-lagi penisku mulai mengeras. Mama menyelipkan penisku di antara pahanya dalam posisi


berdiri tegak.


Ahh.. mah enak banget mah di jepit.. kataku.

kamu gerakin dong biar lebih enak kan udah licin kena sabun kata mama.


Kumajukan pinggulku kedepan dan kebelakang. Kunikmati sensasinya, merasakan penisku


berada di selangkangan seorang perempuan. Naya yang berada di depan menyabuni perut dan


payudara mama. di usapnya payudara mama yang licin karena terkena sabun.


OhhhSsssshhh.. mama mendesah. Tampaknya gesekanku di selangkangannya ikut


mengenai klitorisnya.


Nafsu mama mulai bangkit. Dikecupnya bibir Naya yang sedari tadi mengelus dan meremas


payudaranya. Naya membalas ciuman itu. Mamapun membalas remasan di payudaranya


dengan meremas payudara Naya. Pergumulan mereka terlihat begitu panas.


Nafas mereka memburu. Mama yang telah dirasuki nafsu menyelipkan tangannya ke


selangkangan Naya. Diusapnya klitoris Naya seraya kini mama menghisap payudara Naya.

Pergumulan kami berlangsung cukup lama. Akhirnya kami merasa cukup kedinginan dan


menyudahi permainan kami.


Kami mengeringkan diri dan bergegas menuju kamar mama. Naya membiarkan lampu dalam


keadaan mati, ia berjalan menuju ke jendela untuk menutup tirainya.


Mama kini merebah di ranjangnya. Naya segera mengambil posisi di samping mama. mama


mulai meraba dan meremas payudara Naya sementara aku bermain di vaginanya. Kujilat


klitorisnya agar mama mulai bernafsu lagi. Benar saja tidak lama berselang mama mulai


mendesah dan menekan kepalaku dengan tangannya.


Masukin pake jarimu dong Tom. Mama pengen dimasukin kata mama. Sepertinya


mama merasa tidak tega jika memintaku memasukkan penisku kedalam vaginanya. Mungkin


karena aku masih perjaka. Kuturuti kemauan mama. kumasukkan dua jariku ke dalam


vaginanya.


Desahan mama semakin menjadi-jadi. Diiringi dengan rangsangan yang di berikan Naya di


payudaranya, mama semakin dekat dengan orgasmenya. Kupercepat kocokanku untuk


mengimbangi nafsunya.

Mama sangat menikmatinya, pikirku.

Keringat kini telah membasahi tubuh kami. Permainan berlanjut semakin panas. Mama


tampaknya sudah terhanyut dalam luapan nafsunya.


Ahhh.. Ahhhh. Aaaa, sedikit..lag..gii Tom desahan mama terputus.

Kini tiga jari kumasukkan ke dalam vagina mama. berharap mama cepat menggapai


orgasmenya.

Tidak dipungkiri tubuhku sudah sangat lelah karena bermain dengan Naya tadi siang.


Hmmmpphhh Ohhhhhh. Ahhh. Mama melenguh panjang.

Aku memperlambat kocokanku, membiarkan mama menikmati sisa-sisa orgasmenya.


enak banget sih kayanya ma tanya Naya.

iya lah.. kalian kan pinter memuaskan mama. kata mama.

ÔÇ£emang sama jari aja udah enak ya ma?ÔÇØ tanyaku

sebenernya sih tetap ada yang kurang tapi kan kamu masih perjaka. Masa perjakamu


diambil mama kata mama.

kalo gitu perjakamu buat kakak aja Tom.. Naya tersenyum.

ÔÇ£berarti perawan kakak buat aku donk..ÔÇØ kataku


Kami tertawa bersama. Sore itu cukup melelahkan bagi kami. Namun mama tetap harus


mengerjakan tugas kantor yang telah dibawanya.


Akhirnya hanya aku dan Naya yang berbaring di ranjang mama. mama telah mengenakan


kimononya dan menuju ruang tengah untuk menyelesaikan tugasnya.


besok kita ngesex yuk kak kataku.

makanya kamu pulang cepat besok kata Naya sambil mulai memejamkan matanya.


Rasa lelah ditubuhku mengundang rasa kantuk yang tak tertahan. Hari ini memang melelahkan,


tapi hari ini sangat menyenangkan.


Bunyi detik jam dinding mulai menghipnotisku. Membuat rasa kantuk mengambil alih kendaliku.


Mataku mulai terpejam, hanyut dalam buaian kenikmatan.


Tak seperti biasanya, pagi itu aku bangun kesiangan. Sampai-sampai aku terlambat masuk


sekolah.

Satpam sekolah memarahiku, padahal semenjak sekolah disini baru sekali ini aku terlambat.


Brengsek, pikirku. Dia menyuruhku menghadap kepala sekolah.


Langkahku sangat tidak bersemangat ketika aku menuju ke ruangan kepala sekolah.

Kuketuk pintunya. Tapi tak ada yang menjawab. Kuputuskan untuk kembali menemui satpam.


pak.. saya ketok pintunya gak ada yang jawabkataku.

ya sudah minta ijin bu Reni sana. Saya gak mau kena masalah.. katanya.


Aku segera berjalan menuju ruangan bu Reni. Kali ini agak bersemangat, mungkin karena


pembicaraan kami kemarin. Semoga saja dia tidak marah padaku karena keterlambatanku ini.


Kuketuk pintu ruanganya. Tak sampai sepuluh detik dia sudah membukakan pintunya untukku.

kamu Tom. Kenapa? Telat ya? tanya Bu Reni.

Aku mengangguk. Bu Reni mempersilahkanku masuk

ÔÇ£maaf bu saya kesiangan, mungkin karena kecapeanÔÇØ kataku.

ÔÇ£emang kemarin permainannya lama ya..?ÔÇØ katanya.


Ihh. Ibu nanyanya to the point banget. Kataku.

hahaha. Tuh kan sudah ibu duga.. katanya.

ÔÇ£ya maaf bu, padahal saya ngak begadang lho tadi malam.. tapi tau-tau kesiangan.ÔÇØ Aku


menjelaskan padanya.

ÔÇ£sebenarnya sih ibu mau-mau saja ngasih kamu ijin masuk kelas, tapi ini sudah lewat 2 jam


pelajaran kalau kata ibu sih lebih baik kamu pulang. Nanti kamu bilang sama wali kelasmu


besok kalo ibu gak kasih kamu ijin kata bu Reni.

gpp nih bu, sy takut nilai pelajaran saya di potong aja kataku.

kamu bilang aja kamu kesiangan karena ngak enak badan beres kata bu Reni sambil


mengedipkan sebelah mata padaku.


ibu tau aja kalo sebenernya saya kepingin pulang kataku sambil tersenyum.

halah paling-paling dibenakmu bilang dasar lulusan psikologi.. ya kan?

Aku tertawa mendengar ucapannya. Ketahuan juga pikirku.


Saat itu aku bercerita kepadanya bahwa sekarang aku sudah berstatus pacaran dengan


kakakku. Bu Reni malah mentertawakanku. Tampaknya dia sudah bisa memprediksikan apa


yang akan terjadi, pikirku. Kami berbincang cukup lama diruangannya.


hayo pasti sebentar lagi kamu perawanin kakakmu katanya

ah ibu.. jangan di omongin juga kali. Habis kak Naya yang nawarin sih. Kan saya


serba salahÔÇØ kataku.

ÔÇ£terus nanti kalo kakakmu hamil gimana?ÔÇØ


Deg. Jantungku kurasakan seakan berhenti mendadak, walaupun kenyataanya kini sedang


berdegup kencang. Kuakui bahwa aku masihlah anak bau kencur yang belum berfikir sejauh


itu. Kubayangkan kini, akibat seperti apa yang akan menimpa keluarga kami seandainya semua


itu terjadi.


kok diem aja. Khawatir ya? tanya bu Reni.

Aku mengangguk dan menunduk.

ÔÇ£apa sebaiknya jangan saya lakukan bu permintaan kakak?ÔÇØ aku bertanya balik tanpa


memberikan jawaban pada pertanyaanya.

hidup ini tidak sulit tom. Yang sulit hanyalah membuat pilihan. Pahami resikonya dan buat


pilihan yang menurutmu berhasil baik. Kalau kamu tolak permintaan kakakmu apa yang akan


terjadi, kalau kamu turuti apa yang akan terjadi. Ibu percaya kamu sudah dewasa. Bisa


menentukan pilihan.ÔÇØ Katanya.

ya kalo nurutin nafsu sih maunya lakuin aja bu.., tapi kalau akibatnya bisa merusak keluarga,


saya jadi bimbang. Kataku.

kalau gitu ya jangan di keluarin di dalam Tom keluarin aja diluar. Kalau mau keluarin di


dalam, ya pastikan kamu pakai alat kontrasepsiÔÇØ katanya.

ÔÇ£kondom maksudnya bu?ÔÇØ tanyaku.

hus pake di sebut lagi katanya sambil menaruh jari telunjuk di bibirnya.

ya tapi mana mungkin saya beli itu di minimarket pake seragam sekolah begini apa kata


orang nanti

nih. Katanya sambil menyodorkan plastik berisi karet berbentuk cincin.

ÔÇ£itu apa bu?ÔÇØ tanyaku polos.

ya ini yang namanya kondom. Kamu belum tau?

Aku menggelengkan kepalaku sambil tersenyum. Kusentuh plastik berisi kondom itu dengan


ujung jari telunjukku seakan itu adalah benda yang aneh.


Sejenak kuterdiam. Sadar akan kenyataan yang tersirat dari ucapan bu Reni.

Kuangkat telunjukku ke arahnya tanpa berkata apapun.


iya. Ibu udah ngelakuin itu kemarin lagi-lagi dia tau isi pikiranku.

lho.. katanya ngak mau. Kataku menyindirnya sambil tersenyum lebar.

Wajah bu Reni memerah. Kini ia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Imut sekali,


seperti anak remaja pikirku.

kamu sih cerita-cerita sama ibu., ibu kan jadi kepengen jadinyakata Bu Reni.

trus adik ibu gimana..? kursiku kugeser mendekatinya.

uhhh seneng banget dia. Kan sama masih perjaka juga adik ibu.. jawabnya.

Kami tersenyum bersama. Bu Reni menceritakan padaku bagaimana semuanya terjadi. Lagi-


lagi beban pikiranku serasa longgar. Memang Bu Reni sangat cocok memegang jabatan sebagai


guru BP. Dia sangat mengerti akan murid-muridnya.


Pembicaraan pun kuakhiri. Aku bergegas menuju gerbang sekolah.


ÔÇ£tuh ga dikasi masuk kan?ÔÇØ kata satpam.

iya pak saya dimarahin sama bu Reni.. kataku dengan wajah memelas, berharap satpam


tidak curiga sama sekali.

yaudah sana pulang., besok jangan terlambat lagi.. katanya

Kuacungkan jari jepolku menandakan setuju. Kuputar kunci kontak motorku dan aku bergegas


pulang.


ÔÇÿduhÔǪ dirumah ngapain ya, kakak belum pulang.. masa aku sendirianÔÇÖ pikirku.

Tak butuh waktu lama hingga aku sampai di rumah. Ku masukkan motorku dan kugembok


pagar rumah.

Sepatuku kubereskan di rak di depan pintu. Kuambil kunci rumah dan kubuka pintunya.


hayoooo kamu bolos ya Naya mengagetkanku.

Saat itu aku hampir saja loncat ke taman. Sungguh tak kukira ternyata Naya juga sudah berada


di rumah.

yeeee kakak ngagetin aja nih.. aku telat tadi jadi di suruh pulangkakak sendiri


kenapa gak kuliah..ÔÇØ tanyaku.

dosennya pada rapat jawabnya.

masa.? Aku gak percaya.. kataku.

ÔÇ£uhhh.. yaudah kalo ga percaya. Dia membalikkan badan dan berjalan menuju ruang tengah.

Kututup pintu rumah dan kupeluk kakak dari belakang.

iya deh. Percaya deh., masa kakakku yang cantik ini bohong kataku merayunya.

Naya tersenyum dan berbalik memelukku.

sebenarnya sih kakak mau nungguin kamu dirumah katanya tersenyum.


Naya mendekatkan wajahnya padaku. Bibir kami menyatu. Kukecup bibirnya yang lembut dan


berwarna kemerahan. Rasanya rindu sekali, padahal baru tadi pagi kami bertemu. Seperti


pengantin baru, pikirku^^.


aku haus kak. Ada air dingin gak dikulkas? tanyaku.

ada kakak ambilin deh.. kamu duduk aja di sofa. Naya berjalan kedapur mengambilkanku


sebotol air dingin.

ÔÇ£panas ya diluar?ÔÇØtanya Naya sambil menyodorkan botol air minum padaku.

yahh namanya juga musim kemarau kak. Kataku. Kubuka tutup botol itu dan kuteguk


air di dalamnya. Segar sekali, aku menghela nafas panjang.

buka dulu seragamnya kalo panas. Kata Naya sambil membukakan kancing bajuku.

buru-buru amat kak. Kan masih pagikataku. Naya tersenyum dan mencubit perutku.

emank buru-buru ngapain. Pikiranmu udah mesum aja ya sekarang.. kata Naya.

Kami tertawa bersama. Bajuku kini telah terlepas. Aku merangkul perut Naya dalam posisi


kami sedang duduk di sofa. Kurebahkan dia dan kupeluk tubuhnya. Wajahku kini tepat


bersandar di payudaranya. Lembut sekali, besar dan padat. Memang paling top payudara


perawan, pikirku.


kakak beli bantal dimana kok empuk banget.kataku.

enak aja toket kakak disamain sama bantal. Kan empukan toket kakak kata Naya


sambil mengelus rambutku. Kuusap lembut perut Naya dan kuraba perlahan. Kusingkap


kausnya ketika tanganku mulai mengarah ke payudaranya. Setelah kejadian hari senin Naya


tidak pernah lagi memakai bra, pikirku. (lebih jelasnya baca part I)


hayo. Sekarang siapa yang buru-buru. Kata Naya.

ah kakak aku kan pingin megang yang empuk-empuk

hehe iya iya. Lepasin sekalian donk kaos kakak. Panas banget. Katanya.


Aku bangkit dan kutarik Naya untuk duduk. Kusingkap kausnya, Naya menaikkan tangannya.


Terpampang sudah payudara Naya yang besar dan bulat serta puting susunya yang kemerahan.

Kuremas payudara Naya sambil kudorong dia untuk merebah di sofa. Kukulum dengan lembut


dan perlahan.


duh.. enak banget Tom. Yang satunya juga donkkatanya.

Kupegang kedua payudaranya dan kuhimpitkan agar putingnya mendekat. Lalu kujilat kedua


putingnya bersamaan.

Ahhh Tom. Enak banget tom isepin juga donk. Pintanya.

Kuturuti kemauanya. Mana ada kucing diberi ikan menolak, pikirku. Kuhisap kuat dan sesekali


kugigit pelan. Naya semakin menikmati perlakuanku pada payudaranya.


Tom kalo dirumah kita telanjang aja yuk lagian kan ga ada siapa-siapa. Kata Naya.

emank kenapa kak, nanti masuk angin loh.kataku.

ya kalo ngak pake handuk kimono aja. Biar lebih leluasa.. hihihi kata Naya.


Tampaknya pikiran Naya telah teracuni dengan pikiran-pikiran kotor semenjak kami memulai


aktifitas sex dua hari yang lalu. Baguslah kupikir hanya aku yang bernafsu. Kalau begini kan jadi


win-win solution^^.


kalo gitu mandi dulu yuk kak aku masih gerah.. apalagi ngeliat kakakku yang sexy


tambah gerahkataku.

Naya mencubit pipiku dengan lembut.

kamu emang paling bisa ya ngerayu kakakkatanya.

Kami tersenyum dan bergegas ke kamar mandi.


Shower kunyalakan. Air pun menguyur kami berdua. Dalam posisi berpelukan dibawah


curahan air kami berbincang.

kak jadi gak kita ngesex hari ini? tanyaku

jadi dong. Kata Naya

emank kakak rela perawan kakak buat aku.?tanyaku

kan kakak juga dapet perjaka kamu jadi gpp lah katanya sambil tersenyum.

nanti kalo kakak hamil gimana?

ga mungkin..

ÔÇ£kok ga mungkin kak?ÔÇØ

tadi pagi kakak udah minum pil kontrasepsi dari mama. kata Naya.

Behhhh ini baru perfect. Tadinya kupikir pengalaman sex pertamaku akan memakai karet


untuk membungkus penisku. Rasanya ada yang kurang kalau sex pertama ada karet yang


mengganggu, pikirku.

asyik. Aman donk kalo aku keluarin di dalam. Kataku.

Naya hanya tersenyum.

tapi pelan-pelan ya. Jangan terlalu nafsu.. kata orang kalo cewe masi perawan tuh sakit..


Aku menahan nafas mendengarnya. Kupikir tadinya sex pertama kali akan menjadi pengalaman


yang menyenangkan. Kini perasaanku mulai campur aduk. Antara nafsu dan ketidaktegaanku


melihat kakakku menahan rasa sakit.


kok diem Tom ? tanya Naya.

kalo gitu jangan deh kak aku gak tega ngeliat kakak kesakitan

yah ini kan resiko cewe. Lagian kan Cuma untuk pertama kali kesana-kesananya kan


udah ga akan sakit lagi.. katanya. Sepertinya Naya berusaha mencegahku untuk


mengurungkan niat.

ÔÇ£beneran kak?ÔÇØ aku masih kurang percaya. Naya tersenyum dan mengangguk. Kami pun


berpelukan dan melanjutkan ritual mandi bersama.


Seusai mandi kami mengenakan handuk kimono dan duduk di sofa ruang tengah.

Naya yang sedari tadi memperhatikan keragu-raguanku berusaha menenangkanku.

jangan diem gitu donk. Yuk kita mulai kata Naya.


Naya menyingkap kimonoku dan mulai mengoral penisku. Tak butuh waktu lama sampai


penisku menegang penuh. Hasrat bercinta dan rasa tidak tega kini malah membuat penisku


mengeras, sangat keras dibanding sebelumnya. Dengan cekatan Naya mengulum dan menjilat


penisku. Aku yang sudah tidak kuasa menahan nafsuku langsung melepaskan kulumannya dan


kulumat bibir Naya.


Kurebahkan dia disofa dan kutindih dia dengan badanku. Rangsangan kami semakin mesra satu


sama lain. Lidah kami kini beradu, saling menjilat satu sama lain.


kalau sakit banget bilang ya kak biar jangan dilanjutin dulu kataku.

iya deh..Naya mengangguk.


Aku mencoba mengira-ngira posisi lubang vagina Naya. Tapi tak kunjung juga kutemukan.


Naya yang mengetahui kebingunganku segera meraih penisku dan membimbingnya menuju


lubang kenikmatan itu.


masukin Tom kakak udah pengen banget. Katanya

Perlahan kutekan penisku yang sudah basah karena liur dan cairan kewanitaan Naya. Perlahan


tapi pasti, senti demi senti kumasukkan penisku dengan hati-hati.

Aaaa.. Naya memekik tertahan. Tanpa dikomando langsung kucabut penisku dari


vaginanya.

kenapa kak? Sakit ya. Udah kak jangan diterusin aku gak tega

ihhh. Kamu ayo cepetan kakak udah ga sabar nih. Pintanya.


Ketakutan merasukiku. Kali ini aku memasukkan penisku dengan lebih perlahan lagi.

Aaaa. Terus tom.. kata Naya.

Aku berhenti sejenak, namun malah Naya yang mendorong pantatnya agar penisku masuk


seluruhnya.

Aaaahhhh..Sssshhh..Ahhhh. desahnya. Padahal saat itu penisku tidak aku


gerakkan sama sekali.

perih ya kak.. aku cabut aja ya. Kataku.

Aaaahhh.. tunggu Tom jangan dulu.pintanya. kuturuti apa maunya, kupikir dia pasti


lebih paham tentang apa yang dirasakannya. Kukulum putingnya untuk mengusir rasa takutku.


Naya mendesah dan mendekap erat wajahku di dadanya.


Desahan Naya sudah tak terdengar. Tampak dia sudah bisa menanggulangi rasa sakit itu.

ayo tom goyangin pelan-pelan.

ÔÇ£emang udah ga sakit kak?ÔÇØ tanyaku.

masih, tapi udah gak sesakit tadi

Kugerakkan penisku maju mundur dengan perlahan. Sangat hati-hati, aku sama sekali tidak


ingin melihat kakakku kesakitan karena keperawananya kurenggut. Perlahan tapi pasti, Naya


mulai menikmati permainan kami. Raut wajah kesakitan sama sekali sudah hilang dari roman


mukanya. Aku semakin percaya diri untuk melanjutkan permainan kami.


aku sayang sama kakak bisikku di telinganya selagi aku menggoyang pantatku maju


mundur dengan irama yang teratur.

aku juga sayang banget sama kamu.. Ahhh.. Ahhh. Kata Naya.

ÔÇ£gimana sekarang kak? Masih sakitÔÇØ tanyaku.

udah ngak tuh. Enak banget kalo dimasukin Tom jauh lebih enak daripada dioral


ternyata katanya.

Aku tersenyum mendengarnya. Lega sekali hatiku, kini perasaan takutku telah sirna. Berganti


dengan perasaan cinta, bahagia, dan nafsu yang membara.


Kupercepat irama gerakanku. Naya merespon dengan mendesah.

Sungguh nikmat sekali vagina perempuan. Hangat, erat, jauh sekali jika dibandingkan dengan


oral sex yang biasa kami lakukan. Penisku serasa dihisap, dan dicengkeram oleh vagina Naya.


Nikmat sekali.


Ahhh. Ahhh.. enak banget memek kakak.kataku.

Ahhh.. kontol kamu juga enak tom.. masukin lagi tom..yang dalam.. kata Naya.

Aku penasaran sebenarnya seberapa dalam vagina perempuan. Ukuran penisku terbilang


cukup besar, panjangnya sekitar 17cm. masa sih lubang sekecil itu bisa menampung semuanya,


pikirku.


Kugerakkan penisku maju mundur, kini kutancapkan lebih dalam ke vagina Naya. Ohh


nikmat sekali, pikirku. Semakin dalam penisku tenggelam dalam cengkeraman vaginanya.


Ahhh Ahhh Ahhh. Desahan kami bersahutan. Gerakanku membuat sofa mulai


bergeser dari posisinya semula. Maju mundur seirama dengan gerakanku. Keringat kami mulai


bercucuran, namun tak ada sedikitpun rasa lelah yang kami rasakan. Nafsu birahi kami makin


memuncak. Naya melumat bibirku. Payudaranya kini berhimpitan dengan dadaku. Kupeluk


erat tubuh Naya. Menambah nikmat sensasi persetubuhan kami. Kami merasa begitu menyatu,


hingga kurasakan vagina Naya mulai berdenyut.


Ahhhh. Ahhhhh.. Tom.. Ah.. enak banget Tom. Desahnya

kak..Ahh kakak apain memek kakak. Ahh. Enak banget.. kontolku kayak


diremes.. kataku.

Gerakanku kupercepat. Semakin cepat rasanya semakin nikmat. Tubuhku seakan otomatis


bergerak sendiri tanpa bisa kukontrol. Nafsu sudah merasuki pikiran kami berdua.


Lidah kami beradu, ciuman demi ciuman kami lakukan. Dengan nafsu yang membara kuhisap


bibir Naya dengan kuat dan kutelan air liurnya. Menjijikkan? Sama sekali tidak. Pada saat ini


kurasakan tubuh Naya adalah tubuhku. Kami menyatu dalam kenikmatan yang belum pernah


kami rasakan sebelumnya.


Kini, baik aku maupun Naya sudah tidak lagi perawan atau perjaka. Saat ini kami telah menjadi


perempuan dan laki-laki yang sepenuhnya. Perasaan sebagai kakak dan adik kini telah berganti


menjadi cinta. Apakah sah mencintai kakak sendiri? ah perduli setan, pikirku. Selama aku bisa


memberikan kenikmatan pada Naya, apapun akan kulakukan.


Kurasakan pelukan Naya semakin erat. Naya mendesah seirama dengan gerakanku.


Kenikmatan sudah merasukinya. Tak kupungkiri hal itu juga terjadi padaku. Hampir setengah


jam kami bermain sex, tubuh kami mulai menegang. Cengkeraman vagina Naya makin lama


semakin kuat. Membuat penisku serasa ingin meledak.


Ahhhh.. dikit lagi ..Tomm Ka.kak mau sampai.. ceracaunya.

Aku tak punya tenaga lagi untuk menjawabnya. Yang bisa kulakukan hanya mempercepat


gerakanku. Orgasmeku juga hampir sampai.


AhhhAaaaaaAhhhhhhhOhhhh Naya melenguh panjang.

Kurasakan vaginanya semakin basah dan licin. Tampaknya Naya telah mencapai orgasmenya.


Penisku mulai berdenyut.


Orgasmeku hampir sampai. Kurasakan spermaku sudah siap menyembur dari penisku.


Kutancapkan penisku dalam dalam dan.

(sfx : Crooottt..Croootttt)

Ahhhhhh Hhhaaaaaa.aaaaaahhhh kukeluarkan spermaku di dalam rahimnya.

Aaaahhhhhh.AhhhNaya ikut mendesah ketika kutancapkan penuh penisku di


vaginanya.


Kurasakan beberapa semprotan spermaku tumpah di dalam vaginanya. Nikmat sekali orgasme


yang kugapai berdua dengan Naya. Kubiarkan penisku di dalam vaginanya untuk sementara,


menikmati sisa-sisa kenikmatan orgasme yang baru kurasakan.

Tanganku sudah tak mampu lagi menopang bera tubuhku. Aku terjatuh dalam pelukan Naya.


Lemas sekali seakan tak mampu bergerak, mungkin pengaruh hormon adrenalin yang mulai


menghilang.


Naya memelukku erat. Membelai rambutku dan berbisik kepadaku.

Tom.. makasih ya kamu udah ngasih perjakamu buat kakakkatanya,

justru aku yang makasih kak kakak udah ngasih keperawanan kakak sama aku..


kurebahkan kepalaku di payudara Naya. Cukup lama kami beristirahat dan akhirnya kucabut


penisku yang sudah mengecil dari vaginanya.


Aku terbelalak melihat vaginanya yang penuh dengan bercak darah. Sofa kami pun tak luput


dari bercak itu. Rasa takut kembali menyelimutiku.


kak.. darahnya banyak banget. Kataku

Ah masa? Naya segera bangkit.

pasti tadi sakit banget ya kak? tanyaku

kayak tangan kena pisau..katanya.

Tak terasa air mataku menetes, tak bisa kubendung. Naya melihatnya dan mengusap air


mataku.


gpp kok.. udah gak sakit lagi. Katanya.

Aku mendekapnya erat sambil mengusap mataku.

makasih ya kak., aku janji bakalan jaga kakak sampai kapanpun kataku

janji? tanya Naya.

janji..


Kami segera membersihkan sofa dari bercak darah perawan Naya. Hatiku sangat bahagia saat


ini. Walaupun apa yang kulakukan dengan kakakku kusadari adalah sesuatu yang salah. Tapi


kebahagianku menutupi perasaan itu.


Kami berjalan kembali ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Naya kelihatan menahan


sakit ketika membasuh vaginanya dengan air yang mengucur. Mungkin karena selaput dara


yang sobek. Tak lama kami pun kembali ke sofa dan berbincang-bincang hingga sore


menjelang.


Deru mesin mobil mama sudah terdengar. Aku mengenakan pakaian dan membukakan pintu


pagar untuk mama. mama tersenyum melihatku namun tidak berkata apapun. Kumasukkan


mobilnya kegarasi dan segera bergegas ke dalam rumah.


ÔÇ£kalian udah makan?ÔÇØ tanya mama.

Baru kuingat bahwa sedari siang memang kami berdua belum makan.

waduh iya pantesan kok perut Naya laper banget mah lupa belum makan kata Naya

ÔÇ£nih mama bawain makanan buat kalian.ÔÇØ

Mama mengeluarkan tiga buah burger dari dalam kantong plastik yang dibawanya. Tadinya


kukira isinya pekerjaan mama yang lagi-lagi dibawanya pulang. Kamipun memakan burger itu


bersama-sama.


gimana Nay.. udah gak sakit? tanya mama

udah ngak kok mah. Cuma sebentar aja pas pertama masuk, seperti yang mama bilang.


Kata Naya

Aku duduk di samping mama dan memeluk mama. mama merangkulku dan mengelus


rambutku.

anak mama sekarang sudah dewasa semua mama senang ngeliatnya kata mama.

Aku dan Naya tersenyum seraya menghujani mama dengan ciuman.


nanti abis mandi mama juga mau dong Tom. Pinta mama

Aku mengangguk. Naya membukakan kancing kemeja mama dan mulai melucuti pakaiannya.


Tak berselang lama mama sudah telanjang. Kami pun menemani mama mandi. Kubasuh tubuh


mama dengan sabun sambil kupeluk ia dari belakang. Naya ikut menyabuninya, kali ini ia


menggosok tubuh mama dengan payudaranya.


Ahhh hihihi. Geli Nay. Kata mama.

sama mah. Pentil aku juga geli kalo di gesek-gesek gini

Naya kini menggesekkan putingnya di klitoris mama, membuat mama mendesah.

Ahhh enak banget Nay.. terus Nay desahnya.

Aku yang berada di belakang meremas payudara dan menjilati leher mama yang jenjang.


Kenikmatan mama adalah prioritas bagi kami. Apapun akan kami lakukan demi mama kami


tercinta.


udah yuk mandinya  kata mama

Kami pun membasuh diri. Menghilangkan sisa sabun yang masih menempel.

Tak lama kami pun selesai mandi dan bergegas ke kamar mama.


Mama kurebahkan di ranjangnya, dan langsung disambut Naya yang mengulum putingnya. Aku


pun tak tinggal diam. Kulumat bibir mama dan kugesek klitorisnya dengan tanganku.

Sementara kedua tangan mama telah sibuk dengan penisku dan vagina Naya.


Tom masukin dong. Mama udah setahun gak ngerasain ngesex kata mama

ÔÇ£tapi kalo mama udah gak sakit kan?ÔÇØ tanyaku.

ya ngak donk sayang. Kan mama udah ngak perawan.

Tanpa basa-basi langsung kuarahkan penisku ke vagina mama. kini sudah tidak sulit bagiku


menemukan lubang kenikmatan itu. Kumasukkan dengan sekali hentakan.


(sfx : sleb.)

Kini penisku sudah masuk sepenuhnya ke vagina mama. kugerakkan maju mundur dengan


irama yang stabil, menunggu gairah mama mulai naik.

Ahhhh..Ahh kontol kamu gede banget Tom. Katanya.

ÔÇ£masa sih ma?ÔÇØ tanyaku

lebih gede dari punya ayah.. Ahhh.. enak banget katanya mama

iya mah memek Naya juga tadi berasa sempit banget pas dimasukin. Kata Naya.

Mama mengelus rambut kami berdua. Kupercepat gerakanku agar menambah kenikmatan bagi


mama.


Mama mulai mendesah dan melenguh. Naya yang sedaritadi mengulum dan menggigit putingnya


kini memainkan klitoris mama dengan tangannya. Membuat mama semakin liar. Gairahnya


sudah memuncak, pikirku. Its Show Time.


Gerakanku semakin kupercepat. Tidak ada lagi keraguan seperti saat menyetubuhi Naya tadi.


Mama semakin hanyut dalam kenikmatan. Desahannya seirama dengan gerakanku yang cepat.


Kutancapkan penisku dalam-dalam di vaginanya. Mama melenguh.


Ohhh sayangenak bangeeett.Ahhh.Ahhh kata mama.

Kubandingan mama dengan Naya. Memang sangat sulit memuaskan mama. mungkin karena


mama sudah jauh lebih berpengalaman daripada kami yang baru belajar tentang sex tiga hari


yang lalu. Lelah yang tadi tertutupi nafsu kini mulai terasa. Tapi aku tidak menyerah, kenikmatan


lawan sexku adalah prioritas. Begitu prinsip yang kupegang.


Setengah jam berlalu. Mama mulai menunjukkan tanda-tanda orgasme. Tubuh mama mulai


menegang, cengkeraman di rambutku semakin kuat. Seakan tidak mau aku melepaskan diri


dari persetubuhan kami.


Ahhhh. Ahhhh. Ahh desahnya.

Aku memejamkan mataku. Mencoba mengusir rasa lelah yang menghampiriku.

kamu ca.pek Tom? Sini sayyang. Biar mama.. di ..Ahhhh atas. Kata


mama.

Aku terkulai lemas. Kuhentikan gerakanku dan kuambil napas panjang.

iya mah maaf ma Tomi capek banget. Mama kok kuat amat sih ma. Kataku.

habis mama udah lama gak dimasukin sama kontol asli sih. Jadinya nafsu


banget..hihihikata mama.


Mama bangkit dan merebahkanku di ranjang. Naya kini berada disampingku. Ia merangkak


naik ke atas sehingga payudaranya tepat berada di wajahku.

Tom isepin toket kakak ya. pintanya.

Aku merangkulkan tanganku di pinggangnya dan mendekatkan tubuhnya rapat ke tubuhku.


Kukulum putingnya dan mulai kuhisap.


Mama kini dalam posisi WOT. Mama mulai berjongkok dan memasukkan penisku ke


vaginanya. Kini mama bergerak naik turun mengocok penisku dengan vaginanya. Sementara


Naya membelai klitorisnya, mencari kenikmatan. Mama membantu Naya dengan memasukkan


dua jarinya ke dalam vagina Naya sambil terus bergerak naik-turun.


Vagina mama terasa cukup sempit. Walaupun tidak sesempit Naya, tetapi sangat nikmat.


Dikedut-kedutkannya vagina mama sehingga memberikanku sensasi tersendiri. Mama memang


seorang pro, pikirku. Tak heran selama 17 tahun aku hidup, tak pernah kulihat ayah dan mama


bertengkar. Kalau berselisih sih biasa, tapi biasanya tak berselang lama mereka sudah akur lagi.


Terbesit dalam benakku. Apa yang akan ayah katakan kalau melihat apa yang kami lakukan


sekarang. Apakah dia akan bangga karena aku dengan senang hati menggantikan posisinya.


Ataukan kecewa karena tidak bisa mendidik keluarganya menjadi keluarga yang bermoral.


Apapun tanggapan ayah, aku hanya berdoa. Semoga ayah tidak kecewa dengan kami semua.


Mama mempercepat gerakannya. Dipercepat juga kocokan pada vagina Naya.

Desahan kami bertiga bersahutan dalam kamar mama. kuraih sebelah payudara mama dengan


tanganku dan kuremas dengan kuat. Mama semakin menegang. Gerakannya kini telah berubah


menjadi hentakan keras. Seakan memaksa penisku untuk masuk lebih jauh menjelajahi


vaginanya.


AhhhhhhhEmmmmppphhh Tommmmm. Mama mau keluar tom. Ahhh


desahnya.

Penisku makin menegang, keras sekali. Vagina mamapun mulai berdenyut.


Ahhhh mahh.. Ahhh Naya keluaaaa..aarr pekik Naya.

Tampak Naya telah lebih dulu mengapai orgasme ketimbang kami. Mama memperlambat


kocokannya di vagina Naya, namun tetap konsisten menghujamkan penisku kedalam


vaginanya. Naya terkulai lemas di sampingku. Namun belum juga kuhentikan isapanku pada


putingnya. Naya kini mendekap erat wajahku, berharap memberikanku kenikmatan agar


orgasmeku segera tiba.


Ahhhhh. Ahhh AAAAHHH pekik mama. mama telah mencapai orgasmenya.


Gerakannya melambat. Mama merebah di atas tubuhku. Dengan tenaga yang aku kumpulkan


kugerakkan penisku menghujam vagina mama. mama kembali mendesah, seirama dengan


gerakanku.


Tak lama penisku mulai berdenyut lagi. Kurasakan, inilah saatnya aku orgasme.

Ohhhhh.Ahhhhhhakukeluar mahhAhhhhhhhhh pekikku

Kutancapkan penisku dalam-dalam divagina mama.

(sfx : Crooottt Croooottttt Crooottt)

Spermaku kutumpahkan di rahim yang dulu mengandungku. Nikmat sekali vagina mama,


pikirku.


Mama, Naya dan aku. Kami bertiga sudah kelelahan. Mama bergeser, merebah di sampingku.


Kami bertiga berpelukan, menghela nafas untuk memulihkan kesadaran kami yang hilang


sesaat.

kamu kuat banget Tom gak seperti ayah waktu pertama kali. Kata mama.

masa sih ma.. emank dulu ayah kuat berapa lama..? tanya Naya.

paling sepuluh menit.hihihi., jadi biasanya mama minta nambah. Tapi lama kelamaan


ayahmu juga makin kuat ngesexnyakata mama

Kami bertiga tersenyum. Berpelukan erat dalam kamar dengan cahaya lampu tidur yang


temaram.


Kenikmatan bersetubuh dengan mama dan kakak, adalah anugrah yang sangat aku syukuri.


Entah apa yang mama atau Naya pikirkan tentang diriku. Tapi yang jelas perasaanku sudah tak


bisa kupungkiri lagi. Aku sangat mencintai mereka berdua.


Empat bulan berselang sejak hari itu. Hari dimana keperjakaanku kuberikan kepada Naya


kakakku.

Kini aku dihadapkan dengan momok yang menhantui hampir seluruh remaja di seluruh dunia.


Ujian kelulusan. Ya, bagiku sangat menegangkan untuk menjalani ujian ini. Jika aku tidak lulus,


maka aku harus mengulang satu tahun lagi. Apa kata tetangga nanti kalau mengetahui kalau


diriku tidak lulus ujian kelulusan. Pasti malu sekali, pikirku. Seakan peringkat orang paling


bodoh sedunia telah diberikan padaku.


Memang sih, nilai-nilai pelajaranku akhir-akhir ini semakin membaik. Itu semua berkat kerja


keras Naya yang selalu mensupportku ketika aku belajar. Buat apa punya kakak pintar kalau


tidak kumanfaatkan, pikirku. Apalagi kegiatan sex yang kami lakukan rutin setelah belajar.


Membuat hasrat belajarku tak habis-habis.


Pagi itu aku bangun pada pukul setengah enam pagi. Mama dan Naya masih terlelap disisiku.


Sejak enam bulan lalu kami selalu tidur bersama. Karena hampir setiap hari aku selalu


melakukan threesome sex dengan mama dan Naya, seperti tadi malam. Aku bangkit menuju


kamar toilet untuk mandi dan menggosok gigi. Naya yang tampaknya juga telah bangun


menghampiriku yang sedang membersihkan diri.


ÔÇ£mau mandi bareng kak?ÔÇØ tanyaku.

boleh kata Naya seraya memelukku dari belakang.


Air kran pagi itu terasa begitu dingin. Maklum lah, harga pemanas air cukup mahal. Untung saat


itu ada Naya yang mandi bersamaku. Sehingga kami bisa berbagi kehangatan.


Kuusap payudara Naya dan kukecup bibirnya. Naya mendesah, diraihnya batang penisku yang


belum menegang dan di remas-remas.


ÔÇ£hari ini kamu ujian kan?ÔÇØ tanya Naya.

iya kak. Kenapa?

kita ML dulu yuk biar kamu semangat ngerjain tesnya kata Naya.

ÔÇ£disini?ÔÇØtanyaku.

Naya mengangguk dan mengangkat sebelah kakinya. Kedua tangannya dirangkulkan keleherku


untuk menjaga keseimbangan. Aku memeluk tubuh Naya dan merapatkan tubuhnya padaku.


Naya mengarahkan penisku ke vaginanya sambil menciumku. Setelah tepat berada di vaginanya


segera kudorng pantatku. Seketika penisku sudah menancap divaginanya. Kugerakkan maju


dan mundur tubuhku dalam siraman air shower yang dingin. Enak juga bermain sex dalam posisi


berdiri seperti ini. Sensasinya sungguh berbeda dengan melakukannya di ranjang. Apalagi


dengan siraman air shower yang menerpa kami.


Lama kelamaan Naya mulai pegal mengangkat kakinya. Kini aku diarahkan untuk duduk di


kloset. Naya duduk di atasku dengan posisiku memangkunya dan Naya membelakangiku.


Penisku kembali ia arahkan ke vaginanya. Naya menggerakkan tubuhnya naik turun.


Goncangan pada payudaranya menimbulkan bunyi seperti menampar. Kuraih payudara Naya


yang tidak berhenti bergerak naik turun. Naya menghujamkan penisku ke dalam vaginanya.


Liar sekali gerakannya sampai Naya mendesah mengikuti irama gerakannya.


Ahhh. Ssssshhhhh begitulah desahannya.

Lama sekali kami berada pada posisi itu. Aku meminta Naya untuk bangkit dan berganti posisi.


Naya menyandarkan sikunya di bak mandi. Kini kami bersetubuh dengan posisi doggy-style.


Posisi ini adalah salah satu posisi yang paling mudah bagiku untuk melakukan penetrasi. Aku


bisa menancapkan penisku sangat dalam agar lawan mainku tenggelam dalam kenikmatan.


Seperti Naya saat ini. Desahannya kini telah bercamput dengan lenguhan. Sesekali di


panggilnya namaku.


Tommm.. Ohhhh.Ohhh..Hmmmmppphhh.. Ahhh.. begitulah ia mendesah.

Penisku sudah mulai berdenyut tanda bahwa orgasmeku tidak jauh lagi. Kupercepat gerakanku


untuk menggapai kenikmatan. Naya menyadarinya, bahwa sebentar lagi aku orgasme.


Digenggamnya pergelangan tanganku dan ditariknya menuju dadanya. Seakan tidak rela aku


menggapai orgasme sebelum dirinya.


Kuremas payudaranya, kupilin putingnya, dan kujilat tengkuk Naya. Naya melenguh karena


kenikmatan itu. Irama gerakanku yang cepat masih kupertahankan. Tubuh Naya menegang.


Vaginanya kini mencengkeram penisku semakin kuat. Aku tak kuasa menahan rangsangan itu.


Ahhhh. Kakkk aku udah mau keluar. Ahhh. Kataku.

sama tom.. kakak juga mau keluar. Aaahhhhh. Aaahhhhhhh..

(sfk : CrotCroooot Crrrroooottt..) spermaku menyembur di rahimnya, bertepatan


dengan erangan Naya yang tertahan.

ÔÇ£kakak udah sampai belum?ÔÇØ tanyaku terengah-engah.

Naya mengangguk.

ayo kak, kita udahan mandinya nanti kalo telat aku ngak boleh ujian.kataku.


Kami bergegas menyelesaikan mandi dan menyiapkan diri menghadapi hari ini. Tampaknya


persetubuhan kami pagi ini cukup membantuku menghadapi ujian. Pikiranku sekarang ini sangat


senang, tenang, dan bahagia.


Aku dan Naya berpaitan pada mama. setelah mengantar Naya ke kampusnya aku bergegas


menuju sekolahku.


Aku sampai diruang kelas sepuluh menit sebelum ujian dimulai. Kulihat teman-teman sekelasku


semuanya sedang giat membolak-balik buku pelajaran. Mungkin sedang mengingat kembali apa


yang dipelajari mereka kemarin.


Bel berdering. Semua orang kini mengambil posisi sesuai dengan nomor tes masing-masing.


Aku duduk di barisan kedua dari belakang. Saf kedua dari kanan. Guru pengawas yang


didatangkan dari sekolah lain mulai membagikan soal tes hari ini.


Jantungku berdegub kencang. Berharap apa yang telah kupelajari selama satu minggu terakhir


bersama kakak bisa membantuku melewati ujian ini.


Guru pengawas kini berdiri di depan kelas. Membacakan peraturan dan tata tertib ujian. Rasa


sesak memenuhi dadaku. Takut, khawatir, tidak percaya diri. Sampai saat dimana pengawas


akhirnya memperbolehkan kami membuka lembar soal.


Kubaca soal-soal itu satu persatu. Mencari soal yang termudah terlebih dahulu untuk


menghemat waktu, begitu kata kakak. Perlahan-lahan, nomor demi nomor kuterlusuri.


Perlahan aku mulai bisa tenang dan tersenyum. Terima kasih tuhan, apa yang kupelajari selama


ini benar-benar tercantum dalam soal-soal itu. Aku mulai percaya diri dan mengisi jawaban di


lembar yang telah disediakan.


Satu setengah jam berlalu. Lembar jawaban sudah kuisi penuh. Aku memanfaatkan waktu yang


tersisa untuk mengecek kembali jawabanku.


Lega rasanya, delapan puluh persen jawabanku sangat kuyakini sebagai jawaban yang benar.


Aku mulai tenang.


Hari demi hari kulalui menghadapi ujian tersebut. Hingga hari ini. Hari ujian terakhir.

Kulihat raut wajah teman-teman sekelasku. Ada yang tenang, panik, sedih, bahagia, perasaan


mereka tercermin jelas.


Bunyi bel membangunkanku dari lamunan. Kertas lembar jawaban terakhir sudah diambil oleh


guru pengawas hari itu. Sekarang hanya tuhan yang bisa menentukan nasibku. Yang penting aku


sudah berusaha maksimal, begitu pikirku.


Aku dan teman-temanku bersorak. Merayakan berakhirnya ujian kelulusan ini. Walaupun tidak


dapat dipungkiri ada beberapa yang masih terlihat muram. Mungkin dia tidak percaya diri


dengan apa yang telah dikerjakannya.


Aku duduk bersandar dibawah pohon beringin tua di halaman sekolahku. Menikmati saat-saat


terakhirku berada di sekolah ini. Teringat jelas semua kenanganku selama aku bersekolah disini.


Menjadi anak baru, memiliki teman dan sahabat, kecewa dan jatuh cinta. Kutersenyum dalam


lamunanku mengingat itu semua. Tanpa sadar sahabatku telah menghampiriku, Andi namanya.


brayy.. gimana ujian lo? tanya Andi. Andi merangkul bahuku.

alhamdulilah. Aman bray lumayan pede lah gw walaupun gak seratus persen


kataku.

baguslah. Gw juga lumayan pede sih walaupun beberapa kali hampir ketauan


nyontekhahahah Andi tertawa dengan tawanya yang khas.

Kami berbincang sejenak mengenai masa depan. Andi berencana melanjutkan kuliah,


impiannya adalah untuk dapat diterima di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Andi memang


cukup cerdas jika kunilai. Walaupun kadang sifatnya yang ÔÇÿbegajulanÔÇÖ tidak dapat


disembunyikan. Sedangkan aku belum memutuskan apa-apa. Antara kuliah atau langsung terjun


kedunia kerja.


Kami terdiam beberapa saat, mungkin melamunkan harapan-harapan kami. Tiba-tiba Andi


berbicara.

bray. Andi memulai pembicaraan.

oit.

ÔÇ£menurutlu Indah orangnya gimana?ÔÇØ tanya Andi. Indah adalah teman sekelas kami sejak kelas


satu. Dia adalah perempuan yang cantik. Rambut panjang sebahu berwarna cokelat, tubuh


tinggi semampai, tipikalnya baik dan ramah, prestasinya juga tak kalah cemerlang. Dan lagi


Indah adalah salah satu sahabat karibku juga. Kami sering mengerjakan tugas bersama-sama,


bercerita tentang satu sama lain, bercanda, dan tertawa bersama.

emang kenapa bray.? Aku bertanya balik.

jiahhh dia malah nanya balik. Jawab dulu menurutlu Indah orangnya gimana?

hmmmm.. gimana ya dia itu orangnya baik, gak sombong, pinter, supel tipe cewe


idaman cowo-cowo lah pokoknyaÔǪ, emank kenapa lu tanya tentang dia bray….. lu suka sama


dia ya. Hayoooooo.. aku tertawa.

hus ngaco mana berani gw suka sama dia.. kata Andi.

ÔÇ£kok ga berani?ÔÇØ

ya pasti di tolak lah hahahahah. Lagi-lagi Andi tertawa dengan tawanya yang khas.

yakin amat lo bakal di tolak. Kataku.

ÔÇ£scara gitu….. dia tuh dari kelas satu sukanya sama loÔǪ. Lo-nya aja yang ga sensitifÔÇØ kata


Andi.

ohhh.. kataku. Aku memang tidak tau pasti apakah yang dikatakan Andi itu benar, atau


hanya mengada-ada. Andi memang jarang membohongiku selama kami berteman.


kok Cuma Oh. Lu sendiri gimana sama dia ada rasa ga? tanya Andi.

sekali pun gw ada rasa. Lu kan tau prinsip gw.. gak akan pacaran selama gw masi minta


uang sama ortu gw kataku

yeeee. Tapi tetep aja lu ga jawab pertanyaan gw..lu ada rasa gak sama Indah..?

iye-iye. Ada rasa lu mah ada-ada aja yang ditanya.


ada rasa kok ga di omongin Tom. Saling suka kan ga mesti pacaran kata suara di


belakangku, yang aku yakin itu adalah suara Indah.


Aku berbalik kaget mendengar suara itu. Mukaku merah padam melihat Indah yang tersenyum.


Entah sejak kapan dia ada dibelakangku. Andi sialan, rupanya dia menjebakku.

hus ngagetin aja lu Ndah. Kataku sambil mengelus dada. Indah hanya tertawa.

oke. Sampe disini tugas gw berakhir selamat bersenang-senang pangeran dan tuan


puteri..hahahahah Andi berlari menjauhi kami.

dasar monyong umpatku.

maaf ya Tom. Gue yang minta tolong sama Andi untuk nanya itu semua. Soalnya ga ada


waktu lagi. Sebentar lagi kita udah lulus kata Indah.

hadehhh tengsin abis gw dah.. iya-iya gpp kataku.

Tom kalo udah lulus lo mau ngapain? tanya Indah.

blom tau. Antara kuliah atau langsung kerja tapi kalo kuliah gw takut nyusahin mama dan


kakak gw kataku.

kalo gitu kerja aja Tom. Kalo udah punya penghasilan sendiri kan kita bisa pacaran.


Kata Indah.

hus. Ada-ada aja lu Ndahkataku

ihhh kenapa kan katanya gak mau pacaran kalo masih minta uang saa ortu kalo udah


kerja kan gppÔÇØ kata Indah sambil tertawa.


Kami berbincang beberapa lama sampai sekolah sudah mulai sepi. Jam ditanganku


menunjukkan pukul dua siang.


Tom anterin gue ambil tas dong kata Indah.

ÔÇ£emang lu taro dimana?ÔÇØ

di kelas.

yeeee. Nanti kalo ilang gimana..

ngak lah.. siapa juga yang mau nyolong buku-buku bekas katanya.


Kuturuti permintaanya. Kami berjalan naik ke kelas kami di lantai tiga. Benar saja, tasnya ada


di meja di pojok kelas tempat Indah biasa duduk.


nah tu dia tas lu. Pulang yuk udah sepi nih.

duduk sini sebentar sih gue mau ngomong kata Indah pelan.

emang ada apa Ndah kayanya penting banget ada masalah ya kalo ada masalah cerita


aja, kalo bisa gw bantu pasti gw bantu kok. Kataku


Kami duduk di bayang-bayang tembok sekolah. Duduk dibangku kelas yang terbuat dari kayu.


Kami berdua duduk bersebelahan, memandang keluar jendela menikmati langit siang itu.

Tom sebenernya gue udah suka sama lu sejak kelas dua kata Indah.

maaf ya Ndah gw sebagai teman dekatlu sampe ga tau hal itu. Habis memang gw ga ada


niat pacaran juga. Kataku.

ÔÇ£gue kurang menarik ya buatlu?ÔÇØ tanya Indah.

hahaha. Ngak gitu ndah. Emanknya lu pikir gw homo yang udah ga suka sama


perempuan?ÔÇØ kataku.

terus?

ya pasti menarik lah lu baik, ramah, cantik, pinter, berprestasi lagi mna ada cowo yang ga


tertarik sama lu.. kataku.

buktinya lu ga pernah ngomong suka tuh ke gue. Kata Indah.

karena di dunia ini ada dua orang perempuan yang paling gw sayang.kataku.

ÔÇ£jadi lu udah punya pacar..?ÔÇØ tanya Indah.

Aku menggeleng.

dua orang itu adalah mama dan kakak gw. Kataku.gw g mau nyusahin mereka hanya


untuk pacaran yang belm tentu ujung-ujungnya sampai nikah. Lagipula gw pikir kecil banget


kemungkinan seseorang yang pacaran sejak sekolh bisa langgeng sampai nikah. Seumuran kita


kan masih labil.ÔÇØ

jadi alasannya lu ga mau pacaran Cuma itu, jadi dua tahun ini gue mendam perasaan ke lo


Cuma karena itu?ÔÇØ kata Indah

Aku mengangguk pelan. Sadar bahwa ucapanku barusan membuatnya kecewa padaku. Tapi


apa boleh buat. Kurasa itu yang terbaik untuk kami.


Tom.. kata Indah.

hmm apa ndah? tanyaku.

boleh ga gue minta sesuatu kali ini aja pinta Indah.

selama gw bisa. Pasti gw kasih

Indah mendekatkan wajahnya padaku. Kurasakan keharumah di tiap hembusan nafasnya.


Mungkin dia baru makan permen, pikirku ^^.


Aku memundurkan posisi tubuhku, khawatir bila tanpa sengaja aku mencium bibirnya. Bahaya,


pikirku.


perawanin gue Tom kata Indah.

Aku terentak kaget dan jatuh kebelakang karena posisi kursiku yang memang sudah miring.

gile lu Ndah. Sadar-sadar istigfar.kataku.

Indah tak mendengarkan apa yang aku katakan. Indah segera duduk di pahaku dalam posisiku


terbaring di lantai. Dibukanya kancing seragamnya satu persatu sampai kancing terakhir.


Aku terdiam, bingung apa yang harus kuperbuat untuk mencegahnya. Indah menyibakkan


seragam tanpa melepasnya. Kini terpampang dua payudaranya yang masih terbalut bra.

Tom. Kali ini aja. Penuhin permintaan gue gue ga rela lu hilang dari hidup gue, tanpa


gue meninggalkan sesuatu sama lo kata Indah. Diraihnya tanganku dan diletakkan di kedua


payudaranya.

Tom. Kok diem aja.


Aku masih terpaku dalam lamunanku. Penisku mulai memberontak. Kurasakan ukuran


celanaku semakin menyempit. Di pangkuanku telah duduk seorang perempuan cantik yang rela


memberikan kehormatannya padaku.


Aku diam sejenak. Akhirnya kuputuskan untuk mengakhiri semua ini.

Aku memindahkan tanganku yang berada di payudara Indah menuju kancing bajunya. Perlahan


kukaitkan kembali kancing bajunya satu persatu. Indah menitikkan air mata.


kenapa Tom. Kenapa.. kenapa lu ga mau nurutin permintaan gue. Sekali ini aja


Tom kata Indah sambil terisak.


Aku bangkit dan duduk di sampingnya. Kupeluk tubuh Indah dengan erat. Indah memelukku,


isakan tangisnya kini semakin keras. Kuusap rambut Indah yang tergerai di bahunya.


Ndah. Jangan aku berbisik ditelinganya.

kehormatanlu gak pantas lu berikan ke cowo seperti gw kataku.

ÔÇ£apa yang udah kita jalanin selama tiga tahun sekolah bareng-bareng udah merupakan


kenangan manis di hidup gue.ÔÇØ Kataku.

lagipula..

lagipula apa Tom. Tanya Indah yang masih terisak.

keperawananlu harusnya lu berikan kepada suamilu nanti bukan kepada cowo yang udah ga


perjaka seperti gw. Kataku.

Indah terkaget mendengar apa yang kukatakan. Dia melepaskan pelukannya padaku.

maksud lo apa Tom.., lo udah pernah ML sama perempuan lain? tanya Indah.


Aku terdiam sesaat. Kuceritakan tentang apa yang sudah terjadi dalam hidupku. Mengapa aku


melakukan hal itu. Konsekwensi apa saja yang sudah ku ambil, semuanya. Kuceritakan pada


Indah tanpa ada yang ditutup-tutupi. Air mata Indah kembali mengalir membasahi kedua


pipinya yang halus. Aku tidak berani menyekanya. Sadar bahwa tangan-tanganku yang kotor


tidak pantas menyentuh gadis suci seperti Indah.


Indah menyeka air matanya sendiri.

oke., terus kenapa lu ga mau ngambil keperawanan gue? tanya Indah.

karena gw sayang sama lu Ndah gw ga tega ngerusak hiduplu, kesucianlu, hanya karena


nafsu sesaat. Mungkin sering lu denger, kucing ga akan pernah nolak kalau diberi ikan. Tapi itu


ga berlaku di gw. Gw sangat sayang sama lu, mungkin udah gw anggap seperti saudara. Untuk


hari ini gw mohon maaf. Gw tau lu pasti jijik ngeliat gw. Tapi, kalo suatu saat lu butuh bantuan


gue, gw janji gw akan selalu ada buat luÔÇØ kataku.


Tiba-tiba saja Indah menciumku. Dipeluknya tubuhku erat. Aku tidak kuasa menolaknya kali


ini. Kupeluk erat tubuh Indah. Mungkin beberapa hari lagi kami tidak akan pernah bertemu lagi.


Entah, hanya tuhan yang tau.


lu cowo baik Tom gak nyesel gw menghabiskan waktu dua tahun untuk mencitai lu first


kiss gue sekarang gue titip sama lu. Gue harap lu ngak menganggap gue cewe murahan kata


Indah.

ga akan Ndah kataku.

Kami tersenyum bersama dan membereskan pakaian kami yang berantakan.

Kami berjalan berdua menyusuri tangga untuk bergegas pulang. Aku mengantarkan Indah


terlebih dahulu kerumahnya. Sepanjang perjalanan, Indah tak mengucapkan sepatah kata pun.


Apakah dia marah padaku. Wajar kalau dia marah, pikirku.


Kuantarkan Indah sampai gerbang rumahnya.

hati-hati ya Tom Indah melambaikan tangannya padaku. Aku hanya mengangguk dan


menarik gas motorku dalam-dalam. Dalam lamunanku aku berjalan pulang.


Sesampainya dirumah Naya sudah menungguku. Dia menyambutku di pintu, kututup pintu


rumah dan kupeluk Naya dengan erat. Rindu sekali perasaanku saat ini. Peristiwa di kelas


membuat perasaanku kacau balau.


ada apa Tom.? Ujiannya gak lancar ya? tanya Naya.

lancar kok. Makasih ya kak udah bantu aku belajar kataku.

ÔÇ£terus ada apa?ÔÇØ tanya Naya.


Aku menceritakan pada kakak tentang apa yang terjadi di sekolah. Naya hanya tersenyum dan


sesekali tertawa.

ihhhh. Kok aku di ketawain sih kak. Kataku

hahahah gapapa lanjut-lanjut.. lagi seru nih kakak dengerin ceritanya kata Naya.

ÔÇ£kakak ga marah?ÔÇØ tanyaku.

ya ngak lah. Adikku ini sudah melakukan hal yang benar. Kata Naya.


Syukurlah, tadinya kupikir hubungan kami akan bermasalah karena hal itu. Ternyata kakakku


ini memang sangat pengertian. Rasa sayang dan cintaku padanya kini jauh melebihi sebelumnya.


ÔÇ£trus kapan pengumuman kelulusannya..?ÔÇØ tanya Naya.

senin depan kak nanti list nama siswa yang lulus ditepel di madingkataku.

kakak doain semoga nilai kamu bagus ya kakak bangga deh punya pacar kaya kamu.

Kamipun kembali berpelukan. Naya mendekap erat wajahku di dadanya. Kusingkap


kimononya dan mulai kujilat payudaranya. Naya mendesah ketika aku mengeksplorasi


payudara dan lehernya. Kujilat gundukan payudaranya, namun kubiarkan putingnya, agar naya


penasaran pikirku ^^. Ku jilat lehernya sampai telinganya. Naya mengeliang menahan


kenikmatan ketika aku menghujaninya dengan jilatanku. Kujilat sekitar puting Naya yang


kemerahan. Naya mendesah.


Sssshhh.. Tom. Di isep juga dong. Pinta Naya.

pengen banget ya kak. Godaku.

Ihh. Dasar kamu Naya mencubit pipiku.


Kulucuti kimono yang menempel di tubuh Naya hingga kini tak sehelai benang pun menutupi


tubuhnya yang menawan. Kulepaskan juga seragam sekolahku yang sudah penuh dengan


keringat.


Belakangan ini aku cukup sering menonton video porno yang kuunduh dari internet bersama


Naya. Banyak juga adegan foreplay yang belum pernah kami lakukan sebelumnya. Hari ini aku


akan mencobanya, pikirku.


Naya yang kini terbaring di sofa, tampak sudah siap menerima jurus baruku. Diacungkan jari


telunjuknya dan digerakkan maju mundur. Seakan menantangku untuk segera melancarkan


aksiku.


Tanpa menunggu lama langsung kuserang payudaranya. Kujilat seluruh payuaranya, lagi-lagi


kusisakan putingnya untuk saat terakhir. Perlahan jilatanku mulai menjalar. Ketiak Naya tak


luput dari jilatanku. Perlahan kujilat seluruh lengan Naya sampai ke jarinya. Kumasukkan jari


Naya kedalam mulutku dan kuhisap pelan.


hihihi. Geli Tom. Ayo dong cepat masukin kakak udah gak tahan kata Naya.

Naya mendesah dan sesekali tertawa kecil. Tampaknya foreplay yang kupelajari benar-benar


membawa kenikmatan tersendiri bagi Naya.


Tak sampai disitu, kini leher Naya menjadi objek eksplorasiku. Kujilat lehernya hingga ke


belakang telinganya.


Tom. AhhAhhh udah Tom kakak ngak kuat masukin aja Tom kata Naya.

Haha ini belum apa-apa, pikirku. Kuhisap kuat leher naya seperti vampir yang menghisap


darah korbannya. Naya mengeliang kuat, kulit lehernya merona merah akibat cupangan dariku.


Ahhh Tom enak banget Tom. ceracaunya.

Penisku menegang dengan keras. Aku sendiripun sudah tidak sabar untuk menghujamkan


penisku kedalam vaginanya. Namun kutahan hasrat itu.


Rangsanganku kini beralih ke perutnya. Kujilat pusar Naya, otot perutnya menegang menahan


sensasi geli yang kuberikan. Perlahan-lahan aku turun ke pahanya. Kujilat paha Naya dan


daerah sekeliling vaginanya. Seperti tadi, kubiarkan lubang vagina dan klitorisnya tak menerima


rangsangan.


Tom.. ayo dong kapan nih dimasukinnya kakak udah ga tahan.. Ahhh.. kata


Naya.

Aku tersenyum saja mendengarkan ceracau dan desahannya.


Setelah cukup lama aku merangsang pahanya, kini kujilat klitorisnya. Hanya satu kali kujilat


klitorisnya, Naya langsung menegang. Diraihnya kepalaku seakan tidak ingin aku berpindah dari


titik itu.


Tapi memang begitu rencanaku. Setelah aku menjilat klitorisnya satu kali, aku berpindah


menjilat liang vaginanya yang sudah basah oleh cairan kenikmatan.


Tom. Masa Cuma satu kali sih. Lagi dong pinta Naya.

Aku cuek saja mendengar permintaanya. Tetap kujilat lubang vaginanya dan sesekali


kumasukkan lidahku.


Ohhh.. Ahhhh Ahh terus Tom pinta Naya. Kini kedua tangan Naya sedang


meremas payudaranya sendiri. memilin-milin putingnya yang sedari tadi tak kusentuh.


Kujilat panjang tubuh Naya dengan lidahku. Mulai dari liang vagina, melewati klitorisnya,


pusarnya, belahan dadanya, lehernya, dagunya, sampai ke bibirnya.


ÔÇ£udah pengen banget ya kak?ÔÇØ tanyaku sambil tersenyum.

iya nih. Ayo masukin aja Tom beneran deh. Udah ga tahan nih memek kakak udah


gatel pengen dimasukin. Kata Naya.


Naya melumat bibirku. Lidah kami beradu saling bertautan.

Kuarahkan penisku ke liang vaginanya dan kumasukkan perlahan. Senti demi senti kumasukkan


penisku. Pelan sekali, nafas Naya mulai memburu. Setelah seluruh penisku sudah tenggelam di


liang vaginanya, kutarik kembali. Lagi-lagi dengan perlahan.


Ahhhh. Tom. Jangan siksa kakak Tom.. ayo gerakin yang cepat kata Naya.

Aku hanya tersenyum. Perlahan-lahan, lebih tepatnya sangat perlahan mulai kunaikkan tempo


gerakanku.


Ahhh.. Ahhh. Terus Tom Ahhhh Lagi. Lebih cepat. Naya mendesah.

Kuhujamkan penisku ke dalam vaginanya. Kali ini dengan sangat cepat.


ahhhh AhhhhOhhh. Terus tom. Ahhh.

Vagina naya mulai berdenyut. Penisku yang merasakan itu pun ikut berdenyut.


Gawat, masa sih aku sudah mau orgasme, pikirku. Padahal baru lima menit kami berhubungan


sex tetapi kenikmatannya sungguh menghipnotis diriku.


Ohh.. Tom. Ahhh. Ahh.. kakak. Mau keluar.. Ahhh.!!! Pekik Naya.

Denyutan vaginanya kurasakan mulai menguat. Aku pun tak kuasa menahan spermaku yang


sudah berada di ujung penisku, siap menghambur keluar.


Ahhhhhhh. Ahhhhhhhh Naya mendesah panjang merasakan denyutan pada


panisku.

Ahhhhhhh..kakak. kel..luar. Ahhh cairan kenikmatan menyembur dari


vaginanya membasahi penisku.


Lubang vagina yang semakin licin memudahkanku menaikkan kecepatan hujamanku.

Ahhhh Ahhh kak.aku juga keluar.. Ahhh.


(sfx : Crooottttt. CrotttttCrooott..)

Spermaku tumpah kedalam vaginanya. Banyak sekali kurasakan. Tak seperti biasanya.

Aku terkulai lemas dalam pelukan Naya.

kok tumben sebentar Tomtanya Naya.

habis kakak cepet banget nyampenya..aku kan juga jadi ikutan tuh

hihihi habis enak banget sih. Memek kakak udah penasaran, jadi gitu tuh


kebanyakan dirangsang mainnya jadi sebentar.ÔÇØ Kata Naya.

enakan mana kak. Yang sekarang atau yang kemaren-kemaren? tanyaku.

enakan yang sekarang kata Naya.

tapi kan Cuma sebentar..kataku.

beneran enakan yang sekarang besok-besok kita foreplaynya kaya gini lagi ya..kata


Naya.

beres. Kataku.


Aku masih terkulai dalam dekapan Naya. Penisku yang masih sedikit menegang kubiarkan


tetap menancap divaginanya.


Sore pun menjelang. Langit kini berwarna kemerahan. Kudengar deru mesin mobil mama yang


sudah sampai di depan gerbang. Segera kukenakan pakaian dan kubukakan pintu gerbang agar


mobil mama bisa masuk.


Kugandeng mama masuk kedalam rumah menghampiri Naya yang masih telanjang di sofa.


ehh. Ada yang baru bersenang-senang ya.. kata mama.

Naya merangkul mama dan mencium bibirnya.

Tomi sekarang hebat banget mah. Naya Cuma tahan lima menit loh tadi kata Naya.

masa sih.

Aku memeluk mama dari belakang dan mulai melucuti pakaian mama.

yuk mah kita main bertiga. Kataku.


Aku mengulangi permainanku dengan Naya, namun kini dengan mama sebagai lawan mainku.


Kuperlakukan mama seperti tadi aku memperlakukan Naya. Naya merangsang tubuh bagian


atas, dan aku merangsang tubuh bagian bawah.


Tom. Masukin tom. Ayoo mama udah gak tahan lagi Tom

Ketika mama sudah memohon-mohon untuk segera dimasukkan oleh penisku, baru aku


melancarkan aksiku.


Kuhujamkan penisku ke vagina mama dengan irama yang cepat.

Ahhh Ahhh. Tom. Terus nikmat banget Tom. Ahh. Ceracaunya.

Seperti Naya, tak sampai lima menit vagina mama mulai berdenyut.

Ahhhhhhh.. Ahhhhhhhh tom.. mama sudah mau .keluar..


katanya

Kupercepat gerakanku. Kurasakan spermaku juga sudah berontak ingin membasahi vagina


mama.

Ahhhh.. TomOhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhmama mendesah panjang.

Ahhhhhh mahh.. Ahhhh. Aku pun mencapai orgasme bersamaan dengan


mama.

(sfx : Crooooottt. Croootttt..Crrrooooott.)

Spermaku tumpah di rahim mama. kenikmatan sex hari ini sungguh tiada tara. Mama masih


terengah-engah mengatur nafasnya.


haduh. Capek mah.. jangan minta nambah dulu ya. Kataku.

Aku merebahkan diriku disofa, mengatur nafas dan mengumpulkan tenagaku. Mama tersenyum


mendengar ucapanku.

anak mama makin lama makin hebat deh..kata mama.

keseringan nonton bokep sama aku kayanya mah. Kata Naya.

Aku hanya tersenyum saja. Kupejamkan mata menikmati posisi dudukku yang kurasa sangat


nyaman.


Mama dan Naya kini bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Mereka


mengajakku, tapi aku masih terlalu lelah untuk berdiri dan kuputuskan untuk berdiam diri di


sofa sementara waktu.


Banyak hal baru yang terjadi dalam hidupku belakangan ini. Setelah apa yang terjadi antara aku


dengan Indah, aku kini bisa lebih memahami arti kesucian wanita. Aku merasa beruntung


mendapatkan kehormatan untuk memperoleh keperawanan Naya kakakku sendiri. Namun


dibenakku masih tersisa tanda tanya besar. Apakah hubungan incest ini akan berlangsung


sampai akhir hayatku.


Beberapa hari berlalu. Hari ini adalah hari senin, hari dimana kelulusan para siswa akan


diumumkan.

Pukul setengah delapan pagi aku tiba di sekolahku. Kuparkirkan motorku di baris kedua lahan


parkir sekolah.


Dari kejauhan kupandangi Indah berlari ke arahku. Payudaranya melompat-lompat seiring


dengan langkah kakinya. Terbesit ingatanku tentang apa yang terjadi di kelas beberapa hari


yang lalu, ketika aku memegang kedua payudara itu. Arrghhh. Kenapa aku berpikiran kotor,


pikirku. Kutepis jauh-jauh bayangan nakal itu.


Tom. Kamu lulus tom kata Indah berteriak.

ahh. Yang benar.. hore kataku.

Indah berlari dan memelukku. Teman-teman sekolahku memandangi kami, seakan ingin


meledekku. Perduli setan, pikirku. Indah menarik tanganku menuju mading yang dikerumuni


banyak siswa.


Kutelusuri baris demi baris, angka demi angka, nama demi nama. Kupicingkan mataku untuk


melihatnya dengan sesama. Dan akhirnya kutemukan namaku terpampang di mading.


Dalam hati aku bersyukur kepada tuhan.

Terimakasih tuhan, engkau telah memberikanku anugrah berupa kelulusan.


selamat ya Tom kamu lulus. Kata Indah.

iya. Kamu juga lulus tuh. Selamat ya aku menjabat tangan Indah.


(sfx : Ciiiiiiyeeeeeeeeeeeeeee.)

Teman-temanku menyoraki kami. Indah hanya tersenyum mendengarnya.

Aku sampai tak bisa berkata apa-apa saat itu.


Seusai melihat pengumuman, aku memisahkan diri dari teman-temanku. Indah kini telah


bergabung dengan teman-temannya sesama perempuan. Aku berjalan sendiri menuju ruang BP.


Aku ingin menemui Bu Reni. Mengucapkan terimakasih atas bimbingannya padaku selama ini.


Kuketuk pintu ruangan itu namun tidak ada jawaban. Tampaknya dia sedang tidak ada di


ruangannya. Apakah dia tidak masuk sekolah hari ini, tanyaku dalam hati. Tiba-tiba seseorang


menghampiriku.


ÔÇ£nyari bu Reni ya?ÔÇØ dia adalah penjaga perpustakaan. Bu Santi namanya, berumur 45 tahun. Ia


sangat akrab denganku, mungkin karena aku sering mengunjunginya di perpustakaan.

ÔÇ£iya bu.. ibu liat?ÔÇØ tanyaku

ÔÇ£ada di perpus, lagi baca novelÔÇØ katanya.

ÔÇ£sendirian?ÔÇØ

iya.. guru lain kan sudah pada pulang, ibu sendiri juga sudah mau pulang nih katanya.

ÔÇ£lho.. terus nanti perpus siapa yang kunci?ÔÇØ tanyaku.

katanya nanti bu Reni yang kunci. Ibu titip ke dia, karena ibu ada urusan

ohh yasudah bu makasih, saya ke perpus dulu

ya sudah, kamu temani ya. Kasihan bu Reni sendirian.. katanya.


Aku berjalan menuju perpustakaan, ruangan itu berada di sudut lahan sekolahku. Jarang sekali


ada murid yang datang kesana, kecuali mendapatkan tugas mencari materi.


Pintu ruangan perpustakaan terbuka. Kulihat lampu menyala dari dalam.

Aku melangkahkan kaki masuk ke dalam dan kulihat Bu Reni sedang duduk di meja panjang


membaca novel.


sibuk ya bu?tanyaku.

ehh kamu tau darimana ibu di sini?, ayo sini temenin ibu kata Bu Reni.


Aku berjalan ke arahnya. Saat itu masih ada Mang Ujang petugas kebersihan yang sedang


mengepel lantai.

ÔÇ£ada apa?ÔÇØ tanya Bu Reni.

saya mau ucapin terimakasih sama ibu, selama ini udah ngasih bimbingan ke saya kataku.

itu kan sudah kewajiban ibu.. katanya.

Kami berbicara lumayan lama sampai Mang Ujang selesai membersihkan lantai. Ia keluar dari


ruangan itu.

mamang duluan ya mau ngepel laboratorium dulu.

iya mang nanti perpus biar saya yang kunci kata Bu Reni sambil menunjukkan kunci


perpus yang dipegangnya.


Satu menit berselang, bu Reni menyerahkan kunci perpus padaku.

ÔÇ£kok dikasih saya bu?ÔÇØtanyaku.

kamu kunci sana. Perintahnya.

ihh kok pake di konci sih.. saya ga akan kabur kok. Kataku.

biar ga ada yang ganggu

Waduh. Pikirku. Apa yang mau dilakukanya terhadapku.

Aku segera mengunci pintu perpus.

ÔÇ£ada yang mau di omongin ya bu?ÔÇØ

ibu mau minta tolong. Ayo sini bu Reni menarik tanganku menuju rak buku di pojok


ruangan.

minta tolong apa nih.. tanyaku.


Bu Reni tidak menjawab dan segera melepaskan kancing bajunya satu persatu.

wuuuaduuhhh ibu mau ngapain? kataku.

tolongin ibu dong ibu udah seminggu lebih gak ML sama adik ibu.. stress ujian katanya..

eeee.. ahh ibu becanda aja nih.


Bu Reni menanggalkan bajunya serta roknya. Dia membuka kait bra dan menurunkan celana


dalamnya. Bu Reni kini telah dalam keadaan bugil sempurna. Saat itulah aku tau bahwa dia


memang tidak sedang bercanda.


Bu Reni mendekatiku dan meremas penisku yang sudah menegang dari balik celanaku.

Ihhh hehe ibu serius bu? tanyaku.

Bu Reni tidak menjawab. Dia membuka celana dan bajuku. Pakaianku dilucutinya hingga aku


benar-benar bugil.


Bu Reni bersimpun di depanku dan mulai mengulum batang penisku yang mengeras.

Ahhh aduh bu geli bu.

hihihi.. sudah ga bisa menolak kan sekarang? katanya.

aduh bu.. saya ga kuat nih.. kataku.


Kudorong bu Reni yang sedang mengulum penisku. Kini bu reni merebah dan terlentang.

Kulumat bibir bu Reni dan kuremas payudaranya.


Mmmmmm.. Ahh mm. begitu gumamnya dalam kulumanku.

Kumainkan putingnya dengan jari tanganku. Bu Reni menggeliat. Diraihnya batang penisku dan


mulai di kocoknya. Ohh lembut sekali tangannya. Baru kali ini penisku disentuh oleh orang


lain selain mama dan Naya. Sensasinya sungguh berbeda karena baru kali ini aku akan


berhubungan sex dengan bu Reni.


Lumatanku di bibirnya kini mulai menjalar ke bawah. Bu Reni melepaskan kocokannya dari


penisku karena tidak dapat lagi di raihnya. Bu Reni menjambak rambutku ketika aku bermain


dengan putingnya. Kujilat, kukulum, dan kugigit sembari meremas payudaranya dengan


tanganku.


AhhhhSsshhh Enak banget..terus. ceracaunya.

ibu sexy banget..kataku merayunya.


Ukuran payudara bu Reni terbilang besar, tubuhnya ramping namun tak setinggi tubuh Naya.

Kuraba vaginanya yang berbulu lebat dan kumainkan klitorisnya dengan jariku.


Crekkk..Crekkkkk. handle pintu berbunyi. Tampak ada yang mencoba membukanya dari


luar.

Jantungku berdegub kencang. Bu Reni mendekap mulutku agar aku tidak bersuara.


Terdengar langkah kaki seseorang menjauh dari pintu. Tampaknya tadi Mang Ujang yang


mengecek apakah perpus sudah di kunci atau belum.


hufff.. hampir aja kataku.

Bu Reni tersenyum.

ayo Tom lanjutin dong. Lagi enak nih.. kata bu Reni.

coba kalo ketahuan. Bisa bisa kelulusanku di batalin bu kataku. Bu Reni tertawa.


Aku kembali mengeksplorasi payudaranya. Kujilat kedua belah payudara itu, tak satu titikpun


terlewat.

Ngggg Sssshhh.. enak tom ceracaunya.

Rangsanganku kini turun ke perutnya, kujilat-jilat pusarnya. Bu Reni menegang.


Ahhh Ssssshhh turun lagi tom.. pintanya.

Perlahan aku turun keselangkangannya. Kujilat kedua pahanya di bagian dalam. Bu Reni


mengcengkeram kepalaku seolah tak ingin aku menyudahi permainan itu. Perlahan


rangsanganku mendekati vaginanya.


Ahhhhh cepet Tom udah gak tahan nih. Kata bu Reni.

Ku jilat lubang vaginanya. Bu Reni kembali menggeliat liar. Kumasukkan lidahku dan


kumainkan dalam vaginanya.


Ohhh. Ahhhhh Ahhh.. Sssshhh terus Tom

Kumasukkan jari tengah dan jari manisku ke dalam vaginanya dan kujilat klitorisnya.

Ohhhh.. bu Reni melenguh panjang.

Kukocokkan jariku dengan tempo yang cepat. Bu Reni semakin menggila. Gerakannya


semakin liar. Ia mendorong pingggulnya maju mundur. Seakan ingin aku memasukkan jariku


lebih dalam.


Aku sudah tidak bisa menahan hasratku. Penisku yang menegang mulai terasa sakit


menyaksikan tubuh wanita cantik ini menggeliat liar di hadapannya.


ayo tom. Masukin sekarang.. katanya.

Tanpa berlama-lama langsung kutancapkan seluruh penisku ke dalam vaginanya. Penisku


tenggelam sepenuhnya kedalam lubang kenikmatan itu. Kugerakkan dengan tempo yang cepat.


Ahhh Ahhh. Punya kamu gede bang.nget. tom Ahh.. Ahhh


enak. Ceracaunya.

Aku semakin bersemangat melanjutkan aksiku. Tubuh sexy bu Reni begitu menantang.


Membuat birahiku memuncak.


Vagina bu Reni berdenyut. Padahal baru dua menit kami bermain. Tampaknya bu Reni yang


terlihat liar dan haus sex ternyata gampang terpuaskan. Aku menghujamkan penisku dengan


dalam dan cepat.


Ahhhhh. Ahhhhhhhhhhh. Tom.. Ahhh. Bu reni melenguh


panjang.

Ia telah menggapai orgasmenya. Sial, padahal aku belum apa-apa.


Bu Reni terkulai lemas, menikmati sisa-sisa orgasmenya. Penisku belum aku cabut dari


vaginanya dan kurasakan cengkeraman vaginanya pada penisku mulai mengendur.

yah. Masa udahan bu. Belom keluar nihkataku.


hehe. Maaf ya habis udah beberapa hari gak ML. jadi kebawa nafsu. Kata bu


reni.

ÔÇ£kamu udah pernah main anal sex blom Tom?ÔÇØ tanya bu Reni.

Aku menggelengkan kepala.

Bu Reni mengubah posisi, kini ia berlutut membelakangiku dalam posisi doggy style.

masukin ke pantat ibu Tom. Pintanya.

Aku mendorong penisku memasuki duburnya. Sulit sekali, pikirku. Benar-benar sempit.


Perlahan-lahan penisku menerobos masuk ke dalam dubur bu Reni.


Asssssshhh. Sempit banget bu.enak.kataku.

Langsung saja kugerakkan penisku maju mundur di dalam duburnya. Sensasinya sungguh


berbeda dengan vagina. Rasa jijik bercampur dengan nafsu yang membara, melahirkan sensasi


yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Bu Reni memainkan klitorisnya dengan tangan


menikmati sisa orgasme yang tadi ia rasakan.


Himpitan dubur bu Reni yang sempit meremas batang penisku. Penisku mulai berdenyut.

Ssssshhhh. Nikmat banget pantat ibu. Sempit. Ahhh.

Kupercepat kocokanku untuk mengejar kenikmatan. Denyutan di penisku semakin kuat


kurasakan.

Aaaaahhhhh. Ahhhhhhhhhhhhhhhh..

(sfx : CrooootttCroootttt)

Spermaku tumpah di duburnya. Ohh. Nikmat sekali. Kucabut penisku dari duburnya dan


spermaku meleleh keluar.


Bu Reni membersihkan sisa spermaku dengan tisu. Kami kembali berpakaian dan bersiap untuk


pulang.

sekali lagi makasi ya bu. Untuk semuanyakataku.

iya Tom ibu juga ngucapin makasih banyak udah mau nolongin ibu katanya.

Bu Reni mengecup bibirku dan kami bergegas pulang.


Beberapa hari berlalu. Tibalah saat pembagian ijazah. Hatiku berdebar, ingin melihat nilai-nilai


yang sudah kuperjuangkan selama tiga tahun aku bersekolah. Aku datang ke sekolah bersama


mama, ketika namaku dipanggil aku dan mama maju ke depan kelas. Wali kelasku


menyerahkan ijazah kepadaku. Senang sekali saat itu. Kulihat Indah yang duduk di barisan


belakang bersama mamanya mengacungkan jempol padaku.


Nilai-nilaiku cukup bagus. Dengan rata-rata nilai delapan koma dua aku cukup optimis dapat


diterima di universitas negeri jika aku melanjutkan kuliah nanti.


Sesampainya di rumah Naya memelukku, mengucapkan selamat atas kelulusanku. Kami bertiga


berbincang diruang tengah sambil menonton TV. Dari tasnya mama mengeluarkan tiga tiket


pesawat menuju bali. Hadiah kelulusan katanya.


Senang sekali kami sekeluarga akan berlibur selama tiga hari di pulau dewata. Bagiku tidak ada


yang lebih menyenangkan dibanding menghabiskan waktu bersama mama dan Naya.


Tak bisa di pungkiri, hari kelulusanku dari sekolah adalah pengalaman hidup yang tak mungkin kulupakan.

Selamanya.