HOMECARA DOWNLOADCONTAC USABOUT US
Home » Cerita Seks Kakak Adik » Sweet Home 2
Sweet Home 2
Sweet Home 2 -
loading...
Cerita seks sedrah dengan mama dan kakak Sweet Home 2. Dua bulan berselang setelah hari kelulusanku. Beberapa hari berlibur dibali bersama mama dan kakak cukup membuat pikiranku yang semerawut kembali jernih.
Kini setelah aku lulus dari SMA, aku memutuskan untuk menunda dahulu kuliahku. Disamping tidak ingin merepotkan mama, aku juga ingin menjajal kemampuanku di dunia kerja. Namun sayangnya sampai saat ini aku belum juga memiliki pekerjaan. Mungkin karena titleku yang hanya sebatas SMA membuat perusahaan yang kudatangi menolakku. Rata-rata yang mereka inginkan adalah minimal lulusan D3. Jadi aku harus apa, pikirku. Apa aku harus menyerah sekarang? Ooohhh.. tidak bisa.
Aku menyalakan komputer diruang tengah. Komputer yang sehari-hari digunakan kakak untuk
berbisnis. Belakangan ini Naya mulai sibuk dengan kuliahnya yang sekarang sudah menginjak
tahun terakhir. Sebenarnya dia memintaku untuk menjalankan bisnisya sementara. Tapi apa
daya, aku kan tidak mengerti apa-apa tentang mode busana perempuan.
Aku berselancar di dunia maya, dengan bermodal keyword ÔÇÿpeluang usahaÔÇÖ kumasuki satu
loading...
demi satu website yang tertera di halaman google.com itu. Rata-rata isinya adalah peluang
bisnis online yang bisa dikerjakan dirumah. Tapi bisnis online dalam hal apa? Kebanyakan
mereka memasang iklan layanan, atau produk yang mereka buat sendiri. Berjam-jam aku tetap
terpaku pada layar monitor berbentuk persegi panjang itu.
Pinggangku mulai pegal, mungkin karena aku jarang berolahraga, pikirku.
Aku beranjak dari komputer itu. Berjalan menuju teras dan duduk disana. Memandangi langit
sore itu, awan berarak yang melayang perlahan.
(sfx : Criiinngg.) bunyi notifikasi pesan terdengar dari handphoneku.
Kuraih handphoneku dari saku celana, benar saja ada sms. Kulihat itu dari Andi, teman
sekelasku semasa SMA.
ÔÇÿlagi dimana broÔǪ?ÔÇÖ tanyanya.
ÔÇÿlagi drumah.. knapa?ÔÇÖ aku membalas.
ÔÇÿikut gue yuk.. gw mau nongkrong sm tmen-tmen klub motor..ÔÇÖ katanya.
ÔÇÿyaudah lu samper gw dahÔǪÔÇÖ
Setengah jam berlalu. Andi datang dengan motornya. Aku segera memanaskan motor dan
bersiap berangkat. Kususuri jalan mengikuti kemana roda motor Andi bergulir. Jampu-lampu
loading...
jalan yang temaram, kerumunan orang-orang yang hilir mudik di trotoar, perlahan pemandangan
itu mulai mengusir rasa penatku. Tak lama kami sampai ditempat yang dituju, di bilangan jakarta
selatan. Kulihat puluhan motor berjajar disana dengan motif, gaya, warna, dan model yang
berbeda-beda.
Aku dan Andi memarkir motor kami. Andi berjalan menuju kerumunan orang-orang disana, aku
mengikutinya dari belakang sambil mengamati, keren sekali motor-motor mereka, pikirku.
brayy.. baru sampe lo sapa salah seorang laki-laki disana.
Andi dan laki-laki itu bersalaman dengan gaya khas mereka.
bray, kenalin sohib gw Tomi namanya kata Andi sambil menepuk bahuku.
halo bro.. kenalin Tomi.. sapaku.
Sandi salam kenal bro., ayo gabung aja kita nongkrong sante aja, kita semua kawan
disini kata laki-laki itu yang kini kuketahui namanya.
ÔÇ£di sini semua motornya custom ya bro?ÔÇØ tanyaku sambil mengamati motor di sebelahku.
yoi. Kalo di klub kita, motor apapun boleh gabung standar atau uda custom ga
penting, tapi rata-rata disini sih uda custom semua motorlu yg mana bro? tanya Sandi.
tuh. Masi standaran bang.. aku menunjuk motorku yang kuparkir. Yamaha Byson berwana
merah tua yang kustandarkan diujung motor-motor lain.
wuidihh. Ini kalo di custom bahaya juga nih motor. Komentarnya.
ÔÇ£emang biaya untuk custom sampe jadi kaya begini kira-kira abis berapa bro?ÔÇØ tanyaku sambil
menunjuk motor di sebelahku.
tergantung bro. mahal murahnya tergantung dimana kita nyari barang dan bisa-bisanya kita
loading...
nawar. Kalo yang ini untuk bodynya aja habis sekitar enam juta katanya.
Mataku terbelalak. Hanya untuk body? Pikirku. Padahal body standar yang original saja hanya
berkisar antara tiga sampai tiga setengah juta.
gile mahal banget bro.kataku.
ÔÇ£iya soalnya custom bikin model sendiri, jadi Cuma satu-satunya. Limited edition lah kalo orang
bilang.ÔÇØ Katanya.
ÔÇ£emang ga bisa bikin sendiri bro?ÔÇØ tanyaku.
bisa aja tapi prosesnya lama, dan kebanyakan dari kita kan kerja semua.. jadi ga ada waktu
untuk utak-utik motor
ohhhh aku bergumam sambil tetap mengamati motor disampingku.
Cukup lama aku berada di sana. Dalam perjalanan pulang aku mendapatkan ide bisnis yang
cemerlang.
Sesampainya dirumah, Naya sedang duduk di depan komputernya.
ÔÇ£kak pinjem komputernya bentar boleh ga?ÔÇØ pintaku.
sebentar ya.. jawabnya.
Aku duduk di bangku yang sedang diduduki Naya dan memeluknya dari belakang. Bangku itu
terlalu sempit untuk kami duduki berdua, sehingga Naya mengangkat pantatnya dan duduk
dipangkuanku.
kakak abis mandi ya wangi banget.. kataku.
iya hehe. Jawabnya.
Aku mulai meremas pelan payudara Naya dari luar handuk kimono yang ia kenakan. Himpitan
pantat Naya pada penisku mulai membuat penisku mengeras.
cepet amat gedenya Tom kata Naya.
habis kakak wangi banget aromanya bikin terangsang aja sih. Kataku.
Naya berbalik menghadap ke arahku. Dia melepaskan bajuku satu persatu, hingga aku kini
telanjang bulat.
Naya membuka handuk kimono yang dikenakannya. Dan duduk di pangkuanku sambil
menggerakkan pantatnya. Kami berdua kini sudah telanjang sepenuhnya. Gesekan pantat Naya
di penisku membuatnya makin mengeras.
Aku masih meremas-remas pelan payudara Naya sambil menjilati punggung, pundak, dan
tengkuknya.
ÔÇ£mama mana kak?ÔÇØtanyaku.
Sssshhh Ahh. Di atas lagi mandi kayanya.. dia mendesah di sela kata-katanya.
Naya tetap menggoyangkan pinggul dan pantatnya selagi jemari tangannya menari di atas
keyboard komputer.
Tangan kananku kuturunkan ke selangkangannya. Kuusap lembut klitorisnya.
Gerakannya mulai berubah liar. Kini ia sudah tidak dapat berkonsentrasi lagi pada keyboard.
Ssssshhh. Ahh. Ahhh enak banget Tom.. desahnya.
Naya mengarahkan cursor mouse ke sebuah folder dan dibukanya folderitu. Folder berisi film-
film panas yang biasa kami tonton berdua. Naya memainkan satu buah film yang bercerita
tentang dokter wanita yang berhubungan sex dengan pasiennya di kamar rumah sakit.
Naya setengah berbalik. Ia merangkulkan sebelah tangannya ke leherku. Ia melumat bibirku
tanpa menghentikan gerakannya. Kubalas ciumannya sambil tetap menggerakkan tanganku
pada klitorisnya.
Ciumanku perlahan menuruni wajahnya, kujilat leher Naya.
Aaacchh.. Sssssshhh ia mendesah sambil menjambak rambutku.
Permainan di video yang diputar Naya mulai memanas, dokter dan susternya kini mengoral
pasien tersebut.
Naya meraih penisku dan menjepitnya diantara kedua pahanya.
Foreplay kami makin memanas. Lelaki di film itu mulai memasukkan penisnya ke vagina sang
dokter. Naya menggerakkan penisku diselangkangannya.
Kupilin puting Naya dan ia mulai merintih.
Ahhhh.Uhhhh.. Tommm.. ayo masukin Tom kakak udah ga tahanShhh.
Naya membalikkan badan dan menghadap ke arahku. Dibimbingnya penisku menuju lubang
vaginanya yang kini sudah basah. Ia menghujamkan penisku masuk ke vaginanya dalam sekali
tekan. Penisku kini sudah masuk seluruhnya ke dalam lubang kenikmatan itu.
Aaaahhhhhhh pekiknya ketika penisku menerobos lubang vagina yang sempit itu.
Naya dan aku memang sudah sering melakukan hubungan sex. Hampir tiap hari selama delapan
bulan terakhir. Namun kurasakan lubang vaginanya tidak banyak mengalami perubahan sejak
kuambil keperawanannya dulu. Tetap sempit dan nikmat.
Naya merangkul leherku. Mendekatkan wajahku pada puting payudaranya.
Kugigit pelan puting Naya dan kuhisap dengan kuat.
AhhhShhhh..Tom.. enak banget.
Naya menyibakkan rambut dan melepaskan kacamatanya. Gerakan tubuhnya kini semakin liar.
Naik dan turun ia menggenjotkan vaginanya yang terisi penuh dengan batang penisku. Payudara
Naya yang menggantung kini berguncang-guncang menampar wajahku.
Ini pertama kalinya kami melakukan hubungan sex dalam posisi duduk di bangku yang sempit.
Sensasi sex baru yang kurasakan membuatku tak mampu menahan luapan nafsuku.
Penisku mulai berdenyut, kutahan sekuat tenaga agar orgasmeku bersamaan dengan Naya.
AhhSshhh. Kontol kamu udah berdenyut Tom..Ahhhh kakak mau nyampe.
Katanya.
iya kak..Ahhh..jangan lama-lama.. aku udah mau keluar.. kataku.
Naya mempercepat irama gerakannya. Dihujamkannya dengan keras penisku kedalam
vaginanya. Saat ini aku khawatir bangku ini bisa patah, tak mampu menahan luapan nafsu kami
yang semakin liar.
Ahhh..Ahhhhhhhhhh.Ssshhh. Aaaahh Naya melenguh panjang. Kurasakan
cairan hangat menyirami batang penisku. Vagina Naya sekarang semakin licin. Memudahkan
penisku menerobos lebih dalam.
Kini giliranku yang menggoyangkan tubuh Naya. Dengan cepat kugerakkan tubuhku yang
ditunggangi Naya.
Ahhhhh. Shhh kak
(sfx : Crootttt. Croootttt. Croooottt)
Spermaku telah menyembur di dalam rahimnya. Tubuhku melemas. Kami kini berpelukan selagi
duduk di bangku yang sempit itu.
Mama yang mendengar desahan kami kini menuruni tangga.
ihhh. Mainnya gak ngajak-ngajak. Kata mama.
iya nih ma Tomi dateng-dateng langsung gerayangin aku kata Naya.
hehe nanti ya mah.. baru aja keluar nih. Kataku.
Naya bangkit dari pelukanku dan menyambut mama.
sini mah main sama Naya aja kita jadi lesbian sementara kata Naya.
boleh yuk. Jangan lama-lama ya Tom. Kata mama.
iya kataku.
Kini aku beralih pada layar komputer.
Mama dan Naya sudah memulai aksinya di belakangku.
Aku mulai menjelajahi internet. Kali ini berbekal keyword ÔÇÿmotor customÔÇÖ, terpampang beribu
gambar dari motor-motor yang dimodifikasi, jauh lebih keren dari motor-motor standar
pabrikan. Aku mulai berpikir. Kira-kira apa aku bisa membuatnya.
kamu nyari apa sih Tom.Sssssshh.Ahhh  kata mama yang sedang menerima oral service
dari Naya.
peluang usaha mah kalo aku gak diterima kerja dimana-mana aku mau buka usaha sendiri,
usaha rumahan gitu jawabku sambil kutelusuri informasi tentang modifikasi motor lebih jauh.
Sementara itu permainan antara mama dengan Naya semakin memanas.
Naya mengusapkan puting susunya di klitoris mama selagi lidahnya memainkan puting mama.
Ssshhh AhhhAhhh. Nay.. kamu pinter banget Nay. Enak.. ceracau mama.
Ahh. Ssshh. Biar sama-sama enak mah. Jawab Naya.
Keduanya masih larut dalam permainan yang entah kapan berakhirnya.
Nay. Pake dildo yuk.. kata mama.
Ahh boleh tuh mah. Ambil yuk..
Mama dan Naya bergegas masuk ke dalam kamar. Mama membuka laci paling atas di meja
riasnya. Tampak empat buah dildo tergeletak di dalamnya. Rupanya mama punya beberapa
model dildo yang dimainkannya dulu. Ada yang lurus dengan totol-totol bintik seperti bisul, ada
yang memiliki model spiral seperti shockbreaker. Ada-ada saja pikirku.
Naya dan mama bermain di dalam kamar, sementara aku kini tidak ikut dalam permainan
mereka. Biarlah sekali-sekali mereka menikmati sensasi berbeda dalam bermain sex.
ÔÇ£kamu mau yang mana Nay..?ÔÇØ tanya mama.
ihhh yang ini lucu ma totol-totol unyu-unyu banget kata Naya.
Mama menyerahkan dildo itu kepada Naya. Sementara mama mengambil dildo yang agak
berlekuk. Lekukan pada dildo itu mirip polisi tidur kecil-kecil berderet yang biasa kita temui di
pintu masuk tol.
Diisikannya baterai kedalam dildo itu kemudian mama mengajari Naya cara memakainya.
nih mama kasi tau.. yang ini buat nyalain getarannya. Nah kalo yang kecil ini nih buat
ditempelin ke klitoris. Mama menjelaskan. Naya hanya mengangguk dan mencoba
menyalakannya.
(sfx : rrrrRrrrrrRRrrr..)
Dildo itu bergetar.
hihihi.. pasti geli banget kalo masuk ke memek ya mah.. kata Naya sambil menempelkan
ujung dildo yang dipegangnya ke puting mama.
Ahhh.. geli nakal kamu ya. Mama bales kata mama seraya membalas perbuatan
Naya.
Mereka pun larut dalam perang dildo. Cukup lama mereka asyik mengerjai satu sama lain.
Kini mama dan Naya saling berpagutan. Bibir mereka menyatu, lidah mereka saling bertautan.
Seperti ular yang sedang meliuk-liuk mencari mangsa. Mama dan Naya bertukar dildo. Naya
memasukkan dildo yang dipegangnya ke lubang vagina mama, begitu pula sebaliknya.
Aaahhh. Sshhgeli Nay. Kata mama.
Uhhh.Ahhhhhhhh sama mah..
Mereka kembali berpagutan dan menjilat satu sama lain.
Mama dan Naya menghimpitkan kedua pasang payudaranya. Saling menekan satu sama lain.
Ahhhh. Ahh punya kamu udah sama gedenya kaya mama Nay. Ahhh kata mama.
Shhh iya donkAhh.. kan tiap hari minta di isepin sama Tomi.
Permainan mereka semakin liar. Mama memasukkan dildo yang dipegangnya ke dalam vagina
Naya dengan tempo gerakan yang cepat. Hal itu membuat tubuh Naya menggeliang hebat.
Diremasnya payudara naya sambil sesekali memainkan putingnya. Kini mama menjilati
klitorisnya Naya.
Ahhhhhhh Ahhhhhhhh mah. Terus mahh.. Ahhhh Naya mendesah hebat.
Mama tak memberikan Naya kesempatan untuk mengalihkan pikiran. Ketika Naya mulai bisa
mengatur napas, mama menghisap kuat klitoris Naya. Naya pun kembali menggeliang hebat.
Tubuhnya menegang dan sesekali bergetar. Keringat mulai membasahi kulit Naya yang putih
tanpa noda.
Ahhhh mahh. Naya mau nyampe mah.Uhhh. desahnya.
Mama mempercepat gerakannya sambil sesekali memutar-mutar dildo dalam vagina mama
seperti menggali tanah dengan sebatang kayu.
AhhhhhhhhhhhSshh Aaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh. Naya memekik ketika
orgasmenya datang. Cairan kenikmatan itu meleleh keluar dari vaginanya. Perlahan-lahan mama
menurunkan kecepatan kocokannya. Mama menjilati sekeliling puting Naya. Membiarkan
Naya menikmati orgasme yang baru saja dia dapatkan.
Ahhh enak juga mah. Sensasinya beda walaupun emank lebih enak dimasukin
kontolnya Tomi kata Naya seraya mengelus lembut rambut mama.
iya emank masih enakan dimasukin kontol yang asli hihihi.. kata mama.
sini mah gantian. Biar Naya yang mainin..
Mama merebahkan dirinya diranjang. Mereka berganti posisi, kini giliran Naya yang melayani
nafsu mama. Ia memasukkan dildo yang digenggamnya ke dalam vagina mama dan mereka
berpagutan.
Ahhh. Shhhh.. lebih dalem lagi sayang. Kata mama.
Naya memang baru kali ini memainkan dildo, sehingga ia masih kurang memahami seberapa
dalam ia harus menekan dildo itu. Naya memasukkan dildo itu lebih dalam, sampai tonjolan
kecil dildo itu menempel di klitoris mama. Penis buatan yang masih dalam keadaan mati itu kini
dinyalakannya.
Ahhhhhhhhh. Sssshhh.. mama memekik tertahan karena kaget ketika dildo itu menyala
dan bergetar daam vaginanya.
hehehe. Kaget ya mah. Kata Naya.
nakal kamu yah. Ayo kocokin memek mama kata mama.
Naya mulai menggerakkan batang dildo itu. Kini tak segan-segan ia menghujamkan seluruh
dildo yang bergetar itu kedalam vagina mama.
Ahh Ahh.. Shh Ohh. Ceracaunya
enak mah? tanya Naya.
Mama yang sedang memejamkan matanya hanya mengangguk.
Naya kini memainkan lidahnya. Ia menjilati perut mama, menyapu kulit mama yang putih
dengan lidahnya yang berwarna merah muda. Tak satu pun bagian yang terlewat.
Ssssshhh.. Ahhh. Enak sayang. Kata mama.
Jilatan Naya mulai menjalar ke payudara mama. ia menjilat kedua belahan dada mama dengan
perlahan sambil menggetarkan lidahnya. Kelopak mata mama terkatub rapat. Mama mengigit
bibir bawahnya, menahan sensasi geli yang ditimbulkan oleh jilatan Naya di payudaranya.
Permainan sex mereka semakin menggila. Naya kini menghisap kuat belahan payudara mama.
menimbulkan bercak merah pada kulit mama yang putih. Dicupangnya sekujur tubuh mama.
Mama menggeliang hebat akibat rangsangan itu. Setelah puas meninggalkan noda merah itu,
kini Naya menjilati kedua ketiak ibunya sendiri. Menyebabkan nafsu mama yang sudah
memuncak semakin meluap-luap.
Pikiran mama melayang, getaran dan gerakan dildo di dalam vaginanya mulai menyebabkan
vagina mama berdenyut.
Ohhh Nay ambilin satu lagi dong dildonyaAhhhh.. Ahh kata mama.
Naya menghentikan jilatanya.
buat apa mah? Emang satu kurang kata Naya.
buat dimasukin ke pantat mama.
ihhh mama ada-ada aja ihhh.. udah mau nyampe ya mah?
Mama hanya mengangguk. Naya menuruti saja permintaan mamanya. Ia memasukkan perlahan
dildo itu ke anus ibunya lalu dinyalayan.
Aaaauhh. Sssshhh. Ahhh. Kocokin lagi nay.
ÔÇ£emank enak ya mah di masukin dua-duanya?ÔÇØ tanya Naya.
Mama mengangguk.
ini namanya double penetrasi. Ahhhh kocokin yang kencang sayang. Ahhhh.Sssh
Naya tampak keheranan melihat perubahan pada diri mama setelah kedua dildo itu menancap.
Dildo yang menancap di anus mama ia biarkan menyala, sementara ia terus menghujamkan
dildo yang digenggamnya ke vagina mama bertubi-tubi.
Ahhhhhhhhh. Nay mamma. Mau sam..pai AhhhhAhhh
Naya menjilat dan mengigit payudara mama dengan rakusnya. Digigitnya puting mama agak
keras. Mama menggeliang hebat. Ranjang spring bed itu mulai mengeluarkan bunyi berdecit.
Seakan tak sanggup menahan luapan birahi mama yang semakin meningkat.
Ahhhh. Nay Ahhhhhhhhhhhhhhh mama melenguh panjang.
Cairan kenikmatan dari vagina mama menyembur deras ke jemari tangan Naya. Menandakan
orgasme yang digapai mama begitu hebatnya.
Naya menurunkan kecepatan kocokannya sambil tetap mengulum puting mama dengan
perlahan.
Mama mengelus kepala Naya. Menikmati sisa-sisa orgasme yang baru saja terjadi. Tubuh
mereka berdua kini penuh dengan keringat yang bercucuran. Mereka berbaring bersandingan.
mama cepet amat orgasmenya kalo di masukin dua biji kata Naya.
behh.. kamu musti coba nanti kapan-kapan.
nanti mah cobain masukin ke pantat Naya
ÔÇ£emank kamu sama Tomi udah pernah anal sex?ÔÇØ tanya mama.
Naya menggeleng.
mikirinnya aja Naya udah geli.. tapi kalo liat mama sampai keenakan begitu Naya mau
ah
Mereka berbincang sejenak, tersenyum dan tertawa bersama. Tampak keluarga kami sungguh
bahagia soal urusan sex. Tak ada aku pun mereka bisa menikmati permainan sex berdua.
Mama sangat kelelahan akibat dari orgasmenya yang sungguh dahsyat. Karenanya ia
memutuskan untuk tidur. Naya kini menghampiriku, tanpa busana sehelaipun ia memelukku
yang sedang duduk di depan komputer dari belakang.
emang kamu mau buka usaha apa sayang? tanya Naya.
belom mutusin sih kak tapi kayanya mau buka usaha modifikasi motor kataku sambil
tersenyum menyambutnya.
bagus juga tuh kamu kan suka motor. Jalanin aja., kakak juga jualan baju karena suka
baju makanya bisnis kakak tetep jalan.. karena gak akan bosen kalo udah hobi lanjutnya.
Kami mengobrol cukup lama. Naya memberikan beberapa nasihat padaku jika aku ingin
memulai usaha sendiri. kakakku ini memang sempurna, pikirku. Cantik, sexy, baik, ramah,
perhatian, pintar dalam bisnis, dan pintar memuaskanku dalam hubungan sex.
makasih ya kak dukungannya aku makin cinta aja deh sama kak. Kataku.
huuuu.. ngerayu ni ceritanya? kata Naya.
ihhh ngak kok kan kenyataan.
iya.. kakak juga makin cinta dan sayang sama kamu kata Naya sambil mengecup pipi
kananku.
kakak tadi main sama mama ngapain aja? Suaranya sampe kesini lho. Awas nanti kalo
kedengeran orang kan bahaya. Kataku.
ngak lah. Kamar mama kan dibelakang di lantai dua lagi kemungkinannya kecil
kedengeran keluar., mama tadi minta double penetration.. kata Naya.
apaan tuh kak.. tanyaku.
Naya menceritakan tentang permainannya dengan mama.
kak. Kapan-kapan main anal sex yuk aku kepingin nyoba.kataku.
Aku berpura-pura belum pernah bermain anal sex sebelumnya. Padahal aku sudah
melakukannya satu kali bersama bu Reni di sekolah. Bisa bahaya kalau sampai kakak dan
mama tau.
kakak masi takut. Hahaha katanya sih sakit kaya perawan gt
masa sih kak. Yaudah kapan-kapan aja kalau kakak mau tinggal bilang.
iya.. kata Naya.
Aku mem-bookmark beberapa halaman yang menjelaskan langkah demi langkah dalam
membuat body motor. Mataku mulai lelah, munkin karena tidak terbiasa berada di depan
komputer. Kami menyudahi pembicaraan itu dan bergegas menyusul mama untuk beristirahat.
Temaramnya langit sore telah berubah menjadi kegelapan malam. Seakan menuntun khayalku
melayang mengarungi lautan mimpi. Dalam pelukan mama dan Naya aku membayangkan
tentang masa depan. Akan jadi apa diriku nanti. Well. Kalo bertanya pada rumput yang
bergoyang, jawabnya. SIAPA YANG TAU.
Beberapa bulan berlalu. Rencanaku membuka bengkel modifikasi motor telah terwujud berkat
kerja kerasku belajar dari sana sini. Well sebenarnya sih aku tidak menjalankan usaha ini
sendiri. melainkan berdua dengan sahabatku Andi, yang sama-sama hobi dengan dunia
otomotif.
Usahaku berjalan cukup lancar. Kami mengawali usaha kami dari garasi rumah Andi. Dua bulan
berselang, untung yang kami peroleh sudah cukup besar. Kami memberanikan diri menyewa
sebidang tanah. Tidak terlalu luas, hanya sepuluh x lima meter. Setidaknya cukup untuk
digunakan sebagai workshop.
Aku cukup puas dengan apa yang aku capai sekarang. Walapun kata orang kepuasan itu
adalah musuh utama dalam bisnis, tapi yah mau bagaimana lagi. Diusiaku yang kini menginjak
18 tahun aku sudah memiliki penghasilan setara manager di perusahaan swasta. Dan empat
orang karyawan. Lumayan lah, pikirku.
Namun perasaanku sempat gundah beberapa minggu lalu, mama telat menstruasi dan positif
hamil. Pukaku pucat pasi mendengar cerita dari kakakku Naya. Apa komentar para tetangga
nanti kalau melihat perut mama yang kian hari kian membesar ketika ayah sudah tiada.
Untunglah kami memiliki saudara seorang bidan. Adik mamaku, Shelly namanya. Oleh tante,
mama diberi obat penggugur kandungan. Rasa bersalahku muncul. Keluarga kami telah
melakukan praktek aborsi. Ohh tuhan cobaan apa yang kali ini engkau berikan kepada
keluarga kami.
Ketika tante Shelly mendengar cerita mama tentang mengapa hal ini terjadi. Tante Shelly
terdiam, tak tau apa yang harus di katakan. Tante berjanji untuk tutup mulut dan tidak
menceritakan aib keluarga kami kepada siapapun, termasuk sanak family lain. Tante
menyarankan agar mama memasang spiral sebagai pencegahan berikutnya. Mama selama ini
rutin meminum pil kontrasepsi, namun tampaknya hari itu mama lupa. Mungkin karena
kelelahan setelah bekerja, pikirku.
Jujur kukatakan. Aku sangat menikmati berhubungan sex dengan mama dan Naya kakakku.
Tapi sejak kejadian itu, semua tidal lagi sama. Aku mulai kehilangan gairah. Entah karena
trauma atau karena tekanan psikologis. Aku tak mau jika kejadian itu sampai terulang. Kasihan
mama jika menderita karena cemoohan orang-orang, pikirku.
Aku duduk termenung di workshop. Memandang kosong ke awan yang entah berbentuk
seperti apa. Apakah aku harus mengakhiri persetubuhan kami sampai disini, pikirku.
Tidak, kasihan mama. kini aku sudah seperti pengganti ayah bagi mama. Disamping wajah kami
yang sangat mirip, sifat kami pun tak jauh berbeda. Namun bagaimana dengan kakak. Apakah
aku harus meminta kakak mencari pacar dan segera menikah, pikirku. Aku tak rela jika
kakakku yang sangat aku cintai harus menikah dengan laki-laki lain.
Pikiranku berkecamuk rasa bimbang menyelimutiku.
lu kenapa sih bro.. belakangan ini sikaplu aneh. Kalo begini terus kerjaan kita bisa
berantakan Andi mengagetkanku, membuyarkan semua angan dan lamunanku.
gapapa bro.. ada sedikit masalah masalah kecil ga usa diambil pusing.. kataku seraya
bangkit.
Andi menarik tanganku untuk kembali duduk.
sini dulu sih.. lu kalo ada masalah cerita lah jangan kaya ayam kena tetelo gitu. Diem
ngelamun.. aduh risih gw ngeliatnya masalah cewek? tanya Andi.
kepo banget si lu. Kataku.
udah si. Masalah cewe mah selow buat gw. Lu ga usa takut apa perlu gw cariin
cewe? Mau yang mana Tasya, Annisa, Marsha Ohhhhh. Jangan-jangan lu keingetan
sama Indah. Ngaku lo Andi.
Perkataan Andi terasa menusuk dadaku. Indah, sahabatku di sekolah dulu yang sempat ingin
memberikan keperawanannya padaku, namun aku tolak.
Isshhhhh. Apaan si pake bawa-bawa Indah. Kataku.
alah.. muna lu. Indah masi suka BBM gw nanyain lo.. nih liat kata Andi seraya
menunjukkan percakaannya dengan Indah.
kaga lah bray. Lu mah suka bawa-bawa orang si. Lu tenang aja, kalo soal kerjaan lu
bisa percayain ke gw. Mau ada badai, tsunami, gunung meletus, atau ada kebo beranak kek
bagi gw kerjaan ya tetep kerjaan.ÔÇØ Kataku
yaudah. Yang penting lu jangan kebanyakan ngelamun, ntar kaya satpam depan komplek
gw tuh kesambet buto ijo.. kata Andi.
Aku tertawa terbahak-bahak mengingat apa yang Andi ceritakan tentang satpam itu. Bukan
guyonan semata bahwa memang tiga hari yang lalu satpam perumahan Andi kesurupan. Sampai
lari-lari sambil telanjang katanya.
hahahaha koplak lu ah., perut gw sampe sakit. Dah ayo kerja lagi bray deadline buat
motor yang ini tinggal seminggu lagi.ÔÇØ Kataku sambil berjalan menuju salah satu motor yang
sedang dikerjakan.
Memang kebiasaan kami untuk bekerja sambil sesekali bercanda. Agar tak cepat lelah dan
bosan, pikirku. Selain itu agar kekompakan kami dan para karyawan bisa berjalan dengan
mulus. Terbukti kinerja kami yang rapi dan cekatan membuat kami memiliki banyak langganan.
Tak hanya motor, pernah sesekali ada mobil yang datang minta di modifikasi. Tadinya aku ingin
menolak, tapi karena pemilik mobil itu adalah langganan tetap kami, ya apa boleh buat.
LIBASSSS..
Siang pun berlalu, langit yang cerah kini mulai memerah. Aku memacu motorku menuju rumah.
Sesampainya di rumah kulihat mobil mama sudah terparkir di dalam garasi. Aku memasukkan
motorku kedalam rumah dan mengunci pagar, seperti biasa.
Kulihat mama dan Naya sedang duduk berdua di sofa.
Ehh. Sayang. Udah pulang gimana tadi kerjanya, capek ya.. kata Naya.
sini sayang duduk sama mama sama kakak. Kata mama.
Aku meletakkan kunci di meja, lalu kurebahkan tubuhku di antara mereka. Aku menghela
nafas, mengusir rasa lelah.
ÔÇ£mau minum?ÔÇØ tanya Naya.
Aku mengangguk. Naya beranjak dari sofa dan mengambilkanku segelas susu dingin.
kamu kenapa sayang. Akhir-akhir ini kamu berubah sejak mama hamil. Tanya mama.
Aku terdiam tak kuasa berbicara.
kok diem sih.. bener kan dugaan mama
Aku mengangguk pelan dan menyandarkan kepalaku di bahu mama.
Tomi ga mau mama hamil lagi., aku juga ga mau kakak sampai hamil apa kata tetangga
nanti kalo sampe mama atau kakak hamil tanpa suami. Kataku.
Mama merangkulkan tangannya ke bahuku. Mendekapku erat dan mengelus rambut di
kepalaku.
jadi karena itu pantes kamu belakangan ini kurang gairah. Kata mama.
Naya datang menghampiri kami. Disodorkannya segelas susu kepadaku.
minum dulu sayang biar gak galau lagi kata Naya.
Aku tersenyum. Memang hanya mama dan Naya yang mampu menghiburku di saat-saat sulit.
Aku menenggak segelas susu yang diberikan Naya.
Rasa haus yang kurasakan kini menghilang. Kukumpulkan sisa keberanianku dan mulai
berbicara.
ÔÇ£mahÔǪ. KakÔǪ. Sampai kapan kita mau begini…?ÔÇØ tanyaku.
kamu kenapa Tom. Bosen ya kata Naya.
bukan bosen kak. Aku sih seneng seneng banget malah punya mama dan kakak yang
sayang sama aku. Tapi kata-kataku terputus.
mama ngak akan hamil lgi sayang. Kata mama berusaha menenangkanku.
iya mah. Mama kan uda pasang spiraltapi kakak gimana?
kakak kan udah minum pil KB. Kata Naya.
yeee kalo nanti kelupaan kaya mama gimana aku ngerasa bersalah ma gara-gara aku
mama sampai harus aborsi. Aku ngerasa berdosa ngebunuh calon anak sendiri kataku.
Mama hanya bisa tersenyum mendengar perkataanku.
anak mama udah tambah dewasakatanya.
Mama mengusap punggungku dan melanjutkan apa yang ingin dikatakannya.
gini ya Tom secara teknis mama memang melakukan aborsi tapi waktu itu usia kehamilan
mama bahkan belum sampai satu minggu, janinnya pun belum jadi
masa sih ma. Kataku.
Mama mengangguk.
waktu keluar juga. Kaya mens biasa aja. Gak ada gumpalan yang besar. Memang
yang udah kita lakuin selama ini salah tapi apa salah kalau kita sama-sama memberi
kenikmatan satu sama lain jujur, mama sangat menikmati apa yang kita lakukan sekarang.
Kita saling melengkapi, mama butuh kamu.. kamu pun juga terhindar dari sex bebas yang ngak
jelas bersih apa ngak.ÔÇØ Kata mama.
kakak juga Tom. Kalau dipikir-pikir kakak lebih suka berhubungan sama kamu. Kamu
liat sendiri kan diluar sana laki-laki baik dan setia udah mulai langka. Kakak takut kalau
kakak menjalin hubungan sama mereka, yang ada justru sakit hati. Hubungan antara laki-laki
dan perempuan kan seharusnya saling memberi.. saling melengkapi yah seperti yang kita
jalani sekarang kata Naya.
Naya tersenyum dan memelukku.
jadi. Kamu jangan galau lagi ya sayang.. kakak sedih ngeliat kamu terus ngelamun
begitu kata Naya.
oke masalah mama udah clear tapi kalo kakak sampe hamil gimana? kataku.
gampang.. kalian nikah aja trus kita pindah dari sini. Kata mama.
ehhhh.. masa segampang itu.. nanti kalo ditanyain orangtuanya mana gmana? kataku.
halah. Kamu ngaku aja jadi anaknya tante Shelly. Gampang kata Naya seraya
mengedipkan sebelah mata padaku.
ihhh kakak aku ga berani ah kataku.
Naya menyergapku dan melucuti pakaianku.
kamu jangan gitu donk sayang.. kita kan udah dua minggu gak ML bareng.. nanti lama-
lama kakak perkosa nihÔÇØ kata Naya sambil terus menggerayangiku dan berusaha melucuti
semua pakaianku.
ihh kakakk. Hahaha. Geli tu kak.. udahudah. Ampun kataku.
wahhh ide bagus tuh Nay kita perkosa aja gantian hihihi. Mama tersenyum nakal.
Mama bangkit dari sofa dan berjalan kedapur.
Waduh.. apa gerangan yang akan terjadi padaku.
Naya telah berhasil melucuti semua pakaianku. Kini aku sudah sepenuhnya telanjang.
Mama telah kembali dari dapur sambil membawa seikat tali di tangannya.
aduh.. aku mau diapain nih.ampun. kataku.
Naya mengecup bibirku.
udah. Kamu diem aja sayang. Nikmati aja ya. Kata Naya.
Mereka mengikat kedua tangan dan kakiku. Kini aku sama sekali tak bisa bergerak.
Mama dan Naya menanggalkan handuk kimono mereka di lantai.
aduh mah. Ampun. Iya-iya nanti kita ML bareng lagi deh kataku.
Sssssstttt. Sandera yang sedang diikat berhak untuk diamhihihi. Kata mama.
Mereka mendekatkan wajah keselankanganku. Perlakuan mereka secara tidak langsung
membuatku terangsang. Naya mulai meremas penisku dengan agak kasar. Tak butuh waktu
lama sampai penisku menegang sempurna.
nah.. sekarang kontol kamu jadi kekuasaan kita.hihihi kata Naya.
Naya mengulum batang penisku dengan kuat.
Ahhhh. Shhhh ampun kak. Ahhhh desah itu tak kuasa kubendung dan keluar
dari mulutku.
Mama memainkan buah penisku dengan lidahnya. Menciptakan rasa ngilu dan geli yang tak
tertahankan. Tubuhku menegang menerima semua perlakuan mereka. Namun apa daya aku tak
mampu melawan. Padahal aku ingin sekali mencium mereka, membelai rambutnya, mengulum
putingnya. Tapi dalam keadaan diikat seperti ini apa yang bisa kulakukan.
Mereka benar-benar berniat memperkosaku sepertinya.
Ohhh..Ssssh.Ahhh. maaahh Auuhh. Geli mah. Udah.. ceracauku.
Mama dan Naya tak menggubris protesku. Mereka tetap memainkan peran mereka dengan
sangat baik.
Ahhhh.. kak.udah kak.
Sssssshhhhhhh kamu diam aja udah. Nikmatin aja hihihi.. kata Naya.
Naya memasukkan penisku kedalam mulutnya. Dalam sekali hingga aku bisa merasakan
penisku menyentuh pangkal lidahnya.
kak. Ahhh nanti kalo dalem-dalem kakak muntah. Kataku berusaha meredam
perlakuan mereka. Naya diam saja, tetap melanjutkan aksinya.
Kurasakan rasa geli dan merinding menjalar ke seluruh tubuhku. Penisku mulai berdenyut.
Cepat sekali aku akan orgasme, pikirku.
Ahhhh. Ahhhh. Kakk udah ma..Ssshhh..Ahhh. ceracauku.
Naya dan mama tak berhenti, malah kini semakin menjadi-jadi.
Aku tak kuasa menahan luapan birah yang kurasakan. Tak berselang lama orgasmeku datang.
(sfx : Croooott.Croootttt..Crooottt)
Oooohhh.OohhhSsssh.Aaahhh.
Spermaku menyembur di mulut Naya. Banyak sekali.
kok cepet banget sih.. kata Naya.
Mama meraih pipi Naya dengan kedua tangannya dan mereka berciuman. Naya meneteskan
sebagian spermaku ke mulut mama dengan lidahnya, kemudian mereka menelannya.
Ohhpemandangan ini membuat gairah sexku kembali. Mereka saling mengadu lidah dan
menjilat bibir satu sama lain. Membersihkan sisa-sisa spermaku yang tersisa, seperti vampir
yang haus darah.
lagian sih. Ditahan sampe dua minggu jadinya numpuk semua deh nafsunya kata
mama.
Mama meraih batang penisku yang tak lagi mengeras sambil mendekatkan payudaranya ke
wajahku. Tanpa diminta segera kuhisap putingnya. Memang ini yang sudah kutunggu sedari
tadi. Naya melakukan hal yang sama. Ia menekan payudaranya kewajahku. Membuatku sulit
bernapas karena himpitan payudara mereka yang besar.
Aku menjilat kedua payudara mereka bergantian. Ingin sekali aku memasukkan jemariku
kedalam vagina mereka jika saja tanganku tak dalam keadaan terikat.
Mama dan Naya mendekatkan kedua puting mereka. Kini aku menghisap keduanya sekaligus.
Shhhh. Ahhh terus sayang isepin teruss. Kata Naya.
Mama dan Naya kini berpagutan. Saling bertukar ciuman. Tak lama penisku segera mengeras.
Naya segera merubah posisi naik ke atas tubuhku. Diarahkannya penisku menuju lubang
vaginanya. Dengan sekali hentakan penisku menerobos masuk kedalam vaginanya yang sudah
basah oleh cairan kenikmatan.
Aku masih mengulum dan menghisap puting mama. mama menarik kepala Naya ke arah
payudara sebelahnya. Naya segera menghisap payudara mama sambil jemari tangannya yang
lembut di masukkan kedalam vagina mama.
Desahan kami bergema diruangan itu. Keringat di tubuh kami tak henti-hentinya bercucuran.
Aku meronta berusaha melepaskan diri dari tali yang mengikat tubuhku. Tubuhku yang sudah
beberapa hari absen dari kegiatan sex sudah tak mampu lagi menahan gelora hawa nafsuku.
Kepalaku seakan ingin pecah. Penisku menegang dengan kuat, namun karena baru saja aku
mengalami orgasme, tidak kurasakan denyutan pada penisku.
Ahhh Shhh Tom. Naya mendesah lembut. Kurasakan cairan kenikmatannya
meleleh dibatang penisku. Orgasme yang dicapai Naya nampak biasa saja.
cepet amat Nay kata mama.
ini baru pembukaan mah. Santai aja. Sini mah gantian kontol Tomi keras banget loh..
kata Naya seraya menarik tubuh mama.
Mama dan Naya bergantian menyetubuhi diriku. Entah sudah berapa kali mereka orgasme
sampai akhirnya akupun mencapai orgasmeku yang kedua. Penisku kini mengendur. Akhirnya
orgasme yang kutunggu-tunggu datang juga. Dengan begini permainan kami pun berakhir.
Sempat terbesit dalam pikiranku, mungkin aku akan pingsan jika tak segera mencapai orgasme.
Berkali-kali mama dan Naya menyiksaku. Ketika hampir saja aku akan orgasme mereka
segera mencabut penisku. Sungguh terlalu, pikirku.
(sfx : Rrrrrrrrr.Rrrrrrr.Rrrrrr.)
Handphone mama bergetar. Mama meraih handphonenya dan mengangkat telepon masuk itu.
halo. Oh kamu ada apa? mama berbicara pada telepon yang di tempelkan di pipinya.
apa..?? serius kamu.? Mata mama terbelalak. Wajahnya yang tadi santai kini berubah
menjadi serius.
oke-oke kalo gitu kamu kesini aja sekarang ya., iya iya sudah jangan nangis gitu.
Nanti kita bicarakan kalo kamu sudah disini yaÔǪ atau mau aku jemput?…….. ohh oke aku
kesana sekarang.ÔÇØ
(sfx : tut.. tut.. tut.. tut..)
Mama menutup telepon itu.
ÔÇ£siapa mah?ÔÇØ tanya Naya.
tante Shelly mau cerai sama suaminya.
ÔÇ£hah????ÔÇØ aku dan Naya memekik bersamaan.
kok bisa sih.. emank ada masalah apa.. mereka kan belom ada dua tahun nikah.. kata
Naya. Aku terdiam saja.
Mama mengangkat bahunya dan kini mengenakan pakaian.
mama juga ga tau sayang. Ini mama mau kesana jemput dia.
ÔÇ£mama mau di temenin?ÔÇØ tanya Naya.
ga usa sayang kasian Tomi sendirian dirumah kalo kamu ikut kata mama.
hati-hati ya mah. Maaf Tomi capek banget kalo ga cape pasti aku anterin. Kataku.
iya gpp. Mama berangkat dulu ya mama yang telah selesai mengenakan pakaian lalu
mengecup keningku. Diraihnya kunci mobil di meja dan bergegas menuju rumah tante.
kak lepasin aku donk pintaku memelas.
oh iya. Hampir lupa hihihi. Kata Naya seraya melepaskan ikatan di tubuhku.
Ikatan tali itu cukup kuat sehingga meninggalkan bekas pada pergelangan tangan dan kakiku.
nah udah tuh.. kata Naya.
huff. Begini kan enak kakak sama mama tega banget sih, aku sampe di ikat begini.
Naya merangkulkan kedua tangannya di pundakku lalu menempelkan keningnya pada
keningku.
habis kamu nakal sih kakak sama mama gak dikasih jatah berhari-hari. Kata Naya
iya kak maaf ya aku masih trauma kataku.
ya udah gapapa toh sekarang kan udah lega ya kan
Aku mengangguk. Kami berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan diri.
Guyuran air pada tubuhku menghapus peluh yang menyelimuti kulitku. Segar sekali rasanya.
Baru kali ini aku melakukan hubungan sex hingga hampir dua jam. Kedua kakiku sampai
bergetar tak mampu menahan beban tubuhku. Beberapa kali aku hampir jatuh di kamar mandi.
Untung ada Naya yang memegangiku.
Naya memapahku menuju kamar. Dibaringkannya tubuhku di ranjang berwarna krem itu. Naya
menyelimuti tubuhku dengan bedcover tebal untuk menghangatkanku. Naya memelukku erat
dan kami pun tertidur.
Pagi telah datang. Sinar mentari menerobos masuk melalui celah-celah gorden. Kurasakan
udara mulai menghangat.
Aku masih mengejap-ngejapkan mataku ketika kusadari Naya sudah tak ada disampingku.
Aku bangkit dan duduk diranjang. Kurasakan rasa pegal yang teramat sangat. Aku
merenggangkan badanku, melemaskan otot-otot yang masih menegang.
Terdengar sayup suara wanita yang membacakan berita di TV. Tampaknya mama dan Naya
sudah terbangun. Aku masih duduk diranjang ketika kudengar suara minyak panas yang
bergemerecik didapur. Mama sudah pulang rupanya. Sepertinya mama sedang memasak,
pikirku.
Aku mengambil handuk kimonoku dan mulai berjalan menuju kamar mandi. Kubuka pintu
kamar dan kulihat seseorang sedang duduk di depan TV.
ÔÇ£kapan pulangnya mah?ÔÇØ tanyaku.
Ia menoleh.
Ternyata itu tante Shelly. Aku salah orang, wajahku kini memerah. Memang bentuk tubuh dan
gaya rambut mereka benar-benar mirip jika dilihat dari belakang.
kamu udah bangun Tom kata tante.
i iya tante. Hehehe. Kupikir tadi mama. kataku tersipu.
Kutengok ke arah dapur, ternyata mama dan Naya sedang memasak disana. Haduh malu
sekali.
keliatannya capek banget Tom, emank semalam main beraparonde? sini duduk. Kata
Tante. Hah??? Dia tau apa yang kami lakukan semalam, pikirku.
Aku duduk disampingnya.
iya tante. Kemaren aku diperkosa sama mama dan kakak. Hiks hiks. Kataku sambil
pura-pura menangis seperti anak kecil.
hahaha. Kamu sih. Mereka gak kamu kasi jatah beberapa hari.. jadi beringas deh
kata tante sambil tertawa.
wooo. Ngadu nih ye sama tante kata Naya. Ia datang bergabung dengan kami sambil
membawa dua piring nasi goreng. Mama menyusulnya membawa dua piring nasigoreng lainnya.
Harum sekali bau masakan mama. mama memang jago masak, tampaknya kakak juga
menuruni bakatnya.
ÔÇ£mulai hari ini tante Shelly tinggal sama kita Tom.ÔÇØ Kata mama.
Aku menoleh ke arah tante.
oh iya.. tante ada masalah apa, kok tiba-tiba mau cerai sama suami tante? tanyaku.
Tante tertunduk diam. Ia membisu, seolah tak mampu lagi mengulangi ceritanya yang telah ia
utarakan kepada mama kemarin.
tan maaf ya yaudah ga usah dijawab. Kataku.
Air mata tante menetes. Aku mengambilkan box tisu di meja dan kuserahkan padanya.
Ia mengambil dua lembar tisu dan menyeka air matanya.
tante kamu dituduh mandul sama om. Kata mama.
tante ga tau harus gimana hiks harga diri tante sebagai wanita seperti di injak-injak sama
suami tante sendiri. akhirnya tante minta cerai, sekarang lagi proses pengadilan lanjutnya
sambil terisak.
ohh gitu tan yaudah tante tinggal sama kita disini aja daripada tante gak ada yang
nemenin. Kataku.
sekalian Tom. Tante juga mau minta tolong katanya. Kata Naya.
Aku kembali menoleh ke arah tante.
Ia kembali menyeka air matanya. Diam sejenak lalu berbicara.
tolong hamilin tante Tom., buktikan bahwa bukan tante yang mandul, kembalikan harga diri
tante yang udah diinjak-injakÔÇØ kata Tante.
WTF.. apalagi ini. Haduh. Satu masalah pergi sekarang datang lagi masalah berikutnya.
Aku tak dapat berkata-kata saat itu. Kami semua terdiam, apakah mama dan Naya telah setuju
dengan permintaan tante, pikirku. Hatiku berkecamuk, aku yang baru sembuh dari trauma
setelah menghamili mamaku sendiri kini dipaksa untuk menghamili tanteku, yang tak lain adalah
adik kandung mama.
Kehidupan ini memang kejam. Entah apakah aku sanggup bertarung melawan kerasnya
kenyataan. Mungkin hanya sang waktu yang bisa menjawab pertanyaanku. Aku menghela nafas
panjang. Tak ada pilihan lain selain menjalani semua ini sepenuh hati. Aku percaya Tuhan punya
rencana besar yang tak kami ketahui. Seperti iklan ÔÇÿchitatoÔÇÖ, LIFE IS NEVER FLATÔǪ.
Setuju?
Mendengar ucapan tante, aku tidak bisa berkata apa-apa. Cukup lama mereka menunggu
jawaban yang tak kunjung kuucapkan.
Tom ga perlu dijawab sekarang kamu pikir-pikir dulu aja kata tante Shelly. Kini
mereka semua meninggalkanku diruang tengah.
Masing terngiang ditelingaku kala tante Shelly mengucakan permintaannya padaku. Aku belum
berbicara apapun sejak sore tadi.
Tante sangat mengerti keadaanku saat ini, sehingga ia tidak sampai hati jika harus mendesakku.
Kini aku duduk termenung di teras rumah. Memandang kosong kearah semak dan rerumputan.
Aku sama sekali tidak bisa berfikir saat itu. Pilihan itu sangat sulit untuk kucerna saat ini. Baru
kali ini kurasakan benar-benar merasa sendirian, menanggung beban yang entah sampai kapan
aku mampu menopangnya
Seekor kucing berwarna abu-abu dengan loreng hitam masuk ke pekarangan melalui sela jeruji
pagar berwarna hitam itu. Aku menoleh ke arahnya.
Terbesit dalam pikiranku, kucing itu sendirian. Hidup tanpa tujuan pasti, tanpa teman, tanpa
jaminan apakah ia bisa mendapatkan makanan esok hari. Aku mengulurkan tanganku kebawah
mendekati lantai keramik berwarna merah itu. Kucing itu menoleh dan berjalan kearahku. Ia
mengendus jemari tanganku. Kucing itu lapar, mungkin ia berpikir aku akan memberinya
makanan.
Aku berjalan kedapur, mengambil sisa-sisa makanan yang sudah ditinggalkan dan
membawanya dengan piring kecil. Aku berjalan menuju teras.
Kucing itu sudah tak ada disana, mungkin ia sudah pergi mencari makan ke tempat lain.
Kuletakkan piring kecil itu dibawah meja teras, mungkin saja kucing itu kembali, pikirku.
Jam tanganku kini menunjukkan pukul 11:30. Sudah malam, pikirku.
Aku bangkit dan berjalan kedalam rumah. Tak lupa kukunci pintu rumah dengan kunci yang
menyangkut di bawah handle bagian dalam. Aku berjalan perlahan menuju kamarku, kamarku
sendiri. tak terasa sudah beberapa bulan aku tidak tidur disana, semenjak hari pertama
berhubungan sex dengan mama dan Naya, aku tidur bersama mereka di kamar mama.
Kulihat debu mulai menebal disudut meja, tempatku biasa menumpukkan buku-buku novel
yang kupinjam semasa SMA dulu. Kini tempat itu kosong, tanpa ada sesuatu yang mengisinya.
Aku membuka laci paling atas di meja belajarku. Kulihat disana ada foto kelulusan ketika aku
masih mengenakan seragam putih abu-abu. Kupandangi sejenak, mengenang masa-masa itu,
dan kuletakkan foto itu di sudut meja yang berdebu.
Ranjang tidurku tertata rapi, bed cover berwarna merah dengan motif garis-garis itu menutupi
seluruh permukaan ranjangku. Aku menekan saklar lampu dan bergegas naik ke ranjangku.
Kusingkap bedcover tebal itu dan mulai menyelusup dibawahnya.
Bantal yang sudah lama tak kutiduri terasa begitu empuk. Aku memiringkan tubuhku kearah
meja belajar. Kupandangi lekat-lekat foto kelulusanku. Dalam remangnya cahaya dikamar itu,
hanya satu wajah yang kulihat dengan jelas. Indah ada disana dan tersenyum manis.
Akal sehatku tak kunjung pulang memasuki kepalaku. Dimana ia berada ketika aku sangat
membutuhkannya. Aku mencoba berpikir, namun yang kudapat hanya ketakutan. Rasa
khawatir akan akibat buruk yang bisa menimpa keluargaku. Aku memejamkan mata, berusaha
mengusir ketakutan yang menguasaiku. Tanpa sadar air mataku menetes.
Mungkin ini adalah ganjaran dari tuhan, atas apa yang telah aku lakukan selama ini.
Persetubuhan sedarah yang selama ini terjadi dibawah atap rumah ini, kusadari adalah dosa.
Namun apa daya, aku hanyalah seorang manusia biasa yang memiliki hasrat, nafsu, dan cinta.
Ohh.. tuhan, apa yang harus hamba lakukan untuk mengakhiri penderitaan ini.
Malam itu sunyi sekali, sampai-sampai aku bisa mendengar suara jangkrik terbawa deru angin
malam. Lamunanku akhirnya membawa aku terlelap.
Aku bermimpi, berada di sebuah padang pasir tandus. Kemanapun mata ini memandang, yang
ada hanyalah lautan pasir berwarna kuning, teriknya matahari membakar kulitku, tak ada
tempat berteduh, tak ada makanan, tak ada minuman, tak ada teman. Aku sendirian.
Kurasakan kedua kakiku gemetar, aku jatuh tersungkur. Tubuhku berguling keras menuruni
bukit pasir tempatku berpijak. Tanpa daya untuk melawan, tubuhku terperosok jauh sekali.
Kini, pemandangan padang pasir itu telah berubah, menjadi sebuah tebing curam. Apakah aku
jatuh dari tebing ini? Apakah aku sudah mati, pikirku. Aku terlentang di atas sebuah batu besar
berwarna hitam. Tebing itu sangat gelap, satu-satunya sumber cahaya adalah tempat dimana
aku masuk.
Aku terjebak, tak bisa berbuat apa-apa untuk keluar dari penderitaanku.
Terdengar ditelingaku suara air yang menetes dari stalagtit di langit-langit goa itu. Aku berjalan
mendekat, berusaha mengumpulkan tetesan air itu di kedua telapak tanganku. Namun ketika
aku menegadahkan tanganku dibawahnya, tetesan itu berhenti. Seakan tuhan tidak memberikan
jalan untukku bertahan hidup. Mungkin lebih baik aku mati, pikirku. Aku kembali duduk
termenung di batu besar itu, menunggu malaikat maut datang menjemput jiwaku yang
berlumuran dosa.
Sebuah cahaya terang berwarna putih menyinari wajahku, silau sekali. Aku mengangkat sebelah
tangan menutupi wajahku. Samar-samar kulihat seseorang disana. Aku tersenyum, mungkin
inilah saat aku mati.
jangan menyerah anakku sapa sosok itu.
Aku memicingkan mata untuk melihat siapa gerangan yang berbicara.
ayah kataku. Aku berlari menghampiri sosok ayah dan memeluknya.
masa depanmu masih panjang, yang harus kamu lakukan adalah melewati cobaan ini nak
katanya.
Aku tak kuasa menahan tangis. Air mataku jatuh bagai rintik hujan yang tak dapat kubendung.
Aku memeluk erat sosoknya.
maafin aku yah. Aku udah khianatin ayah. Ucapku disela tangisanku.
Ayah mengusap lembut kepalaku. Usapan itu begitu hangat, penuh kasih sayang.
ayah tidak menyalahkan kamu. Ayah bangga punya anak yang kini bisa menggantikan peran
ayah., maaf ya Tom ayah pergi terlalu cepat.
aku harus bagaimana yah.? Tanyaku.
ayah tidak bisa memberi nasihat apapun sekarang kamu sudah dewasa. Kamu adalah
ayah.. apapun yang kamu pilih, ayah akan selalu mendukung kamu dari belakang jangan
menyerah sampai disini.. sosok tubuh ayah kembali bercahaya, terang sekali. Perlahan
cahaya itu memudar, aku larut dalam tangisanku. Berharap ayah masih berada disana
menemaniku dalam kesendirian.
Aku duduk bersimpuh, dalam tangisanku aku berdoa. Semoga tuhan memberikan jalan
padaku, walaupun jalan itu sangat sulit, sangat terjal, aku hanya berharap jalan itu terbuka
untukku.
Tetesan air itu kembali menetes. Menciptakan bunyi berdecak yang bergema di seluruh goa.
Aku segera berjalan kearahnya, menegadahkan tanganku kembali. Tetesan air itu semakin
cepat, perlahan tetesan itu berubah menjadi air yang mengucur. Deras sekali, memenuhi celah
tebing itu dengan genangan air. Aku tenggelam di dalamnya.
naik ke atas nak. Kudengar suara ayah berbisik.
Aku segera berenang ke permukaan. Dalam riak air aku melihat ayah mengulurkan tangan dari
atas. Aku mengulurkan tangan menyambut ulurannya.
Tom. Kamu kenapa? Tom bangun. Kata Naya.
Aku terbangun dari mimpiku. Wajahku basah oleh linangan air mata, kaus yang kukenakanpun
tak luput dari keringat.
sayang. Kamu kok nangis. Ada apa? kata Naya seraya memelukku.
Aku masih mengatur napas, tak mampu menjawab pertanyaannya. Jam di dinding menunjukkan
pukul 03:00.
kakak dengar kamu nangis, jadi kakak turun, kamu kenapa sayang cerita dong sama
kakak.. kata Naya.
Kulihat air mata Naya menetes di pipinya.
kak. Kataku.
kenapa Tom Naya melepaskan pelukannya. Kini ia memegang wajahku dengan sebelah
tangan.
kalo menurut kakak, aku harus bagaimana.? Tanyaku.
Naya tersenyum, ia sangat mengerti perasaanku.
ÔÇ£kamu turutin aja permintaan tante, biar bagaimanapun tante adalah orang yang sedang tertimpa
musibah lebih berat daripada kita kita harus tolong.. katanya.
tapi aku ga bisa khianatin kakak. Aku sayang sama mama dan kakak. Aku ga bisa
berhubungan sex selain sama kakak, sama mama.
ini demi keluarga Tom., kita diajarkan menolong sesama kalau ada seribu orang yang
butuh pertolongan, sementara ada satu diantaranya adalah keluarga, kita wajib menolong
keluarga lebih dulu.., kamu jangan mikir terlalu jauh, kakak sama mama udah setuju, yang
perlu kamu lakuin Cuma hamilin tante Shelly, setelah tante Shelly hamil, semua terserah
kamu. Kata Naya.
Aku diam sejenak, akal sehatku mulai kembali. Terima kasih Ayah, pikirku.
ÔÇ£mama ada dikamar?ÔÇØ tanyaku.
iya mama dikamarnya.
ÔÇ£tante?ÔÇØ
tante ada dikamar kakak.
aku mau ngomong sama mama. kataku.
Naya mengangguk, kini kami berjalan menaiki tangga ke kamar mama.
Mama sedang duduk termenung memeluk bantal besar berwarna putih yang menutupi
tubuhnya.
Mama menoleh kearahku ketika aku memasuki ruangan itu. Naya menutup pintu kamar. Mama
bangkit dan memelukku erat.
sayang.. maafin mama ya.. mama meminta terlalu banyak sama kamu kata mama.
mah. Aku punya permintaan. Kataku.
Naya duduk diranjang dan menarikku untuk duduk disebelahnya. Mama mengikuti kami, kini
aku berada diantara mama dan Naya.
permintaan apa Tom?
setelah semuanya selesai, aku mau kita pindah dari sini. Kataku.
ÔÇ£memang ada apa sayang?ÔÇØ tanya mama.
karena.. kini aku menoleh, menatap wajah Naya. Wajah yang selama ini selalu
terbayang dalam lamunanku.
kak aku mau kakak nikah sama aku.. kataku.
Naya tersentak mendengar perkataanku. Kami bertiga kini diam seribu bahasa. Mama dan
Naya seperti tak tau harus berkata apa.
Cukup lama Naya diam dan termenung. Akhirnya senyum tipis menghiasi wajahnya yang cantik.
Mama masih terdiam menunggu jawaban dari Naya.
ÔÇ£menurut kamu kakak jawab apa?ÔÇØ kata Naya.
ihhhh. Kakak. Aku serius. Kataku.
Naya tertawa kecil melihatku merengek. Mama memelukku dari belakang, ia menyandarkan
dagunya pada bahuku.
ohhh. Jadi begitu syaratnya.. oke deh mama merestui. Kata mama.
Naya kembali tersenyum dan mengecup bibirku. Kami bertiga berpelukan, erat sekali.
Kehangatan kasih sayang dalam keluarga kami tak bisa kupungkiri.
Naya melepaskan ciumannya dan mengangguk.
iya.. kakak mau kamu jadi suami kakak. Katanya.
Ucapan Naya bagaikan air dingin di tengah padang pasir yang terik. Begitu melegakan hati dan
perasaanku yang gundah gulana dirundung cobaan yang tak ada habisnya.
Keputusan kami sudah bulat. Mungkin ini adalah yang terbaik bagi kami. Walaupun segala
resiko sudah menanti akibat keputusanku, namun aku bertekad menghadapinya. Kali ini tanpa
penyesalan.
aku mau ke kamar tante. Mama sama kakak mau ikut? tanyaku.
Naya menggelengkan kepala.
kamu aja sayang. Selesaikan kewajiban kamu. Kata mama.
Aku mengangguk dan berjalan melewati pintu kamar itu. Meninggalkan mama dan Naya
berdua yang menunggu aku menyelesaikan kewajibanku.
Kuketuk pelan pintu kamar tante Shelly.
Tak butuh waktu lama. Tante Shelly membukakan pintu, rupanya ia belum juga tertidur.
eh. Tom ayo masuk. Kata tante.
Tante Shelly membalikkan badan dan berjalan menuju ranjangnya, kulihat sepitas dari balik
punggungnya, tante Shelly menyeka air mata diwajahnya.
Aku menutup pintu kamar itu dan berjalan kearahnya. Tante Shelly duduk di ranjang itu, aku
mengikutinya. kini aku duduk berdampingan dengannya.
ÔÇ£tante kok nangis?ÔÇØ tanyaku pelan.
maaf ya Tom. Tante ga maksud nyusahin keluarga ini.. tante Cuma ga mau dihamilin sama
pria-pria gak jelas diluar sana kata tante.
Aku tersenyum lebar, berusaha mencairkan suasana yang kurasa sangat canggung ini.
udah si tan. Santai aja., tapi.. kataku.
ÔÇ£tapi apa Tom?ÔÇØ
ÔÇ£nanti anak kita gimana?ÔÇØ tanyaku.
Tante tersenyum, ia mendekap tanganku dengan tanannya yang hangat. Kurasakan tangan tante
masih lembab oleh air mata.
tante gak akan gugurin kandungan tante tante akan urus anak kita sampai besar kamu ga
perlu khawatir, anak kita gak akan tau apa yang terjadi sebenarnya tante akan bilang sama
dia, kalau ayahnya ninggalin tante waktu tante mengandung kata tante.
tapi sekali-sekali tante bawa anak kita ya.. main ke tempat Tomi.. Tomi kan mau liat
perkembangan hasil antara Tomi sama tante kataku.
Tante tersenyum dan mengangguk. Kini ia memeluk bibirku dan menciumku dengan lembut.
Dalam ciuman itu kami merebahkan diri keranjang.
Ia memeluk tubuhku dengan erat. Kurasakan nafasnya yang hangat berhembus diwajahku.
Sambil berciuman, kini tanganku membuka pakaian yang dikenakan tante. Ohh kulit tante
yang mulus membuat nafsuku bangkit. Aku menjelajahi lekuk tubuhnya yang sintal dengan
kedua telapak tanganku.
Kedua tangannya kini mulai melucuti pakaianku. Tangannya yang lembut menarik tubuhku untuk
merebah di atas tubuhnya yang sudah tidak terbalut apa-apa.
Payudaranya yang besar kurasakan sangat hangat ketika menyentuh kulit dadaku. Lembut dan
kenyal sekali. Aku melepaskan ciumanku dan mulai menjilati lehernya.
Mmm.. geli sayang kata tante.
kulit tante mulus banget kaya masih perawan kataku.
Aku melanjutkan aksiku. Kuhisap lehernya dengan kuat, sampai meninggalkan bekas cupangan
yang memerah dilehernya.
Perlahan, nafas kami mulai memburu. Kurasakan degup jantung tante ketika jilatanku
merambah payudaranya. Mungkin ia gugup karena baru pertama kali ini ia bersetubuh selain
dengan suaminya.
Tante meluruskan tangannya keatas kepalanya. Ia kini pasrah saja menerima semua rangsangan
yang kuberikan.
Aaaahhh. Mmmpph. Tante mendesah dan menggigit bibir bagian bawahnya ketika aku
menjilati kedua putingnya bergantian. Puting berwarna merah muda itu sungguh sangat
menggoda. Bagaikan setangkai buah chery diatas kue tart.
Kumainkan putingnya dengan lidahku. Aku kini merebahkan diri disampingnya. Tanganku mulai
bergerilya di vagina tante. Kuraba belahan vagina yang mulai basah itu. Tante mulai bereaksi.
Tubuhnya mulai menggeliang pelan. Ia menggerakkan pinggulnya maju mundur, seakan haus
akan belaian di selangkangannya.
keatas sedikit sayang.. elus-elus klitoris tante.Ahhh. pintanya.
Aku tak terlalu terburu-buru dalam permainan kami. Kubiarkan nafsunya memuncak. Jemariku
kini menjamah lubang vagina yang sudah mulai licin itu. Kubuka lubang itu dengan jari telunjuk
dan jari manisku, lalu kumasukkan jari tengahku perlahan.
Aaaaaahhh. Kocokin memek tante sayang. Ia kembali memintaku menaikkan tempo
permainan. Nampak gelora nafsunya sudah mulai memanas. Ia kini meremas kuat payudaranya
yang tak kumainkan.
Aku memasukkan jari tengahku lebih dalam. Kurasakan kehangatan dalam vaginanya. Cairan
kenikmatan itu mulai meleleh di bibir vagina berwarna kemerahan itu. Perlahan jilatanku mulai
menjalar turun dari payudara tante.
Kini kumasukkan dua jariku kedalam lubang vaginanya dan kugerakkan perlahan. Lidahku kini
menyapu perutnya yang langsing. Sungguh bodoh suaminya, ia menyianyiakan kemolekan tubuh
tante. Kini tubuh ini sudah menjadi milikku.
Jilatanku kini sudah sampai di selangkangannya. Kumasukkan lagi satu jari kedalam lubang
vagina itu. Sempit sekali rasanya vagina itu ketika ada tiga jari yang memasukinya. Aku tidak
leluasa menggerakkan jariku keluar masuk dalam liang vagina itu.
MmmmpphhhMmmmm.Aaaaaahhh. ia mendesah ketika jilatanku sampai pada
klitorisnya. Ia menekan kepalaku, pinggulnya bergerak liar. Lubang vaginanya semakin basah.
Dapat kurasakan kini tiga jariku semakin leluasa menjamah lebih dalam.
Ahhh enak sayangterus jilatin sayang. Desahan yang keluar dari bibir tante
menggema dalam ruangan kamar itu.
Waktu mulai bergulir. tak sampai tiga jam lagi matahari akan terbit. Namun permainan kami
yang sebenarnya bahkan belum dimulai.
Tom. Masukin tom tante pengen ngerasain kontol kamuAaaah. Ceracaunya.
Tak kupungkiri, nafsu birahiku juga mulai menggelora. Penisku sudah menegang keras, siap
menghujam lubang vagina tante yang sudah basah.
Perlahan aku mengatur posisi. Aku membuka selangkangan tante lebar-lebar. Kuarahkan
kepala penisku kelubang vaginanya.
Dengan sekali hentakan kuat penisku menghujam lubang hangat itu.
Aaaach. Tante memekik.
Ohh. Memek tante enak banget kataku. Aku mulai menggerakkan tubuhku maju
mundur. Membiarkan penisku menjelajahi vagina tante. Tanganku kini meremas kuat kedua
payudara tante yang berguncang keras karena gerakanku.
terus tom. Enak banget.Aaaahhh. entotin tante tom ceracaunya.
Aku merebah di atas tubuhnya. Mendekatkan bibirku kewajahnya.
Tante merangkul leherku dan kami mulai berpagutan. Lidahnya bergerak liar dalam rongga
mulutku.
Aku mempercepat gerakanku. Kini tante tak kuasa menahan desahannya.
AaahhAaah.Aaaah..Ahh. tante mendesah singkat seirama dengan gerakanku.
Aku menekan bibirku erat kebibirnya.
MmmhhhMmmmmhhh.. desahnya.
Kurasakan denyutan vaginanya, membuat birahiku mulai memuncak.
Mmmm.Aaaahh.Ahhhh..Ahhh desahannya makin liar. ia kini mendekap erat
kepalaku di lehernya. Leher jenjang dengan kulit putih itu kujilati dengan liar.
Aaaaccchhh..AaAaaaaahhh.terus sayangAatante mau keluar.
Vaginanya yang berdenyut kencang membuatku tak mampu lagi menahan luapan birahi ini.
Ahhtante. Aku juga.. mau keluar.. kataku.
Tante mencengkeram tubuhku dengan kedua tangan dan kakinya. Tubuhnya menegang.
AaaaaasayangAaaaaaa..AaaahhhhhAaaaa
Orgasme pertamanya datang.
Aku menghujamkan penisku sedalam mungkin. Aku sudah bersiap menumpahkan spermaku
dalam rahimnya.
(sfx : Croottttt..Croottt.)
Aaaaaaaahhhhhh..Aaaaach hhaaaaaahh
Tubuhku terkulai lemas setelah menembakkan spermaku kerahimnya. Aku terkulai lemas
disisinya.
Tak kukira, tante segera bangkit.
Ia mengulum penisku yang masih berlumuran dengan cairan kenikmatan kami.
Penisku yang sudah tidak sekeras tadi dikulumnya dengan liar. nampaknya nafsu birahi tante
masih belum terpuaskan.
Penisku yang sudah mulai melunak ia masukkan seluruhnya kedalam rongga mulutnya. Ia
menghisap batang penisku sambil menariknya agar kembali mengeras.
Tak butuh waktu lama. Kini penisku perlahan mulai bangkit.
sekarang ronde dua ya..  kata tante.
Tante menaiki tubuhku yang terkulai. Dengan jemari tangannya yang lembut, ia mengarahkan
penisku memasuki lubang vaginanya.
Tante menggerakkan tubuhnya naik turun. Matanya terpejam, kulihat senyum tipis memekar
diraut wajahnya.
Ahhh. Kontol kamu gede tom enakAhhh. Tante jadi ketagihan ceracaunya
seraya menggerakkan tubuhnya.
Kedua payudaranya kini bergoncang naik-turun seirama dengan gerakannya.
Ranjang itu berderit. Seprei yang menutupinya kini sudah berantakan.
Aku masih terlentang tanpa berbuat apa-apa. Mengumpulkan tenaga untuk mengimbangi
permainanya. Tante kini mulai merebah diatas tubuhku.
Ia menjilati bibir dan leherku. Lidahnya sungguh lembut kurasakan ketika jilatannya menelusuri
kulitku. Gerakan pinggulnya semakin cepat.
Ia kini menjilati sekujur dadaku. Putingku dihisapnya dengan kuat.
Ahhhhenak banget tante.. Ahhh ceracauku.
Gerakan tubuh tante semakin liar. ia mengusap klitorinya dengan sebelah tangan ketika ia
menghujamkan penisku kedalam vaginanya.
uuuhhhh..Mmmmppph. Ah tante mendesah. Ia kini bangkit dari posisinya. Kedua
tangannya kini bertumpu di dadaku. Gerakan tubuhnya yang liar membuat kedua payudaranya
kembali berguncang.
Aku meraih kedua putingnya dengan tanganku. Kupilin puting yang mengacung itu dan sesekali
kutarik dengan kasar.
hhhaaaahhAaaaaahhh..Aaaaaaaahhhhhhh. tante mendesah panjang.
Irama gerakannya menurun, tampaknya ia baru saja menggapai orgasmenya yang kedua.
Penisku masih tertancap dalam vagina tante ketika ia kembali merebahkan diri di atas tubuhku.
Aku beralih posisi. Aku bangkit dari ranjang itu dan beranjak ke belakang tante. Kutarik
pinggulnya agar ia menungging. Kumasukkan kembali penisku yang masih menegang kuat dan
kuhujamkan berkali-kali kedalam vaginanya.
Aaaaahhhh..Ahhhh..Ahhhhh.. desahnya.
Bersetubuh dengan tante dengan posisi doggy style benar-benar nikmat. Aku meraih kedua
payudaranya dengan sebelah tanganku dan kuremas kuat. Tangan kananku kini meraih rambut
tante yang tergerai di punggungnya.
Permainan kami kini berlangsung cepat. Kuhujamkan batang penisku kedalam vaginanya ketika
aku menjambak rambutnya yang lembut.
Aaaaahhterus sayang. Enak. Ahhh
Sssshhahhh..Aahh. memek tante enak banget. Gak kalah sama memek mama dan
Naya..Aaaahh gerakanku semakin liar.
Beberapa menit berlalu. Orgasmeku tak kunjung datang.
Aaaaaaaahhh.Aaaaahhh.. Aaaahhaaaaaaaaaa. Tante memekik ketika aku
menhujamkan penisku dengan kasar kedalam vaginanya.
Cairan kenikmatannya menyembur di selangkangan kami. Ia sudah mencapai orgasmenya yang
ketiga.
Jam dinding kini menunjukkan pukul 04:45. Tak terasa hampir satu jam kami melakukan
permainan sex.
kamu belom keluar lagi sayang? tanya tante.
belum tante.. abis sayang kalo keluar lagi. Aku belom puas nikmatin tubuh tante.
hihihi..emank tubuh tante nikmat ya.. sampe mainnnya kasar gitu.
iya tante memek tante enak banget. Maaf ya tante, aku kebawa nafsu
gapapa sayang.. tante suka kok digituin. Orgasme tante cepet nyampenya.
Tubuhku mulai lelah, kini aku berbaring di samping tante. Ia mengangkat sebelah pahanya dan
mulai memunggungiku.
masukin lagi sayang. Tante masih kepengen nih.
ÔÇ£lagi nih tan?ÔÇØ
iya. Abis kontol kamu nikmat banget sih
Aku kembali memasukkan penisku kedalam vaginanya. Kini dalam posisi kami berdua
merebahkan diri di ranjang.
Aku menusukkan penisku dengan liar sementara tanganku meremas kuat payudara tante.
Aaaaaahhhaaaaaahhh.Aaah.. ia kembali mendesah
Tante mengusap cepat klitorisnya dengan tangannya. Sepertinya ia menikmati perlakuanku yang
kasar terhadap tubuhnya.
Ohh my god.. memek tante sempit banget..Aaaahhhceracauku.
Tante hanya tertawa kecil sambil terus mendesah.
ÔÇ£tante jarang ngentot sama om ya?ÔÇØ tanyaku.
sering kok tapi kontol dia gak segede punya kamu.AaaahhhAacchh..Aaaahh
Aku tersenyum mendengar jawabannya. Pantas lubang vaginanya masih sempit. Rupanya ia
belum pernah dimasuki oleh penis yang cukup besar.
Aku menggengam payudara tante dengan kuat. Kutarik kedua payudaranya kebawah agar
penisku masuk semakin dalam ke liang vaginanya
Aaaaaahh.Aaaahhh terus sayang.remas yang kuat.
Gerakan jemari tante di klitorisnya semakin cepat. Vagiannya kembali berdenyut.
Jam dinding menunjukkan pukul 05:20. Kurasakan orgasmeku sudah mulai datang
Ahhhhh.Ahhh.aku mau keluar tanteAhhhh
hhhhhAaahhhhHaaaahhh..tantejuga Aaaach.. mau sampai..aaaaahhh
AaahhhÔÇØ
Kupercepat gerakanku. Tubuh tante juga menggeliang liar. rasa lelah pada tubuh ini kutahan
sekuat tenaga. Aku bersiap memuntahkan spermaku setelah tante orgasme.
Tante menundukkan kepalanya. Tanganku yang meremas payudaranya kini terjepit kuat di
ketiaknya. Tubuhnya menegang. Aku semakin mempercepat gerakanku.
Aaaaaaaahahhhhhh.Aaaaaaaaahhhhhhhhhh.AAAaaaahh  tante mendesah
panjang.
Kini saatnya aku memuntahkan spermaku dalam rahimnya.
Aku menekan kuat penisku.
(sfx : CroooooooottttCroooottttttttttCrooottt)
Orgasmeku sampai. Kali ini jauh lebih nikmat dari sebelumnya. Tubuhku terkulai lemas. Penisku
masih kubiarkan mencancap di vagina tante.
Tante menarik bedcover tebal untuk menutupi tubuh kami. Spermaku mulai meleleh di paha
tante. Hangat dan lembab kurasakan lubang vagina tante yang masih berdenyut.
Aku memejamkan mata, beristirahat sejenak memulihkan tenagaku.
Pagi menjelang.
Kamar yang berantakan itu menjadi bukti, betapa liar permainan yang kami lakukan semalam.
Aku meninggalkan tante yang masih terlelap tanpa busana menuju ruang tengah. Kulihat mama
dan Naya sudah ada disana. Mereka menoleh kearahku bersamaan. Mereka tersenyum lebar
ÔÇ£gimana? Tantemu oke ga?ÔÇØ tanya mama.
kalian mainnya berapa ronde tuh? Sampe kedengeran ke sini. Kata naya.
ÔÇ£emank udah lama disini?ÔÇØ tanyaku.
dari jam lima pagi. Kata Naya.
ÔÇ£gimana tom? Rasanya body tante kamu? Masih mantep kan?ÔÇØ tanya mama.
tante mainnya hot banget mam. Aku sampe kewalahan. Kataku.
berarti kemungkinan hamilnya gede nih syukurlah soalnya tantemu bilang sekarang lagi
masa subur. Kata mama.
Aku duduk di samping Naya. Kupeluk tubuhnya dari belakang.
amin mah. Semoga keinginan tante cepat terwujud. Terus aku bisa nikah deh sama
kakakku ini. Kataku sambil mencium pipi Naya.
iya-iya.. duh calon suamiku ini udah ga sabar ya? Kan malam pertamanya udah sering
kata Naya sambil tersenyum.
beda dong.. kan kalo nanti udah sah kataku.
hihihi.. dasar.. anak-anak mama ini lagi jatuh cinta ya. Kata mama.
iya dong mam. Kata kami berbarengan.
Mama dan Naya hari ini akan pergi keluar. Mereka akan mengurus penjualan rumah kami ke
agen property terdekat. Selain itu kami juga akan mengiklankan rumah kami di media internet.
Harapanku cuma satu, masa depanku bersama Naya dan mama akan bahagia.
Kami bertiga kini mandi bersama, bersiap-siap menjalani hari ini.
sayang. Udah kepingin lagi belum? tanya Naya.
kakak kepingin ya..  kataku sambil mencubit putingnya yang sudah mengacung tegang.
Naya mengangguk. Kini Naya berdiri berhadapan dengan mama.
Mereka berpelukan erat. Naya mengangkat sebelah kakinya yang kini dipegang oleh mama.
Penisku sudah mengeras. Aku membimbing penisku dengan tanganku menuju lubang vagina
Naya.
Perlahan penisku mulai memasuki lubang hangat itu. Naya mengulum payudara kanan mama.
sementara aku menghisap payudara kirinya. Aku menyelusupkan tangan melalui pinggang Naya,
mencari letak lubang vagina mama.
Lubang vagina mama juga mulai licin. Aku memasukkan tiga jari kedalam lubang itu dan mulai
mengocoknya.
AaahhhAaahhh. Kocokin yang cepet sayang. Kata mama.
Ahhhhh.Aahhhhh terus sayang masukin yang dalem. Naya pun tak mau kalah.
Permainan kami dimulai.
Naya menyalakan shower. Kucuran air yang deras itu kini membasahi tubuh kami.
Tetesan air yang mengalir melewati punggungku menghasilkan sensasi merinding. Hujaman
penisku di vagina Naya menghasilkan bunyi ÔÇÿplop..plop..ÔÇÖ karena basah oleh guyuran air.
Mmmmh.Ahhh..Ah Nay kata mama.
Aahhh apa mah?
masukin.juga Ahh.jari kamu..
Nampak mama merasa kurang terpuaskan. Hasratnya yang menggebu menghipnotisnya.
Membuatya haus akan sex yang liar. Naya merogoh selangkangan mama. mama kini
mengangkat sebelah kakinya untuk memudahkan Naya memasukkan jemari tangannya.
Entah apa yang dipikirkan Naya. Bukannya memasukkan jari ke vagina mama, ia kini
memasukkan jari ke anusnya.
AaaaaaaaaAahhh Aahhha. Nay. Kocokin Nay. Ahhhh.
Sensasi itu membuat mama menggila. Ia kini menjambak rambut kami dan menekan erat
kepayudaranya. Aku merespon dengan menggigit pelan puting mama. Naya pun mengulum
payudara mama dengan beringas.
Aku sudah tidak bisa menahan permainan ini. Tenagaku mulai habis.
Aku mempercepat gerakanku. Penisku keluar masuk dengan cepat melalui lubang vagina Naya
yang licin oleh guyuran air.
kak..Ahhh..Ahhhh. aku udah ga tahan..Ahhh. ceracauku sambil terus
menghujam vagina Naya dengan penisku.
Naya menggenggam lenganku.
keluarin aja tom. Gapapa..AhhhAhhhh.
Uhhh.Ahhhh.kocokin yang cepet sayang. Ahhh. Mama mau keluar. Ahhhh..
Mama semakin menggila. Gerakan pinggulnya menekan jemariku lebih jauh memasuki lubang
vagina mama. tubuhnya menegang. Aku memainkan jemariku dengan liar di dalam vagina
mama. kugerakkan jemariku seperti sedang mencuci gelas. Mama melenguh panjang.
AaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhAahhh..
Orgasmenya begitu hebat. Mama segera melepaskan bibir kami dari payudaranya dan
berjongkok di depan Naya. Kini Naya bertumpu pada dinding.
Kedua tangan mama kini meremas payudara Naya. Mama mendekatkan lidahnya ke vagina
Naya yang sedang dihujam oleh penisku. Ia mulai menjilat.
Ahhhh..Ahhhhhhh.AaAaaaaaahhh terus mah..
Jilatan demi jilatan membuat Naya semakin lupa diri. Tampaknya double penetration yang
dilakukan Naya kepada mama sangat dinikmati oleh mama. aku membasahi jari tengahku
dengan air liur dan mengarahkannya ke anus Naya.
Dengan sekali tekan aku menusuk anusnya dengan jariku.
Aaacchhhhhhh ia memekik.
Sepertinya Naya merasakan agak perih, namun ia sama sekali tidak mengeluh.
Aku mempercepat gerakanku. Sesekali lidah mama menyapu buah penisku. Rasa geli itu
membuat birahiku memuncak.
Ahhhhh.Ahhhh kak. Aku udah mau keluar.
Kurasakan vagina Naya juga mulai berdenyut. Aku meremas tangan mama yang menggenggam
payudaranya dengan kasar. Berharap orgasmenya sampai sebelum aku.
AhhhhAhhhh. Kakak. Juga..Ahhhhh ceracaunya.
Perkataan Naya membuatku semakin bersemangat. Kupercepat lagi gerakanku. Penisku
perdenyut kencang. Aku menahan sekuat tenaga untuk tidak memuntahkan spermaku terlebih
dulu.
Tubuh Naya menegang, ia mendorong tubuhnya kebelakang dengan tangannya yang menumu di
dinding kamar mandi itu. Penisku menancap lebih dalam.
Aaaaaaaaahhhhh..Aahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh . ia melenguh panjang.
Kini saatnya aku menyelesaikan permainan ini.
Dengan sekali dorongan kuat aku menekan penisku kedalam vagina Naya.
Aaaaaahhhhhh. Aku memekik tertahan.
(sfx : Crrroooootttt..Crooooottt)
Spermaku sudah kukeluarkan. Penisku terasa ngilu, mungkin karena beberapa kali
berhubungan sex dalam waktu yang berdekatan.
Aku melepaskan jariku dari anus Naya dan menyandar di dinding kamar mandi yang dingin.
Denyutan Vagina Naya masih terasa di penisku.
dimasukin di pantat enak juga ya mah. Kata Naya.
iya kan sensasinya beda
walaupun agak perih tadi tapi lama-lama enak..
Aku melepaskan penisku dari vagina Naya. Spermaku meleleh keluar dan menetes di kamar
mandi itu. Guyuran air yang menggenang mengalirkan sisa spermaku menuju saluran air.
Aku masih menghela nafas panjang. Kedua kakiku gemetaran. Aku kesulitan berdiri.
mah. Udahan yuk aku udah ga kuat. Kataku.
yuk kita bilas
Kami menyudahi permainan kami, bersamaan dengan orgasme Naya. air kini mengucur deras,
membasahi tubuh kami dan melepaskan sisa-sisa busa sabun yang masih menempel.
Kami keluar dari kamar mandi bertiga tanpa busana.
Kulihat tante Shelly baru saja keluar dari kamarnya tanpa sehelai benang pun. Tampaknya ia
tidak canggung untuk bertelanjang ria bersama kami.
Mama menghampiri tante dan mengelus perutnya.
semoga cepet hamil ya Shel.. kata mama.
tenang aja Sher. Tomi hebat banget. Aku sampai orgasme empat kali semalam.
Kemungkinan hamilnya pasti besar. Kata tante.
Aku dan Naya hanya tersenyum-senyum saja sambil bergegas menuju kamar untuk
mengenakan pakaian.
Aku berniat pergi ke bengkel hari ini, untuk membicarakan kepindahanku kepada Andi.
Kutunggangi motorku dan kupacu menuju tempat itu.
Sesampainya disana kulihat Andi sendang briefing bersama kedua karyawan kami.
wetssss.. tumben pagi-pagi uda nongol sini lah kita lagi dapet project baru
Aku menghampiri mereka, kami saling bertukar ide untuk membuat pemilik motor merasa puas
dengan hasil modifikasi kami.
Tak lama, kami telah selesai berbincang. Aku mengajak Andi untuk berbicara diwarung kopi
yang berjarak sepuluh meter dari bengkel kami.
Disana aku duduk bersama Andi disebuah bangku kayu panjang berwarna cokelat. Pesanan
kopi kami segera tiba.
Andi mengambil kopinya dan meniup uap panas yang mengepul.
eh. Gue mau ngomong penting nih..
soal apa bro. ngomong aja kata Andi sambil menyeruput kopinya.
gw mau keluar dari bengkel. Kataku.
(sfx : Buurrrrrrr)
Andi menyemprotkan kopi dimulutnya. Kopi itu membasahi kaca etalase diwarung itu.
ehhh kenapa mas. Masi panas jangan di seruput dulu.. kata penjaga warung seraya
menyerahkan lap putih bermotif kotak-kotak kepada kami.
Aku mengambil lap itu dan mulai mengelap kaca etalase yang penuh dengan lelehan kopi.
Andi memandang kearahku, terdiam. Aku menyadarinya, namun aku tetap tak berbicara sambil
masih sibuk membersihkan sisa-sisa kopi yang kini mengalir di meja.
ÔÇ£maksudlu gimana bray? Lu mau ninggalin gw sendirian?ÔÇØ tanya Andi, wajahnya kini
menunjukkan keseriusan. Kontras sekali dengan kebiasaannya yang ÔÇÿselengeanÔÇÖ dan ÔÇÿurakanÔÇÖ.
Aku masih terdiam.
coba-coba. Lu kasih gw satu alasan yang bagus kenapa lu mau ninggalin bengkel kita.
Kita udah kerja keras bro dan kerja keras kita udah berbuah manis masa lu mau tinggalin
gitu aja?ÔÇØtanya Andi.
gw bakal pindah rumah. Kataku singkat.
Andi terdiam. Cukup lama aku menunggu hingga Andi kembali berbicara.
oke alasan yang bagus.. sekarang pertanyaan kedua.. lu kasih alasan ke gw, kenapa lu
harus pindah rumah. Tanya Andi lagi.
masalah keluarga bray.. kataku.
Andi menggaruk rambut dikepalanya. Rambutnya yang tadi tersisir rapi kini berubah awut-
awutan seperti daun nanas.
kok tiba-tiba begini tanya Andi.
namanya masalah kan ga tau kapan datengnya bray.
ya tapi lu ga pernah cerita apa-apa ke gw kalo lu ada masalah. ternyata selama ini lu
ngelamun kaya ayam sakit, ada masalah keluarga..dan bisa-bisanya lu ga mau cerita ke gw
kalo lu ada masalah. Gw bakal bantu lu bray
kalo yang ini maaf bray.. sampai matipun gak akan gw ceritain ke siapapun lagi. Kataku.
lagi? Berarti lu pernah cerita keseseorang.
dua orang tepatnya
ÔÇ£siapa?ÔÇØ tanya Andi.
lu kepo banget si. Udah lu ga perlu ambil pusing. Jalan satu-satunya ya gw pindah
rumah.
gini-gini-gini emang seberapa serius masalah keluarga lu?
ÔÇ£mau tau aja apa mau tau banget?ÔÇØ kataku sambil tersenyum.
ahhh. Ngehe banget ni anak kata Andi. Andi langsung memiting leherku dengan
tangannya sambil mengacak-acak rambutku.
awww ampun.ampun.. kataku.
ÔÇ£emank seberapa serius?ÔÇØ Andi bertanya lagi.
Aku diam sesaat. Raut wajahku berubah serius
gue cuma punya dua pilihan bunuh diri, atau pindah rumah. Kalo lu jadi gw lu pilih
mana?ÔÇØ tanyaku.
Andi terdiam, mungkin ia kini menyadari, betapa serius masalah yang menghampiriku.
ÔÇ£apa ga ada yang bisa gw lakuin buat bantu lu?ÔÇØ tanya Andi.
Aku menggelengkan kepala.
kalau ada.. gw pasti udah cerita.. lu sohib gw bray. Mana mungkin gw ga cerita satu
masalah kalo lu bisa cari jalan keluarnya kataku.
jadi seserius itu masalahnya? tanya Andi.
Aku kembali mengangguk sambil menyeruput kopiku yang sudah agak dingin.
oke gini.. kalo memang itu jalan satu-satunya. Gw dukung. Tapi sampai kapan pun lu
ga boleh keluar dari bengkel.titik kata Andi.
ÔÇ£tapi kalo gw pindahnya keluar pulau, atau keluar negeri gimana? Gw masih belom dapet
kepastian……ÔÇØ kataku.
emank gw pikirin.. kalo lu masih di pulau jawa. Lu bisa dateng kesini sebulan sekali,
kalau di luar pulau atau luar negeri lu bisa tetep briefing sama kita via internet.. abad 21 nih
bray kata Andi.
ya tapi kan gw ga enak sama lo.. masa lo doang yang cape di sini sementara gw enak-
enakan
pokoknya.. kalo lo masi nganggep gw temen lo. Lo jangan keluar dari bengkel titit.
Ehh titik, bengkel ini kita bangun berdua kalo bengkel ini mau diakhirin, kita harus
akhirin berdua. Sekarang kalo lo emank kekeh mau keluar dari bengkel lo pecat Dadang
sama Woko.. dan persahabatan kita berakhir.. kata Andi.
ya elah parah lu ga kasian lu ama anak bini mereka? tanyaku.
Andi mengangkat bahunya.
yah. Itu semua tergantung lu.. andi kembali menyeruput kopinya yan tinggal separuh
gelas itu.
Aku menghela nafas dan bersandar di tembok. Kupejamkan mataku, tak tau harus berkata
apa.
yawdah. Kalo lo ga enak sama mereka, biar gw yang mecat. Andi bangkit dari tempat
duduknya.
Kutarik tangannya untuk kembali duduk.
iye-iye oke kataku.
hahahahahaha.. nah gini kan baru sohib gue andi tertawa dengan tawanya yang
khas.
ketawalu bikin rumput liar aja mati tau ngaca sono lo kalo ketawa mukalu mesum
kataku.
hahaha. Udah-udah yang penting masalah sekarang uda kelar. Gw ga perlu tau masalahlu
apa pokoknya lu selesaiin masalahlu trus lu kontak gw.. oke sekarang kita back to
work mannn.. mas kopi dua berapa? Andi bangkit dari duduknya.
lima rebu aja. Kata penjaga warung. Andi menyerahkan selembar uang berwarna cokelat.
oke mang. Tengkyu.. kata Andi.
Kami pun kembali menuju bengkel. Sekali lagi aku menghela nafas panjang.
Teringat kembali kenanganku bersama Andi, ketika kami merintis usaha ini bersama-sama.
Belajar bersama, gagal, memperbaiki kesalahan, merugi, sampai sekarang kami telah sukses.
Andi memang sahabat terbaikku sejak dulu. Walaupun muka mesum dan perilaku ÔÇÿselengeanÔÇÖ
itu tak kunjung sembuh, namun kuakui baru kali ini aku memiliki sahabat yang selalu ada ketika
aku membutuhkan.
Waktu berlalu. Jam tanganku menunjukkan pukul 14:00. Aku bersiap untuk pulang.
Aku pamit kepada Andi dan kedua karyawanku. Aku berjanji akan memberikan kabar secepat
yang aku bisa. Kutunggangi motorku dan bergegas pulang.
Sesampainya dirumah kulihat mobil mama tidak ada. Mungkin belum pulang, pikirku.
Kuparkir motorku dihalaman. Kulihat piring kecil yang kuletakkan dibawah meja teras kini
telah kosong. Kucing itu kembali rupanya. Aku mengambil piring itu dan meletakkannya di
dapur.
Sesampainya di dapur, tante Shelly baru saja keluar dari kamar mandi. Kuletakkan piring itu di
bak cuci.
ÔÇ£mama sama kakak belum pulang tan?ÔÇØ tanyaku.
belum sayang. Tadi mereka telpon katanya mereka nemu rumah bagus di daerah bogor.
Mereka minat, jadi mereka langsung kesana buat lihat lokasi.ÔÇØ
wah bogor, deket juga. Alhamdulilah kirain nyari rumahnya di jawa tengah gitu
kataku sambil tersenyum
tante minta maaf sekali lagi Tom. Tante jadi nyusahin kalian. Kata tante.
ga papa tante. Tomi suka kok ML sama tante semalam tante hebat banget..
Ahhhh masa sih tante jadi malu. Kata tante yang kini menutupi wajah dengan kedua
tangannya.
kita main lagi yuk tan. Mau ga?
ehhh tadi pagi kan udah main sama Naya sama mamamu.. udah kepingin lagi?
hehehe abis tante sexy banget sih kataku sambil meraba tubuh tante yang hanya
terbalut kimono berwarna merah.
kalo gitu. Puasin tante lagi dong sayang tante berbisik ditelingaku.
ÔÇ£lagi nih tan?ÔÇØ maniak juga tanteku ini, begitu pikirku.
Tante menggengam lenganku dan menarikku keruang tengah
Kami berjalan menuju ruang tengah. Tempat dimana aku sering melakukan hubungan sexual
bersama mama dan Naya. Aku merebahkan tubuh tante kesofa dan mulai membuka seluruh
pakaianku.
sekarang mau gaya apa lagi nih tan. Tanyaku.
apapun lah. Yang penting kan sama-sama enak.. kata tante.
Kini ia meraih penisku yang belum menegang. Dalam satu hari ini sudah tiga kali aku orgasme,
entah aku mampu melayani nafsunya kali ini atau tidak.
Ia mulai mengulum penisku. Mulut tante menyedot kuat batang penisku yang masih lunak.
Bibirnya menyapu kulit peniku dari pangkal sampai ujung.
Mmmmmm tante pinter banget nyepongnya emank sering begini sama om ya?
ahh dia mah susah bangun, mesti di kenyot dulu kontolnya baru bisa bangun bisa orgasme
sekali aja udah sukur kata tante. Ia kembali memainkan bibirnya yang lembut.
Penisku mulai menegang, ia mulai kewalahan memasukkan seluruh penisku kedalam mulutnya.
Namun bak seorang pro, ia tetap mengulum penisku sampai ke pangkal. Kurasakan penisku
menyentuh pangkal lidahnya.
Ahhhhhgila enak banget tante.. ceracauku.
Tante hanya menggumam ketika ia tertawa kecil. Aku meraih rambutnya dan menggenggamnya
erat. Payudara tante berguncang pelan ketika ia memajumundurkan tubuhnya yang sintal.
lama-lama keluar di mulut ini tan.Ahhhh nikmat banget. Kataku.
jangan donk. Keluarin di memek tante aja masa dibuang sia-sia spermanya.
Aku mengerling ke halaman belakang rumah. Sepertinya asik juga berhubungan sex di udara
terbuka. Apalagi halaman belakang rumah kami ditutupi oleh dinding yang cukup tinggi.
Sehingga aku tak khawatir ada orang yang memergoki kami.
tan.. ML diluar yuk
ehhnanti kalo ada yang liat gimana?
temboknya tinggi kok tan yang penting jangan terlalu berisik. Kataku.
Tante tersenyum lebar.
ponakan tante ini ada-ada aja. Yuk keluar, tante juga udah ga tahan nih
Kami berjalan melewati pintu kaca menuju halaman belakang. Di halaman itu tumbuh dua
pohon yang cukup besar salah satunya adalah pohon mangga, yang lain adalah pohon jambu.
Dibawah pohon jambu itu ada sebuah kursi taman yang panjang berwarna putih, namun karena
cuaca warnanya kini mulai merubah kecoklatan. Aku menuntun tante menuju bangku yang
terbuat dari semen itu.
Tanpa di komando, tante langsung merebahkan diri di atas bangku yang dingin itu. Udara luar
yang segar membuat hasratku mulai bangkit. Aku menundukkan badan dan mendekatkan
wajahku ke vagina tante.
Kujulurkan lidahku dan mulai menjilati klitorisnya.
Ahh.Ahhmmmhh tante mendesah perlahan, ia khawatir ada yang mendengar
desahannya.
Aku menjilati klitorisnya dengan liar sementara kedua tanganku memegang paha tante.
Ia mengulurkan kedua tangannya meraih kepalaku. Menekan erat hingga aku agak kesulitan
bernapas. Ia menggerakkan pinggulnya naik turun perlahan, nafsunya mulai bangkit.
Sssssh. Tom ayo masukin.. tante udah kepengen banget kata tante setengah
berbisik.
Aku bangkit dan mengarahkan penisku ke lubang vaginanya.
Tante menarik kepalaku mendekat ke wajahnya.
puasin tante sayang bisiknya.
Ia mulai mengulum bibirku yang basah karena cairan kewanitaanya. Aku menekan penisku
perlahan. Ohhh man. Berhubungan sex di alam terbuka benar-benar nikmat. Hembusan
angin yang berdesir membuat bulu kuduk merinding, suara gemeresik daun menambah syahdu
suasana di halaman belakang saat itu.
Aku mulai menggerakkan penisku. Perlahan-lahan kunaikkan tempo gerakanku semakin cepat.
Tante menekan bibirnya pada bibirku
mmmmmhhmmmhh.mhhh. ia mendesah di sela hembusan nafasnya.
Aku mendekap erat tubuh tante. Tubuhnya begitu lembut, kulitnya kenyal dan mulus. Nikmat
sekali kurasakan kehangatan tubuh tante ketika kulit kami menyatu. Hawa dingin dari hembusan
angin tak mampu menggoyahkan nafsu kami yang mulai membara.
Gerakanku kini mulai liar. aku tau, tante menyukai permainan yang kasar. Maka dari itu aku
menghujamkan penisku dengan keras ke liang vaginanya.
MMmmmmAhhmmmmm desahannya mulai tak terbendung.
Tante membuka mulutnya, membiarkanku memainkan lidahku diantara bibirnya yang lembut. Ia
hhhhaahhaaahhhhaa. Ia mendesah pelan ketika lidah kami bertautan.
Hujaman demi hujaman kulancarkan. Penisku menusuk vagina tante dengan liar. tak kusisakan
sedikitpun penisku diluar vaginanya. Aku menancapkan penisku dengan kuat hingga seluruhnya
tenggelam.
Mmmhh.hh sayang. Cepetin lagi dong. Pintanya.
hhhahhHhaaahh aku gak kuat tante
capek ya? Sini gantian, tante aja yang di atas.. kasian kamu kecapean..
Aku mengangguk. Kami bertukar posisi, kini aku merebahkan diri di bangku itu.
Tante menaiki tubuhku. Meski tante bertubuh sintal nan berisi, namun badannya tidak begitu
berat. Ia mengarahkan penisku menuju liang vaginanya.
Tante mulai bergerak naik turun, payudaranya berguncang keras sekali. Indah sekali
pemandangan buah dada berputing merah muda itu bergoyang dihadapanku. Cahaya yang
masuk dari sela-sela daun dari pohon rindang ini menambah eksotis pemandangan yang
kusaksikan.
mmmmppphh..mmmmm. tante mendesah sambil menggigit bibir bawahnya.
Ia menghujamkan tubuhnya dengan liar. penisku tenggelam kedalam lubang vaginanya yang
licin. Kurasakan sensasi geli ketika kulit penisku bergesekan dengan vaginanya.
(sfx : duuugg.)
Sebuah suara di genteng rumah sebelah mengagetkan kami. Gerakan tante berhenti, kini ia
mendekap tubuhku erat. Kami berdua menoleh ke tempat suara itu berasal. Jangan-jangan ada
orang yang mengintip kami dari tadi, pikirku.
Sesosok bayangan melintas, ternyata itu seekor kucing.
Haaaahhhhhh.. kupikir apa.. aku menghela nafas
hihihi. Bikin kaget aja tante menyentuhkan dahinya kedahiku.
Kami mulai berpagutan, tante kembali menggerakkan pinggulnya naik turun. Vaginanya yang
sempit menghisap penisku dengan kuat ketika ia menggerakan tubuhnya naik.
Rasa kaget yang kami alami tadi membuat nafsu kami memuncak. Kini gerakan pinggul tante
semakin liar. aku meremas kuat payudara tante yang menempel di dadaku.
Ohhhhh..Ssshhh.AhhAhh tante mendesah pelan bersahutan.
Ia memang sangat menikmati perlakuan kasar dalam hubungan sex kami. Aku mencubit
putingnya yang mengacung tegang.
Mmmmmppphh.. Ahhh ia mendesah dan mempercepat gerakan.
Sepertinya orgasmenya sudah mau datang, aku mencium bibir tante dengan liar. mencegahnya
mengeluarkan suara keras ketika orgasmenya tiba.
Beberapa menit berlalu.
Namun sepertinya orgasmenya belum kunjung datang, irama gerakan tante menurun. Sepertinya
ia kelelahan.
sini tan gantian.. aku berbisik di telinganya.
Ia mengangguk.
Aku menarik tangan tante untuk berbaring di rerumputan. Ia merebah perlahan, mungkin karena
kulitnya terasa gatal karena bersentuhan dengan ujung daun rerumputan itu.
Aku segera menusukkan kembali penisku.
Ia mencengkeram kuat tubuhku dengan kedua tangannya.
Kugerakkan tubuhku maju mundur dengan liar.
Rerumputan itu bergemeresik ketika tubuh sintal tante bergesekan dengan mereka.
Penisku mulai berdenyut dalam vaginanya. ia memeluk tubuhku erat, payudaraya yang besar
menekan dadaku, empuk sekali. Ia kembali mencium bibirku. Pagutannya kini sungguh
berbeda, ia menyedot bibirku dan menelan air liurku. Bagai hewan yang kehausan di padang
gurun.
hhhaa..aku mau keluar tan. Kataku berbisik.
mmmhh. Tante juga mau.. keluar sama-sama sayang
Aku mempercepat tempo gerakanku.
Penisku menghujam keras liang vagina tante. Gerakan yang cepat mulai menimbulkan suara
hentakan antara kelamin kami.
uuuhhh. Dikit lagi sayang.
Kurasakan vagina tante berdenyut. Semangatku berkobar. Aku memompa penisku semakin
cepat. Suara gemeresik rerumputan semakin terdengar.
Rasa haus akan tubuh wanita menuntun naluriku untuk menghisap kedua payudaranya. Jilatanku
di mulutnya kini mulai turun kebawah. Aku menekan kedua payudaranya dengan kedua
tanganku. Kedua puting yang telah bersentuhan itu kini kuhisap bersamaan.
OhhhhMmmmppphh.AhhhAhhh desahan tante semakin liar.
Ia mendekap erat wajahku dengan kedua tangannya.
Penisku berdenyut kencang. Tempo gerakan ini sudah terlalu cepat untuk kunaikkan lagi.
Kuhujamkan dengan kuat penisku kedalam vagina tante. Tubuhnya menegang.
Aahhhhah. Tante memekik tertahan seakan berbisik.
Orgasmenya sudah sampai. Aku bersiap memuntahkan spermaku dalam rahimnya.
Dalam sekali hentakan kuat, kutancapkan penisku sedalam yang aku bisa kedalam vagina tante.
(sfx ; Crooottttt.Crooottt Croottt)
Aaa.. aku memekik tertahan sambil membuka mulutku.
Spermaku sudah menyembur kedalam rahimnya.
Aku terkulai lemas di rerumputan itu. Tante memeluk tubuhku, ia mendekap wajahku di
payudaranya. Aku menhisapnya perlahan.
Tampaknya ia masih ingin menikmati sisa-sisa orgasmenya.
Sisa-sisa orgasme masih kental kurasakan. Tante Shelly benar-benar liar. Bodoh sekali
suaminya meninggalkan tante, pikirku.
Tante mengenakan kembali kimononya, kami berjalan masuk kembali ke dalam rumah dan
berbaring di sofa.
Aku menyalakan TV untuk mengusir rasa sepi.
Sore menjelang, mama dan Naya kini telah pulang.
Roman wajah mereka terlihat sangat gembira. Ternyata rumah yang mereka lihat sangat bagus.
Akses jalannya pun mudah. Rumah itu terletak disebuah bukit, agak jauh dari rumah-rumah
lainnya. Di dalamnya ada sebuah kolam renang, halamannya pun luas. Mewah sekali, aku
sempat tidak percaya ketika mereka mengatakan rumah itu dua ratus juta lebih murah dari
rumah kami sekarang.
Tuhan tampaknya memberikan jalan untuk kami.
Syukurlah, masalah yang datang silih berganti kini perlahan mulai berakhir.
Beberapa hari berselang, kami berempat sempat terdiam ketika tante Shelly mencelupkan
secarik kertas panjang berwarna putih kedalam air seninya. Perlahan garis merah mulai muncul.
Samar-samar kami lihat dua garis tercetak di kertas itu.
hore. Kami berempat bersorak bersamaan. Kami mengucapkan selamat
atas kehamilan tante Shelly. Hal itu membuktikan bahwa tuduhan suaminya tidaklah benar.
Mama dan tante Shelly berpelukan, erat sekali. Kulihat tante Shelly menitikkan air mata.
selamat ya Shel.. sebentar lagi kamu jadi ibu. Kata mama.
makasih ya kak. Aku ga tau harus bagaimana berterima kasih sama kalian. Tante terisak
di pelukan mama.
itulah gunanya keluarga tante. Suatu saat, kalau tante butuh sesuatu tante ngomong aja
sama kita kalau kita bisa bantu pasti kita bantu. Kata Naya.
makasih ya Nay. Tante Shelly melepaskan pelukannya dari mama.
Ia kini menoleh kearahku. Ia mengusap air matanya dan tersenyum.
Tom.. makasih ya. Tante akan jagain anak kamu. Katanya.
Aku mendekat dan berjongkok di depan tante. Kutempelkan telingaku di perutnya.
nanti kamu kalo udah besar jangan nakal ya kataku sambil mengelus perut tante.
Setelah hari itu tante mengirimkan foto kepada mantan suaminya. Foto test pack dengan dua
garis merah itu membuktikan bahwa dirinya tidak mandul seperti yang dituduhkan oleh
suaminya.
Tak lama setelah foto itu dikirim, suami tante menelepon. Ia meminta maaf atas segala
ucapannya, ia kini sadar ternyata dirinyalah akar dari masalah yang terjadi dalam rumah tangga
tante Shelly. Namun tante Shelly menolak halus ketika suaminya meminta untuk rujuk kembali.
ÔÇ£masa lalu bukan untuk disesali, tetapi untuk mengajari kita agar tidak mengulangi kesalahan
yang sama dimasa laluÔÇØ begitu kata tante.
Hari ini adalah hari dimana kami pindah dari rumah lama kami, rumah yang penuh dengan
kenangan indah. Tempat dimana aku, Naya, mama, dan ayah tinggal. Kenangan indah itu
membuat kepindahan kami serasa berat. Sungguh sedih mengetahui kenyataan bahwa rumah itu
sudah tidak menjadi milik kami lagi. Seseorang telah membelinya.
Mama telah resign dari tempat kerjanya. Terlalu jauh, kata mama. kini ia sibuk bersama Naya
membuka usaha butik.
Hari ini adalah hari pertama kami menempati rumah baru itu. Kami kini tinggal di sebuah rumah
yang cukup besar berwarna putih. Seperti lembaran baru yang akan kami tulis bersama.
Memang butuh perjuangan untuk menikahkan aku dengan Naya. Berhari-hari kami melobby
petugas di KUA untuk memalsukan identitasku. Akhirnya ia menyetujuinya setelah mama
memberikan uang sepuluh juta rupiah. Kini, aku dan Naya sudah resmi menjadi suami istri.
Kandungan tante Shelly kini berusia satu bulan. Memang belum kelihatan perubahan pada
bentuk tubuhnya. Namun, sifat tante mulai berubah. Kini naluri keibuannya mulai muncul. Ia
mulai peduli pada hal-hal kecil menyangkut kehamilanya. Aku lega, anakku mendapatkan ibu
seperti tante Shelly.
Ia kini telah membeli sebuah rumah entah dimana. Kata tante, kapan-kapan ia akan
mengundang kami main kesana.
Jarak antara Bogor dan Jakarta tidak begitu jauh. Seminggu dua kali aku rajin pergi ke bengkel
untuk membantu pekerjaan Andi. Andi senang sekali, ternyata kepindahanku tidak begitu
mengganggu pekerjaan kami. Semua berjalan normal.
Rumah baru kami memiliki tiga kamar, masing-masing kamar ukurannya sangat besar. Sehingga
kami memutuskan untuk memakai satu kamar saja untuk tidur bersama.
sayang.. nanti malam pertama mau ngapain? tanya Naya.
ÔÇ£emank kenapa sayang? Uda kepingin ya?ÔÇØ kataku.
cieeee. Pengantin baru.., mama boleh ikut ga malam ini?
boleh dong ma. Masa mama ditinggal sendiri lagian kan kita tidur bertiga kata Naya.
Kami kini duduk di ruang tengah. Kami menata rumah baru kami semirip mungkin dengan
dekorasi rumah kami yang lama. Komputer kami letakkan di sudut ruang tengah, begitu pula
dengan rak TV, rak buku, meja, sofa, sampai pada hal kecil seperti pot tanaman kami letakkan
di tempat yang senada dengan rumah lama kami.
Yang berbeda hanyalah sebuah kolam renang yang ada di samping ruang tengah. Air kolam itu
begitu dingin pada pagi hari, mungkin karena pengaruh cuaca.
berenang yuk kataku.
boleh kata Naya.
Kami bertiga kini menanggalkan pakaian kami. Kami berenang di kolam yang dikelilingi oleh
rumpun bambu yang cukup tinggi. Sehingga kami tak khawatir ada orang yang mengintip kami
sedang telanjang.
Perlahan kami memasukkan diri ke kolam itu. Air kolam itu begitu dingin. Kami berpelukan
erat, sempat terpikir untuk mengurungkan niat, namun pelukan mama begitu hangat kami
rasakan.
mah.. aku mau masukin kontol aku dong. Kataku.
Mama mengangguk. ia menyenderkan tubuh Naya di bibir kolam. Naya merangkulkan tangan
ke leher mama dan mereka mulai berpagutan. Aku yang berada di belakang mama
mengarahkan penisku ke lubang vaginanya. cukup sulit melakukan hubungan sex dengan cara
baru. Namun akhirnya aku menemukan letak lubang kenikmatan itu.
Air yang membasahi tubuh kami membuat lubang vagina mama tidak sulit untuk dimasuki.
Aku menghujamkan penisku masuk ke dalam liang kenikmatan itu.
Air mulai beriak dan bersuara ketika aku memaju-mundurkan tubuhku. Sensasi berhubungan
sex dialam terbuka yang sebelumnya kurasakan bersama tante kini kurasakan kembali.
Hangatnya vagina mama mengusir rasa dingin yang kurasakan. Penisku kini menegang semakin
kuat. Aku menempelkan dadaku di punggung mama dan meremas kedua payudaranya.
AaaahhhAhhhhhhAhhhhhhh..Ahhhh desahan mama bersahutan.
mah. Kocokin memek Naya dong mah. Kata Naya.
Mama tersenyum dan mulai meraba selangkangannya. Ia memasukkan tiga jari kedalam lubang
vagina Naya yang tidak seberapa lebar itu.
Ohhh.Mmmahhterus mah..
Mama mengocok vagina Naya dengan cepat ketika aku menghujamkan penisku dalam
vaginanya. vagina mama mulai berdenyut. Aku tersenyum merasakan penisku yang diremas oleh
denyutan vagina mama. aku mendekatkan wajahku ke tengkuknya dan mulai menjilatinya.
Ahhhh.Ahhhh..Ahhh tomAhh desahnya.
Tubuh mama menegang. Aku menghujamkan penisku semakin dalam, semakin cepat, semakin
kuat mengejar orgasme mama yang sebentar lagi akan datang.
Tak lama tubuh mama bergetar. Denyutan vaginanya mengcengkeram kuat penisku yang
menggesek liang kenikmatan itu.
Aaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh mama melenguh panjang.
Orgasmenya sudah sampai. Ia terkulai lemas dalam pelukan Naya.
enak banget ya mah.?
Ahhhhh enak banget Nay. Kontol suamimu bener-bener nikmat.. kata mama.
suami aku kan suami mama juga.. kata Naya.
Mama hanya tersenyum mendengarnya, ia membalikkan posisi mereka, kini Naya
membelakangiku.
yap pasien keduahehehe.. kataku.
Mama dan Naya hanya tersenyum.
ayo sayang.masukin.. aku udah ga sabar.
Seharusnya ia tak perlu meminta, karena sesungguhnya aku sudah tidak sabar untuk
menghujamkan penisku dalam vaginanya.
Kembali kuarahkan penisku dengan jemariku.
Bless penisku tenggelam seluruhnya. Kupompa penisku dengan cepat.
Kujilati tengkuk Naya seperti aku memperlakukan mama. tangan kiriku kuselipkan
diselangkangannya, aku mulai menggesekkan jemariku pada klitorisnya.
Tubuh Naya menegang menahan sensasi kenikmatan yang ia terima. Mama mengulum bibir
Naya sambil memilin-milin putingnya yang mengacung.
Kehangatan tubuh Naya merasuk di dadaku. Membuat nafsuku semakin menggebu. Hasratku
membara. Kupercepat gerakan tubuh dan jemariku.
Vagina naya mulai berdenyut.
Aaaaahhhhhh sayangenak bangetAhhhhhhh.
Naya merangkul leher mama dengan erat. Bibir mereka menyatu, eksotis sekali.
aku.. udah mau keluar.. Ahhh..Ahhh..ahhh kataku.
Mama meremas kedua payudara Naya dengan kuat, kedua putingnya diselipkan dan dijepit
diantara jari telunjuk dan jari tengah. Ciuman mereka semakin liar. tubuh Naya menggeliat liar.
MmmmmmmppphhhMMhhhhhhhh naya melenguh dalam ciumannya bersama mama.
Orgasmenya sudah sampai. Aku mempercepat gerakanku, mengejar orgasmeku sendiri.
Penisku yang berdenyut sudah siap meluncurkan sperma di rahim Naya.
Aku menekan kuat penisku.
(sfx : Crooooooootttt. Crrrrroooottttt.Crooottttt.)
¬ Beberapa kali spermaku menyembur kedalam rahim Naya.
Spermaku meleleh keluar dari vagina Naya. Permainan sex seperti ini baru pertama kali kami
rasakan. Benar-benar seperti pertama kali berhubungan sex. Ide untuk berenang ini benar-
benar brilian.
Spermaku mengambang di air kolam itu. Perlahan ia mulai terbawa aliran air menuju kolam
penyaring di sisi kolam utama.
Tubuh kami mulai kedinginan, kami mengambil handuk dan mengeringkan tubuh kami.
Duduk di sofa bukan ide yang bagus saat itu. Karena kini hari sudah hampir sore, udara dingin
mulai menusuk. Kami belum terbiasa tinggal di tempat dengan iklim yang cukup dingin. Karena
jakarta begitu panas.
Akhirnya kami masuk ke kamar dan meringkuk dibawah bedcover tebal.
Aku memeluk tubuh Naya dan mama yang berada di sampingku.
sayang.. kamu mau punya anak cewe apa anak cowo? tanya Naya.
aku sih yang mana aja.. yang penting sehat kataku.
ÔÇ£emang kalian uda kepingin punya anak?ÔÇØ tanya mama.
Naya mengangguk.
aku kan udah dua hari ngak minum pil. Kata Naya.
wah udah siap-siap rupanya kataku.
Kami berbincang cukup lama hingga kini kami tertidur.
Perubahan yang terjadi dalam kehidupan kami perlahan-lahan menuju ke arah yang lebih baik.
Entah sampai kapan masa tenang ini bertahan. Yang pasti kami hanya bisa menikmati masa ini,
selama yana kami bisa.
8 bulan berlalu
Tuutt. Tuutt. Tuutt.
Bunyi telepon rumah berdering. Saat itu aku dan Naya sedang berendam di kolam renang
seperti biasa. Naya kini sedang hamil 8 bulan. Perut Naya kini sudah membuncit.
Aku mendekap tubuh Naya dan menempelkan telingaku di perutnya.
Mama berjalan menuju telepon yang berdering.
Ia mengangkat gagang telepon dan mulai berbicara.
halo.
ÔÇÿhalooÔǪ dengan kediaman ibu Sherly?ÔÇÖ tanya suara di seberang telepon.
iya benar dengan siapa ini?
ÔÇÿini dari rumah sakit Pondok IndahÔǪ ÔÇÿ
Apakah yang terjadi. Apakah ada salah satu keluarga kami yang sedang sakit? Pikirnya.
ÔÇ£ada apa ya?ÔÇØ mama bertanya.
ÔÇÿbu Shelly sedang dirawat disini buÔǪÔÇÖ
Ya tuhan. Kok bisa dirawat dia sakit apa?
Aku dan Naya menoleh kearah mama. apa gerangan yang terjadi. Kami berdua menebak-
nebak dalam hati.
ÔÇÿtenang buÔǪ. Saudara ibu tidak sakit apa-apaÔǪ. Beliau baru saja melahirkan?ÔÇØ
Ohh.. ya ampun. Saya kira apa baik saya segera kesana. Dia dirawat dimana?
Aku dan Naya berpandangan. Lalu kami berdua beranjak keluar dari kolam dan menghampiri
mama.
oke. Saya bersiap dulu terimakasih. Mama menutup telepon itu.
ÔÇ£ada apa ma?ÔÇØ tanyaku.
ÔÇ£coba tebak?ÔÇØ kata mama.
ihh mama. ayo dong kasi tau kata Naya.
Mama mengedipkan sebelah matanya.
tante Shelly udah melahirkan. Sekarang ada di rumah sakit pondok indah
Senang sekali mendengar kabar itu. Tak kukira sudah 9 bulan berlalu semenjak tante positif
hamil. Perasaanku berdebar. Seperti apa raut wajah anakku.
wah. Kalo gitu aku beres-beres dulu mah. Naya beranjak meninggalkan kami. Langkah
kakinya agak melompat. Tampaknya ia juga senang dengan kabar yang kami terima.
Waktu bergulir. kami bertiga kini sudah sampai di lahan parkir rumah sakit tersebut. Aku
menengok kiri dan kanan mencari tempat parkir yang kosong.
Disudut lahan parkir tersebut aku memarkir mobil kami. Dibawah naungan sebuah pohon
kamboja dengan bunga berwarna putih.
Mama dan Naya segera beranjak memasuki bangunan rumah sakit. Sementara aku mengambil
tas berisi pakaian kami di kursi paling belakang.
Dengan menggendong tas besar itu aku memasuki pintu rumah sakit. Udara dingin dari AC
menyeruak keluar. Aromanya begitu khas, seperti kotak obat. Hanya saja bercampur dengan
aroma penyegar ruangan.
Aku memandang sekeliling. Kulihat mama dan Naya sedang berdiri di depan pintu lift yang
masih tertutup. Aku menghampiri mereka.
Ketika pintu lift terbuka, kami beranjak masuk. Lift yang sempit itu berisi empat orang
termasuk kami. Perlahan angka di atas pintu itu mulai bergeser. Kami mulai beranjak naik.
(sfx : Tingg..)
Pintu lift terbuka. Di luar lift kulihat cukup banyak orang berlalu lalang. Kami keluar dari lift itu
dan bergegas ke meja penjaga rawat inap.
mbak.. ruangan ibu Shelly dimana ya? Naya bertanya.
sebentar ya mba, kamar nomor 5.. lurus ke kanan lalu belok kanan
ok makasih ya mba..
Kami bergegas menuju ruangan yang dimaksud.
Langkah demi langkah, telapak kaki kami menyusuri petak-petak ubin berwarna krem itu. Aku
semakin tidak sabar.
Tak lama kami sampai di sebuah ruangan dengan pintu berwarna cokelat muda. Di pintu itu
tertempel papan bertuliskan angka lima.
Mama menggenggam gagang pintu berwarna krom itu. Ia memutar gagang itu, pintu pun
terbuka dengan suara berderit kecil.
Ahhhhh.. selamat ya Shell.., aduh kamu kok ga bilang-bilang udah sembilan bulan
mama memekik dan menghampiri tante seraya memeluknya.
iya nih.. tadinya mau kasih kejutan eh tapi tau-tau udah mules ya mau gimana lagi
Saat itu pandanganku tertuju pada sosok mungil yang tertutup kain putih di sebelah tubuh tante.
Anakku.
selamat ya tante. Ngomong-ngomong cowo apa cewe nih? tanyaku seraya mencium pipi
tante. Wajahnya masih sayu dan terlihat lemas.
cowo dong., kamu udah siapin nama belum? tanya tante.
lha kok aku yang kasih nama aku belom siapin nama.
Tante mengulurkan tangan kepipiku.
kamu kan ayahnya. Kata tante seraya tersenyum.
cieee. Ada yang sudah jadi bapak.. kata Naya.
sebentar lagi anaknya Naya lahir juga lho. Kata mama.
Tante menoleh ke arah perut Naya yang sudah membuncit.
Wajahnya tiba-tiba berbinar.
wah sebentar lagi nyusul udah berapa bulan?
8 bulan tante sebentar lagi sembilan. Tinggal nunggu beberapa minggu.
syukurlah. Tante doain semoga persalinan kamu lancar ya Nay
Naya mengangguk dan tersenyum.
Perasaanku sangat bahagia saat itu. Terbayang dalam anganku, wajah ayah ketika Naya lahir.
Ketika ia benar-benar menjadi seorang laki-laki sepenuhnya. Kini sebuah tanggung jawab ada
di pundakku. Memang bukan aku yang akan mengurusnya kelak, namun ketika darahku
mengalir dalam nadinya aku sadar. Kini aku sudah menjadi seorang ayah.
Aku mengambil handphone yang berada di saku celanaku. Mereka bertiga kini sedang
mengobrol asyik sementara aku bercengkerama dengan handphoneku.
Nama apa ya yang sekiranya cocok untuk anakku. Aku bingung, karena ini adalah pertama
kalinya aku mencarikan nama untuk seorang bayi yang suci.
Malam itu, tante sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah cukup baik, mungkin
karena proses persalinannya yang normal tanpa operasi caesar. Kami membantu tante
membereskan pakaiannya lalu mengantarnya pulang.
Dalam perjalanan mereka masih saja berbincang, seperti teman lama yang sedang reuni.
Mobil yang kukendarai sudah mendekati pintu keluar, namun aku belum mengetahui kemana
kami akan mengantarnya pulang.
ngomong-ngomong pulangnya kearah mana tan? Kita kan belum tau rumah baru tante
kamu jalan aja ke perumahan kalian yang dulu rumah tante disana.. kata tante.
ÔÇ£ah serius tan?ÔÇØ kataku.
Tante shelly mengangguk. Perumahan kami tak jauh dari sini, aku makin penasaran.
Timbul rasa rindu dalam hatiku ketika kami memasuki perumahan itu. Aku masih ingat dengan
jelas, masa-masa ketika kami tinggal disana. Ketika aku masih anak-anak, beranjak dewasa,
bersekolah, sampai saat dimana cerita ini berawal.
ÔÇ£kemana lagi tan?ÔÇØ
lurus aja. Mentok belok kanan kata tante.
Aku makin penasaran, itu kan arah kerumah kami yang lama. Apa jangan-jangan rumah tante
berdekatan dengan rumah lama kami. Perasaan rinduku sudah tak terbendung, rindu sekali
rasanya melihat lingkungan ini. Serasa ingin menangis.
Roda mobil kami bergulir perlahan menyusuri jalan itu. Aku memandang sekeliling, mengenang
masa-masa itu.
tuh rumah yang catnya warna hijau kata tante.
Aku terkejut sesaat ketika memandang rumah itu. Tak lain, ini adalah rumah lama kami. Hanya
warna catnya saja yang berubah. Segala hal dirumah itu masih sama, posisi bunga di taman,
sarang laba-laba di langit-langit teras.
kejutan. Tante berteriak di telinga kami.
Aku tak mampu berkata-kata, sementara mama dan Naya sudah sangat heboh ketika
mengetahui rumah yang dibeli tante adalah rumah lama kami. Tak kusadari airmataku menetes.
Aku tak kuasa menahan rasa haru. Kuusap air mataku dan bergegas masuk kedalam rumah
menyusul mereka.
kok gak ngomong-ngomong sih beli rumah ini.. kata mama.
namanya juga kejutan masa dibilangin.. kata tante.
Aku masih tak kuasa menahan rasa rindu ketika aku duduk kembali diruang tengah itu. Naya
kini duduk disampingku. Ia merangkul bahuku dan menyenderkan kepalanya.
jadi inget masa-masa dulu ya. Aku kangen sama rumah ini.. katanya.
iya ga nyangka, aku pikir rumah ini ditempatin sama orang lain ternyata sama tante
Hari sudah semakin sore, matahari sudah bersiap untuk tenggalam di cakrawala. Meninggalkan
langit yang berwarna keemasan. Sosok bulan yang temaram mulai nampak.
Hari mulai gelap.
Kami menginap di rumah tante, menemani dirinya yang masih cukup lemas untuk melakukan
segala hal. Tak berdiam diri, kami membantu tante membereskan rumah. Mama dan Naya
membantu tante memasak sementara aku merapikan meja dan menyapu.
Aroma makanan yang harum sungguh menggoda perut kami yang lapar. Tante berjalan
menghampiriku dengan dua piring nasi goreng di kedua tangannya.
ÔÇ£sudah dapet namanya belum?ÔÇØ tanya tante.
sudah tan
Tante meletakkan kedua piring itu.
ÔÇ£siapa?ÔÇØ ia bertanya.
Evan.. artinya pejuang kataku.
aa. Bagus tuh.. dapet darimana? Kok bisa tau artinya?
ya dari google tante. Kataku.
Tante sangat senang sekali dengan nama yang kuberikan untuk anak kami. Ia kini menggendong
Evan sambil memanggil namanya.
Tiga hari berlalu.
Sudah saatnya kami pulang. Mengingat tidak ada seorang pun yang menjaga rumah kami.
Kami berpamitan pada tante, tampaknya tante masih menginginkan kami untuk tinggal
sementara disana.
Kugendong tas hitam besar tempat pakaian kami dan kumasukkan dalam mobil.
Kami melambaikan tangan kami dalam mobil kepada tante ketika kami beranjak meninggalkan
tenpat itu.
Sesampainya dirumah.
Kulihat Naya sudah cukup lelah, aku merapikan ranjang agar ia bisa beristirahat.
mah. Capek ngak? tanyaku.
ÔÇ£kenapa sayang?ÔÇØ mama sedang membuka pakaiannya.
Aku yang sudah tidak berbusana, kini mendekati mama.
Belum sempat ia melepaskan pakaiannya, aku langsung menyergap payudaranya yang terbuka.
Lalu kuhisap putingnya.
ehh. Sabar sayang. Mama kan belum selesai buka baju..kata mama seraya melepaskan
baju dari lengannya.
dia mau ajak aku ML takut mah. Perutku udah gede kata Naya.
ya sebenernya gak apa-apa sayang.. asal jangan terlalu bersemangat. Kata mama.
Mama yang sudah melepaskan bajunya kini merangkul leherku.
di kasur aja yuk ajaknya.
Aku mengangguk.
Mama merebahkan diri dan membuka pahanya lebar-lebar. Naya duduk bersimpuh di
sampingnya. Aku mengambil posisi duduk diantara kedua paha mama dan mulai memasukkan
penisku kedalam lubang hangat itu.
Mmmm..Ahhhhhh. mama mendesah.
Naya membuka pakaiannya dan mendekatkan wajahnya kewajahku.
Kami mulai berpagutan sementara aku memompa penisku memasuki vagina mama.
maaf ya sayang.Ahh. aku masih takut ML sama kamu. Kataku.
Naya tersenyum.
gapapa sayang.
Kami kembali berpagutan, sebelah tanganku meremas payudara Naya dengan lembut.
Payudaranya kini makin membesar dan semakin kencang. Sementara sebelah tanganku yang
lain meremas payudara mama.
Mama mengcengkeram tanganku yang berada di payudaranya.
remas yang kuat sayang.AhhhAhhhAhhh ia mendesah seirama dengan gerakanku.
Naya mengelus dadaku dengan telapak tangannya yang lembut. Sementara sebelah tangannya
yang lain mengusap klitorisnya.
Mmmhh.Ahh.. ia mendesah pelan dalam ciuman kami.
Suhu ruangan itu mulai menghangat. Rasa lelah setelah perjalanan tidak kurasakan lagi.
Tergantikan dengan nafsuku yang menggelora.
Vagina mama mulai berdenyut. Ia mengcengkeram kuat lenganku. Kudorong penisku sekuatnya
kedalam vagina mama. ia melenguh panjang.
AhhhhhhhhAaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh
ÔÇ£cepet amat mah?ÔÇØ kataku.
abis udah seharian gak ML. rasanya memek mama udah gatel pengen di masukin
Aku hanya tertawa kecil. Kucabut penisku dari vagina mama.
kamu rebahan disini aja Nay biar mama jilatin memek kamu
Naya mengangguk. kami kembali mengatur posisi.
Kini aku menusukkan penisku dari belakang tubuh mama.
Paha Naya sudah terbuka lebar. Mama menjilati klitorisnya dengan liar. ia mengulum dan
menyedot tonjolan daging berwarna merah itu.
mmmmmppppphhh..AhhhhhhAhhhhhhhh.. Naya mendesah.
Aku masih sibuk menikmati vagina mama. kuhujamkan penisku dengan cepat, namun mama
hanya mendesah karena sedang menjilati vagina Naya.
Jilatan demi jilatan menyapu kulit vagina Naya yang sudah licin. Mama memasukkan lidahnya
kedalam lubang vagina Naya dan memainkannya disana.
Ahhhhh.Ahhhhh.. suara desahan kenikmatan itu bergema dalam ruangan kamar kami.
Naya mengulurkan tangan ke klitorinya dan mulai mengusapnya dengan cepat.
MmmmmmaaahhAhhhAhhhhNaya..mau keluar..
Mendengar ucapan itu mama semakin menggila. Ia menekan wajahnya, memasukkan lidahnya
semakin dalam ke lubang vagina naya. Lidah itu menyapu dinding-dinding lubang itu dengan liar.
Vagina mama mulai berdenyut lagi. Kurasakan cengkeramannya begitu nikmat di batang
penisku.
Ohhh..Ahhhh..Ahhh enak banget memek mama.Ahhhhh
Birahiku mulai memuncak. Penisku ikut berdenyut kencang.
mmaahh.Ahhhhhhhhhhhhhh Naya memekik.
Ahhhh..Ahhhh.AahhhhAaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhh hh
Diikuti dengan lenguhan mama.
Aku mempercepat gerakanku. Kuhujamkan penisku sedalam-dalamnya.
(sfx : Crooooooottt..CrooooooottttCrooooottttttttt)
Spermaku menyembur dalam rahim mama.
Tubuhku yang lemas sudah tidak dapat lagi kutopang.
Kini aku merebahkan diri diranjang. Berada diantara Naya, dan mama yang sudah kelelahan.
Aku memejamkan mata. Menjawab panggilan rasa kantukku.
Satu bulan berlalu.
Kini aku sedang duduk termenung di depan pintu persalinan ditemani mama dan tante Shelly.
Kami sedang menunggu kabar persalinan Naya. Aku sangat cemas saat itu. Aku hanya bisa
berdoa semoga proses persalinannya tidak menemui kendala.
Pintu ruangan itu terbuka, seorang suster dengan pakaian berwarna putih keluar sambil
membawa sebuah papan penjepit dan selembar kertas di tangan kanannya.
keluarga ibu Naya. Katanya.
Seketika itu aku langsung bangkit dan mendekatinya.
saya suaminya sus. Gimana keadaan istri saya?
ÔÇ£persalinanya sudah selesai, sekarang bapak tanda tangan dulu untuk formulir rawat inapnya
ya
Aku menandatangani form itu tanpa membaca apa isinya. Aku tidak peduli, yang kuinginkan
hanyalah menemui Naya dan anakku.
terima kasih pak. Sekarang bapak tunggu disini ibu Naya sebentar lagi didorong keluar.
Aku kembali duduk di kursi ruangan yang terbuat dari plat besi itu. Kursi itu sangat dingin
ketika kulit lenganku menyentuhnya.
syukurlah.. persalinanya lancar. Kata mama.
iya Sher.. sekarang kamu udah jadi nenek lho. Kata tante.
biarpun udah nenek kan yang penting tetep sexy..
Mereka tertawa bersama.
Aku hanya bisa tersenyu mendengarnya tanpa mengalihkan pandanganku dari pintu ruangan itu.
Tak lama pintu ruangan itu kembali terbuka.
Aku bangkit dari kursi panjang itu. Mama dan tante juga beranjak. Perlahan-lahan kami melihat
sebuah ranjang didorong melewati daun pintu itu. Diatasnya kulihat Naya dan bayi kami berada
disamping tubuhnya.
Kami bergegas menghampiriya. Kulihat Naya tersenyum.
Senyuman Naya begitu sejuk terasa di hatiku. Perasaan cemasku sudah hilang sepenuhnya.
Aku mengenggam tangan Naya yang dingin, mengucapkan kata-kata, betapa aku sangat
bangga menjadi suaminya. Ia telah melahirkan seorang bayi perempuan. Cantik sekali seperti
ibunya.
Kami bertiga berjalan mengiringi ranjang itu menuju kamar rawat inap.
Kamar itu cukup besar, dengan sebuah TV berada dinding. Aku mengucapkan terimakasih
ketika perawat itu akan beranjak meninggalkan kami.
Aku duduk dikursi yang berada disamping ranjangnya.
ÔÇ£kamu udah siapin nama belum sayang?ÔÇØ tanya Naya.
sudah.. jawabku.
ÔÇ£siapa?ÔÇØ
Saat itu aku hanya terdiam dan tersenyum.
Reni., sama kayak guru aku di SMA dulu kataku.
Reni nama yang bagus.. kata Naya. Ia kini mengusap kepala Reni dengan lembut.
Mama dan tante sekarang sibuk bercengkerama dengan Naya. Mereka tertawa dan tersenyum
ketika aku beranjak dari kursiku menuju balkon diruangan itu. Aku menggeser kaca dan
melangkah keluar. Udara siang hari itu tidak kurasakan panas walau matahari bersinar terang.
Dalam hembusan angin aku berdoa, semoga kebahagiaan kami tidak lagi hilang. Angin
berhembus kencang menjawab doaku. Menyibakkan rambutku yang bergerak seirama dengan
hembusannya.
Dua puluh empat tahun berlalu. Entah apa yang kami pikirkan, kini Evan dan Reni sedang
berada di pelaminan. Cukup lama kami bersembunyi dari kenyataan bahwa kami melakukan
hubungan sedarah dari mereka. Namun apa daya, mereka sudah dewasa. Mereka akhirnya
mengetahui itu semua.
Apakah keputusanku salah, membiarkan hubungan terlarang ini tumbuh dalam keluarga kami?.
Entahlah, mungkin iya. Tapi keputusan ini tak pernah kusesali.
Apa yang telah berlalu dalam aliran sang waktu, menjadi kenangan indah sekaligus aib dalam
keluarga kami. Mungkin diakhirat nanti kami tidak akan merasakan seperti apa indahnya surga.
Namun dalam kehidupan ini, kami bisa merasakan seperti apa surga itu sebenarnya.
Persetubuhan terlarang yang kami jalani masih berlanjut sampai saat ini, terkadang kami saling
bertukar pasangan. Bahkan aku beberapa kali bersetubuh dengan anakku Reni.
Well.. selama kami semua bahagia, kurasa dalam cerita kami tidak akan pernah tertulis kata
akhir.
Selamanya..