Ryan Sayang Mama 01

Perkenalkan namaku Ryan. Aku akan memceritakan kisahku bercinta dengan mama kandungku sendiri. Aku tidak pernah menceritakanya kepada siapapun kisahku bercinta dengan mama sampai sekarang sampai saat aku mulai mengetik cerita ini mengetik cerita ini. dan disini  aku akan menceritakanya. Nafsu-nafsu kelelakianku tumbuh seiring bertambahnya usia saya, namun nafsu itu justru muncul kepada mamaku sendiri. Kekagumanku pada mama mulai muncul semenjak aku berumur 17 tahun. saat aku masih duduk di bangku kelas 2 SMA. Kadang secara tidak sadar aku membayangkan betapa indahnya saat aku bisa menikmati tubuh mama yang seksi dan bahkan sampai onani sambil membayangkan tubuh mama.  Tapi setelah onani aku sadar, kalo yang barusan ku bayangkan adalah mamaku sendiri, mama kandungku. akupun merasa bersalah saat melakukan itu walaupun aku tetap saja tak bisa menghilangkan kebiasaan burukku itu. Saat pikiran itu muncul aku langsung berusaha Untuk melawan pikiran kotorku sama mama. Tapi seringkali hanya berujung pada kegagalan. Namun akhirnya akupun menyerah dan mengakui bahwa aku benar-benar menyukai mamaku. Walaupun aku sudah sering  membayangkan bercinta dengan mama.  Tapi saat itu aku hanya bisa memimpikanya tanpa pernah  menyangaka bahwa hal itu akan benar-benar terwujud. Sampai-sampai aku hampir melupakan obsesiku bercinta dengan mama karena aku kuliah di luar kota dan hidup jauh dari mama dan jarang bertemu mama. Namun benar-benar tak kusangka aku akan benar-benar bercinta dengan mamaku. Dan itu membuat aku semakin SAYANG MAMA.


Saat ini mama berumur 40 tahun dan aku masih berumur 20 tahun. mamaku seorang janda. Ayah meninggal saat aku masih berumur 10 tahun dan sekarang hanya tinggal kami bertiga bersama seorang pembantu di rumah. kami hidup dengan uang dari hasil  toko Pakaian yang di beli papaku saat masih hidup. semenjak kematian papa, mama yang mengurus toko kami. sekarang toko pakaian kami sudah cukup besar dan sudah memiliki dua cabang. Mama Menikah dengan Papa saat masih berumur 19tahun. walaupun sudah berumur hampir kepala empat tapi mama masih kelihatan cantik bahkan terlihat 10 tahun lebih muda dari umurya sebenarnya. memiliki tubuh yang masih seksi, kulit yang putih mulus. dan berambut panjang sampai ke punggung. Payudara yang besar dan masih kencang untuk wanita seumuran mama, serta pinggang dan pantat yang montok. bahkan akupun sering lupa saat memandangnya kalau dia adalah mama kandungku. Kami berdua sangat dekat. kami sering mengobrol dan bercanda bersama saat aku di rumah. terutama saat aku masih belum kuliah di luar kota.


Kejadian ini berawal ketika aku berusia 19 tahun dan baru masuk kuliah semester awal sedang kuliah di luar kota tepatnya di kota X. karena tempat kuliah yang jauh membuat aku tak pernah pulang ke kerumah, pada libur panjang kuliah aku bisa pulang ke rumah. Saat itu tahun pertama aku kuliah dan saat libur panjang kuliah tiba. Aku pun dengan penuh semangat ingin segera pulang untuk bertemu dengan mamaku. rasa kangenku pada mama sudah tidak bisa kutahan lagi. akupun langsung menelpon Mama.

“Halo Ma… Ma aku mau pulang ma”

“kamu mau pulang sayang? memangnya kuliah kamu sudah libur?”

“sudah ma, ini sudah akhir semester, dan kulliah mulai libur panjang. besok aku mau pulang. aku sudah kanget banget sama mama”

“Iya, sayang. mama juga sudah kangen banget sama anak mama”

“Sampe ketemu di rumah ya ma, Ryan Sayang mama”

“Iya, Mama juga sayang Ryan”

Lalu telponku tutup dan aku segera berkemas-kemas untuk persiapanku pulang esok hari.


Setelah Sampe di rumah mamaku menyambutku. Aku sampe di rumah sekitara jam 9 malam. mama  langsung memelukku. Mama menciumi pipiku seperti saat aku masih kecil. mama selalu melakukanya saat aku mau berangkat ataupun pulang kuliah.

“Selamat datang di rumah sayang. mama sudah kangen banget sama anak mama yang ganteng ini”

“Ryan juga kangen banget sama mama”

Setelah itu aku masuk ke kamar untuk beristirahat


Cerita Sex Sedarah

Keesokan harinya aku dan mama berencana mengajakku untuk piknik bersama selama dua hari ke pantai. Kata mama untuk melepaskan semua kekangenan mama sama aku.  akupun mengiyakan dengan senang hati.. Mama tidak perlu khawatir dengan tokonya. kata mama tidak apa-apa tokonya di tinggal selama dua hari. karena toko kami sudah punya dua orang karyawan. Kami benerencana berpikinik di sebuah kawasan agak di pegunungan di Wilayah kami. Kamipun menyiapkan barang-barang yang akan kami bawa piknik esok hari. Dan besoknya, seperti yang di rencanakan Kami berangkat dari rumah sekitar pukul 9 paagi dan baru sampe di Tempat wisata sekitar pukul setengah 12 siang, karena lokasi yang cukup jauh dari rumah. Kami menginap di sebuah hotel yang cukup besar yang berada di sekitar tempat wisata. kami hanya menyewa satu kamar saja. karena kami mama dan anak. jadi petugas hotel tidak melarang kami walaupun hanya menyewa satu kamar. kami melatakka baran-barang yang kai bawa di kamar. lalu kami langsung menuju tempat wisata. pengujung wista hari itu cukup sepi mungkin karena bukan akhir pekan. jadi pengunjungnya tidak begitu banyak. di sana seharian itu kami bersenang-senang di sana sampe kami lupa waktu.


Setelah makan malam kami segera kembali ke hotel untuk bersantai  dan beristirahat di kamar.

“sana sayang kamu mandi dulu” suruh mama.

“enggak ah ma, mama dulu aja. Ryan masih capek” Jawabku pada mama.

“Ya udah deh mama mandi dulu, tapi haibis mama mandi, kamu langsung mandi juga ya”. Kata Mama Lagi

“iya Ma” Jawabku Lagi

mama lalu masuk ke kamar mandi. sambil menunggu mama mandi aku tiduran di kasur sambil bermain smartphone. Namun pikiranku mulai kacau. pikiranku mulai membayangkan tubuh seksi mama saat tidak memakai baju. Entah dari mana pikiran itu muncul pikiran itu sekarang muncul lagi. aku mencoba untuk melawan pikiran itu. namun tetap tak bisa karena saat ini mama sedang berada di kamar mandi yang berjarak hanya beberapa kaki dari tempatku tiduran. membayangkan tubuh mulus mama perlahan-lahan di basahi aliran air membuat otakku semakin tak kuasa membendung pikiran kotor yang menjalar masuk ke otakku dan meracuni pikiranku. Kakiku seolah-olah bergerak sendiri untuk mendekati kamar mandi. akupun bergerak mendekati kamar mandi yang sedang di pakai mama. Dengan pelan-pelan aku mulai mendekati pintu kamar mandi. suara gemericik air kamar mandi membuat aliran darah remajaku semakin berdesir dan tanpa sadar tanganku mulai mememgang dan mengocok penis ku yang sudah menegang dari tadi. “Ma, oh mama.. enak ma..” Mulutkupun mengeluarkan desahan-desahan lirih membayangkan saat ini mama┬á yang sedang mengocok penisku.

“Ryan Sayang, tolong Mama ambilin handuk mama. mama lupa bawa handuk ke kamar mandi.” Suara mama dari kamar tiba-tiba mengagetkanku

Akupun langsung bergerak kembali ke kasur. tanpa menjawab sahutan mama. “Ryan, ambilin handuk mama sayang” Ulang mama memanggilku.

:”Iya ma” Sahutku.

Aku mencari handuk yang berada di dalam tas yang kami bawa. aku mendekat lagi ke kamar mandi. “ini ma handuknya” ucapku pada mama dari luar pintu kamar mandi. “Buka aja pintunya sayang, gak mama kunci kok”. balas mama.

Dengan hati yang bergemuruh aku membuka pintu kamar dan saat ku buka, ku lihat mama dalam keadaan telanjang bulat membelakangiku. Penisku langsung tegang kembali saat itu. aku hanya bisa menelan ludah melihat mama yang telanjang. ” I..ni ma handuknya” mama membalikkan badanya sedikit sambil mengerakkan tanganya ke belakang untuk menerima handuk yang aku kasih. dari belakang mama aku bisa melihat dengan jelas puting susu mama yang mencuat di ujung payudaranya yang putih dan sungguh montok saat itu. aku segera keluar dari kamar mandi menuju ke kasur. penisku semakin mengeras. akupun mengeluarkan penisku dari balik celana boxer yang sedari masuk kamar kupakai. kembali mengocok penisku karena tak tahan dengan nafsuku. saat sedang mengocok itu tiba-tiba mama keluar dari kamar mandi. aku gugup dan langsung saja memasukkan kembali penisku ke sarangnya.

melihat mama yang masih hanya terbalut handuk ang melilit di tubuhnya, membuat aku salah tingkah. Handuk bagian atasnya hanya menutupi sebagian payudaranya saja dan sebagian payudaranya tampak menyembul dari balik handuk yang menutupi tubuh mama, dan bagian bawahnya hanya menutupi sampai paha mama saja, melihat mama seperti itu aku hanya bisa benong sambil menelan ludah.

“kamu gak apa-apa sayang?” tanya mama padaku. suara mama membuat aku agak kaget, karena ternyata mama mnyadari kalo aku perhatikan

“e..enggak apa-apa ma” jawabku sambil terbata-bata.

“kok kamu kayak gugup gitu?”

“enggak apa-apa kok ma”

“ya udah kamu mandi sana biar”

“iya ma”


Akupun segera menuju ke kamar mandi dan tak lupa membawa handuk karena mama mengingatkanku. di dalam kamar mandi aku masih kepikiran tubuh mulus mama, dan di dalam kamar mandi aku melihat CD kotor mama. arena tak tahan akupun menciumi cd mama dan menggunakanya untuk mengocok penisku. “oh ma.. enak ma.. ohh” erangku di dalam kamar mandi. dan akhirnya air manikupun mucrat di kamar mandi, aku sedikit lega, akhirnya aku keluar juga.


Saat aku selesai mandi aku melihat mama sudah memakai gaun tipis tipis tanpa lengan mama benar-benar cantik dengan baju itu dari dekat aku bisa melihat jelas lekuk tubuh seksi mama. aku benar2 kagum dengan kecantikan mama

“kok kamu ngelihatin mama kayak gitu sayang? ada yang salah dengan mama?”

“enggan ma, cuma itu..?

“itu apa?”

“mama kelihatan cantik banget pake baju itu”

mama tersenyum dengan jawabanku.

“ah kamu bisa aja, sayang”

“bener kok ma, mam bener-bener cantik” mama kembali tersenyum

“makasih sayang”


Di dalam kamar kami duduk bersebelahan di pinggir ranjang sambil mengobrol ringan. aku menceritakan tentang pengalanku selama kuliah. dan mama pun bercerita tentang kesibukanya mengurus toko kami kami berbicara semalaman. saat jam seudah memasuku pukul 11 malam udara dingin terasa semakin menusuk, karena lokasi wisata yang berada di pegunungan. posisi duduk kami semakin dekat. semakin malam suasana semakin sepi dan entah kenapa sosok mama terlihat semakin indah di matakau. aku semakin mendekatkan tubuhku ke tubuh mama, dan posisi duduk kami sekarang benar-benar sangat dekat, kami sekarang duduk saling berhadapan dengan kaki-kaki kami saling bertumpangan, paha mulus mama yang tidak tertutup karena sekarang baju bagian bawah yang di pakai mama sedikit tersingkap ke atas. saat seperti itu yang kuinginkan hanyalah memeluk tubuh mama dan mencium bibirnya yang lembut itu.

“Sayang, hari ini mama seneng banget… karena bisa ngabisin waktu seharian sama kamu” ucap mama

“ryan juga seneng ma, bisa nemenin mama”

“mama kangen sama kamu sayang”

“ryan juga kangen sama mama”

“peluk mama sayang, mama ingin melepaskan kekangenan mama sama kamu”

aku langsung memeluk mama, dan mama membalas pelukanku. aku memeluk mama sambil membelai rambut mama yang panjang.

“sejak kamu kuliah mama sering merasa kesepian sendiri di rumah” mama bicara sambil masih memelukku

“Mama juga butuh belaian dan kasih sayang seperti saat ini sayang, saat kamu memeluk mama seperti ini”

mama memelukku semakin erat. aku juga semakin mengeratkan pelukanku sama mama,

tubuh mama yang montok peluk dan tak bisa terelakkan payudara mama menempel di dadaku. bau harum tubuh mama dan tonjolan payuadaranya yang menekanku membuat aku terangsang, peniskupun ikut berdiri,

aku lepaskan pelukan mama dan aku angkat wajah mama agar menatap wajahku, aku katakan pada mama

“maafin ryan ma, ryan sekarang gak bisa nemenin mama tiap hari lagi”

“Tapi Ryan Janji, Ryan gak akan pernah tinggalin mama”

“Ryan Sayang Sama Mama” ucapku sambil membelai wajah cantik mama.

“makasih sayang, mama juga sayang sama ryan” ucap pula mama sambil memanatap lekat mataku. kami saling menatap seolah tanpa berkedip. ku tatap dengan lekat wajah cantik mama, kuturunkan tatapanku pada bibir tipis mama yang merekah. dari jarak yang begitu dekat terlihat jelas lembutnya bibir mama. ingin sekali aku memngecup bibir itu, tapi aku takut kalau mama marah. lalu kualihkan lagi tatapanku ke wajah mama. lalu tangan mama yang dari tadi memeluk tubuhku kini bergerak ke atas dan merangkul belakang leherku dan mengalungkan tanganya di leherku. sementara tanganku masih tetap memeluk dn mengelus-elus punggung mama.

“mama sayang sama kamu sayang”

“Ryan juga sayang sama mama, sayang banget”

Mama perlahan-lahan menarik kepalaku ke depan sehingga wajahku semakin dekat dengan mama hanya berjarak beberapa centi dari wajah mama. semakin dekat dan semakin dekat kami bertatapan dan mama memdekatkan bibirnya kepadaku akunpun memdekatkan bibirku ke bibir mama dan bibir kami berdua semakin dekat. aku yakin dalam hatiku bahwa mama mengingkinkan aku meciumnya. aku akan mencium bibir mama. saat bibir kami semakin dekat. mama memejamkan matanya dan…


Cup.. suara kecupan bibir kami saat pertama beciuman. oh.. betapa indahnya saat bibir kami bertemu. kurasakan bibir mama begitu lembut di bibirku, lebih lembut dari yang kubanyangkan.


Bersambung..