menghisap sisa daging buah Mangga yang tertinggal di bijinya.
“Auuuhhsssssshhhhh……” lenguh ibu ketika aku mencicipi ketiak ibu. Ibu kemudian menaikkan tubuhnya, mengarahkan kontolku ke lubang surgawinya, lalu setelah kepala kontolku sudah pada posisi di depan lubang itu, ibu menghenyakkan diri ke pangkuanku sehingga kontolku amblas ke dalam kemaluan ibu kandungku sendiri dalam satu gerakan yang cepat. Kemudian ibu mulai menggenjoti kontolku dengan menggerakkan tubuhnya naik turun.
Ibu memegang kepalaku dan mulai menjilati wajahku bagaikan anjing yang kehausan. Ibu mengenyoti hidungku dengan rakus lalu mencolok-colok hidungku dengan lidahnya. Kini aku hafal bau mulut ibu. Bau mulut yang memabukkan. Ketika lidahnya menjilati bibirku, aku segera menangkap lidahnya dengan mulutku, lalu aku hisap kuat-kuat lidah ibu. Ibu mengerang sambil terus menggenjot kontolku.
Walaupun tidak sesempit anusnya, memek ibuku ini memiliki sensasi sendiri. Memek ibu cukup sempit, namun begitu hangat dan licin. Selain itu, memek ibu dapat membuka dan menutup, mencengkram dan mengendur, istilahnya empot-empot ayam. Cairan memeknya begitu banyaknya sehingga kontolku bagaikan sedang mandi sauna.
Giliran lidahku menjilati wajah ibu. Setiap jengkalnya, pipi, dagu, jidat bahkan bagian dalam telinga dan hidung yang terjangkau lidahku sudah aku sapu habis. Ibu harus menundukkan wajahnya karena aku lebih pendek. Kemudian ibu menarik kepalanya keatas dan duduk tegak, membusungkan dadanya sambil berkata,
“isep pentil ibumu, nak. Dulu ibu ga pernah neteki kamu, makanya dada ibu masih mancung dan pentilnya ga besar. Sekarang kamu boleh netek sama ibu.”
Aku jilati dada ibu dengan penuh nafsu. Keringatnya yang asin bagaikan bumbu penyedap bagi nafsu binatangku ini. Kemudian, aku mulai menyedot-nyedot payudara ibu. Aku sedot dan cupang sekeliling pentil ibu sehingga setelah beberapa lama kedua payudara ibu terlihat bagaikan orang cacar, merah di sana-sini.
Setelah lama mencupangi payudaranya, aku mulai menghisapi pentil susu ibu. Ibu melengkungkan tubuhnya dan melenguh keras, tanda bahwa ia suka disedot putingnya. Gerakan tubuh naik turun ibu semakin lama semakin cepat, aku juga sudah merasakan bahwa tak lama lagi pertahananku akan jebol. Aku coba untuk mengalihkan perhatianku dengan memikirkan pelajaran matematika, namun efeknya hanya sedikit saja, berhubung kontolku yang sedang dientoti ibu berkali-kali mengalihkan perhatianku dari upayaku untuk mengalihkan perhatian daripadanya (bingung ga? Silahkan dipikirkan dalam-dalam — Pemanah Rajawali).
Akhirnya, dalam satu lenguhan panjang dan keras, ibuku mencapai orgasme lagi. Memeknya bagai bergetar dan cairan memeknya membanjiri kontolku, membuat aku tak sanggup lagi menahan klimaksku. Aku menyemprotkan spermaku di dalam memek ibu untuk kedua kalinya.
Setelah itu, perhubungan kami berdua tidak sama lagi, kami bagaikan pengantin baru yang selalu berhubungan badan bila ada kesempatan. Ibu akhirnya cerai dengan ayah dikarenakan ayah mendapati tubuh ibu penuh cupangan. Ayah meminta identitas lelaki yang berselingkuh dengan ibu, namun ibu tidak bersedia. Akhirnya ayah memutuskan untuk cerai. Ayah berharap aku ikut dengannya, namun aku menolak. Akhirnya kami pindah rumah, setelah perceraian. Ibu memiliki setengah harta dari ayah sehingga kami hidup berkecukupan.
Ibu hamil anak pertamaku setelah tiga bulan semenjak kami berhubungan badan. Setelah itu, agar tidak dibicarakan orang, ibu memakai alat kontrasepsi. Selepas sma aku dapat beasiswa kuliah di singapura. Maka aku belajar di sana hingga aku lulus. Kebetulan ada tawaran kerja di sana, maka aku terima. Ibu akhirnya tinggal denganku. Di sana tidak ada teman keluarga kami, dan kami hidup bersama hingga ibu beberapa kali hamil olehku dan melahirkan di sana. Selepas 10 tahun bekerja aku menjadi warga negara singapura dengan seorang isteri dan 5 orang anak.
Setelah melahirkan anak pertama, ibu tidak selangsing dulu. Namun juga tidak gembrot. Tubuh ibu menjadi bahenol dengan lekuk yang menggairahkan, apalagi kedua payudara ibu kini makin besar karena menyusui, ia menyusui bayinya dan anak pertamanya. Hidup bagiku tak mungkin melebihi indahnya hidupku saat ini.
Tamat